"Sudah pulang, Shawn?" Tanya Camila yang melihat Shawn berjalan ke arahnya. Tumben Shawn pulang cepat, ini masih jam kantor.
"Aku sedikit tidak enak badan." Jawab Shawn, yang kemudian mengambil Arrand yang sedang ditidurkan Camila di karpet tebal.
"Mau kubuatkan teh hangat?" Shawn mengangguk menanggapi perkataan Shawn, ia lalu berjalan ke arah dapur dan membuatkan Shawn teh hangat.
Shawn sedang bermain dengan si kecil Arrand. Suara tawa menggema, mengisi keheningan yang ada di rumah itu.
"Kamu istirahatnya di kamar saja." Ujar Camila.
"Tidak, aku rindu dengan anak menggemaskanku ini." Ucap Shawn.
Camila hanya tersenyum, merasa senang karena Shawn terlihat sangat menyayangi anaknya itu. Camila kemudian menyimpan teh yang dibawanya di meja kecil yanh berada di dekat Shawn.
"Arrand belum bobo yah sayang? Bobo yuk sama mama." Camila bergerak, ingin mengambil Arand dari gendongan Shawn, tetapi bayi kecil itu malah menenggelamkan wajahnya di dada Shawn.
"Belum ngantuk mungkin."
"Baby, bagaimana jika kita membawa Arrand liburan?"
Camila menoleh ke arah Shawn, tidak biasanya Shawn punya waktu senggang untuk mengajaknya berlibur.
"Bagaimana dengan pekerjaanmu?"
"Semua bisa diurus oleh sekretaris papa. Aku ingin menghabiskan beberapa hari bersama kalian tanpa gangguan pekerjaan."
Camila tersenyum, "Ya sudah, kapan kita berangkat?"
"Lusa," Jawab Shawn.
Setelah itu, Shawn dan Camila menikmati hari mereka dengan saling memberi senyum manis.
"Shawn, aku ingin kita menginap di rumah mama satu atau dua hari, aku sangat merindukan orang tuaku."
Shawn mendudukkan Arrand di pangkuannya.
"Baiklah, jika liburan kita sudah selesai, kita akan langsung pulang ke rumah papa dan mama."
"Terima kasih." Kata Camila yang memberi Shawn pelukan, Arrand hanya bisa menatap kedua orang tuanya itu, tanpa tahu apa yang tengah mereka lakukan.
"Sepertinya baby Arrand sudah mengantuk yah sayang? Bobo yuk." Camila mengambil Arrand yang matanya sudah hampir terlelap. Camila membawa Arrand ke kamarnya dan menidurkannya di sana.
Shawn mengambil ponselnya yang ia simpan di saku celananya, ia kemudian menelepon orang kepercayaannya untuk mengurus Alyssa.
"Aku tidak ingin melihat wajahnya lagi, di manapun aku berada." Kata Shawn dingin dan sarat akan amarah.
"Baik, bos."
Setelah itu Shawn memutuskan sambungan teleponnya, dan menyusul Camila ke kamar.
Shawn melihat Camila tengah memindahkan bayi mereka ke dalam box bayi yang terletak di dekat ranjang mereka.
Shawn melingkarkan tangannya di perut Camila, membuat Camila yang akan berbalik menjadi diam di tempatnya.
"Lepas, Shawn."
"No baby."
"Ada apa? Hm?" Tanya Camila.
"Aku hanya merindukanmu."
Shawn mulai menciumi area sensitif Camila. Saat Shawn ingin bertindak lebih, Camila menghentikannya.
"Arrand baru saja tidur."
"But i want you! Now!" Tegas Shawn.
Camila hanya bisa pasrah saat Shawn memagut bibirnya dengan rakus. Tebak saja apa yang terjadi selanjutnya.
*****
Camila merasa badannya remuk redam. Shawn tak memberinya ampun sama sekali. Bahkan mereka tidak beristirahat, jika saja Shawn tak melihat Camila yang sudah lemas tak berdaya di bawahnya, mungkin mereka masih melanjutkannya.
Shawn menggagahinya dengan begitu kasar dan terkesan penuh emosi.
Camila merasa pegal di area pahanya. Sementara Shawn sudah terlelap di sampingnya. Camila berusaha bangun saat mendengar suara tangisan bayinya.
Sebelum memberi ASI pada anaknya, Camila terlebih dahulu membersihkan dirinya.
"Tunggu mama sayang." Camila kemudian datanh dengan handuk yang melilit tubuhnya.
Dia mengambil si kecil Arrand dan memberinya ASI di sofa. Saat bayinya sedang menyusu, Camila memikirkan sikap Shawn yang sangat cepat berubah.
Camila merasa aneh dengan emosi Shawn yang terkadang tak terkontrol.
"Mau bermain ke taman ya sayang? Mama pakai baju dulu ya, Arrand jangan kemana-mana yah." Kata Camila, setelahnya ia membaringkan Arrand di atas permadani.
Setelah Camila selesai berpakaian, ia mengganti baju Arrand. Lalu mereka pergi ke taman. Camila tidak berpamitan pada Shawn karena melihat wajah Shawn yang masih tampak mengantuk dan lelah.
"Arrand senang tidak pergi ke taman?"
Arrand menjawab dengan bahasa bayinya. Camila sedikit banyak mengerti atas apa yang digumamkan oleh Arrand.
Kemudian, mereka berjalan ke taman dekat rumah mereka. Jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore, saat Camila mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang berada di taman itu. Dia membeli jajanan manis yang dikerubungi oleh anak-anak kecil yang ada di sana.
Camila memakan jajanan yang dibelinya, Arrand berusaha menggapai sesuatu yang ada di tangan Camila.
"You want it baby? Uhh, so cute my little boy." Camila menyuapkan sedikit jajanan manisnya kepada Arrand, Arrand menerimanya dengan tangan yang bertepuk tangan.
"Camila?" Panggil seseorang dari arah belakangnya. Camila menoleh dan tersenyum tipis pada Alyssa---orang yang memanggilnya.
"Hai..."
"Sedang apa di sini? Dan mana Shawn? Kenapa dia tidak bersama kalian. Oh, hello boy." Sapa Alyssa pada Camila dan Arrand.
"Oh dia sedang tidur, di rumah." Jawab Camila singkat.
Alyssa mengangguk tanda mengerti. Ia lalu mencoba mengajak Arrand berbicara, tapi Arrand malah menenggelamkan kepalanya di dada Camila.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Sampaikan salamku pada suamimu." Alyssa lalu meninggalkan Camila.
Tak lama kemudian, Arrand kembali terlelap. Camila memutuskan untuk pulang.
Sampai di rumah, ternyata Shawn baru selesai mandi.
"Dari mana? Aku baru saja akan mencarimu." Kata Shawn yang masih melilitkan handuk di pinggangnya.
Camila menyimpan Arrand di boks bayinya, dan berjalan menyiapkan baju untuk Shawn.
"Kami dari taman. Hanya jalan-jalan sebentar."
Saat Camila mengambil baju di lemari, Shawn memeluk perut Camila dari belakang. Ia lalu mendaratkan kecupan-kecupan erotis di atas leher Camila.
Saat Shawn akan bertindak jauh, Camila menghentikannya.
"Aku lelah."
Shawn mundur satu langkah dari tempatnya berdiri. Shawn mengangguk tanda mengerti. Ia tahu, pasti Camila merasa kelelahan karena melayaninya siang tadi.
Ia sadar, telah bertindak kasar terhadap Camila. Itu semua disebabkan oleh rasa takutnya kehilangan Camila.
Shawn lalu menerima baju dan celana yang diulurkan Camila padanya.
"Oh iya Shawn, tadi aku bertemu dengan Alyssa. Dia titip salam."
Shawn merasa sesuatu tak kasat menghantam dadanya, hingga jantungnya berdetak cepat.
Dengan cepat Shawn bertanya pada Camila. "Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"
Camila mengernyit. "Tidak ada. Memangnya ada apa Shawn? Kau terlihat cemas... Khawatir?" Shawn dengan cepat mengubah ekspresinya setelah mendengar jawaban dari Camila.
"Tidak ada. Kalau begitu, aku ingin ke rumah Gabriel dulu. Ada sesuatu yang ingin kubahas dengannya."
"Baiklah." Shawn lalu mencium bibir Camila sekilas. Lalu pergi dari rumahnya.
Camila merasa, ada yang tidak beres dengan Shawn. Ia merasa Shawn tengah menyembunyikan sesuatu darinya. Dan Camila berharap, semoga Shawn ingin jujur padanya.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Find You Again
FanfictionCOMPLETED Kisah tentang Shawn dan Camila. Jangan berharap lebih pada cerita ini😁 Tapi kalau kalian ingin baca, silahkan😘 (+) Ke perpustakaan pribadi anda.😚 17+ Jangan lupa TAMBAHKAN KE LIBRARY YAA.. #1 in Camila [3/12/19] #3 in Camila [18/12/19]