Yang ga suka adegan VULGAR silahkan skip/jangan di baca!
Adegan HAWT💥
17+
******
"Shawn, jangan sekarang, aku belum siap." Kata Camila yang merasakan tangan Shawn mulai bergerak liar di area perutnya.
"Aku pria normal sayang, dan aku butuh dipuaskan. Lagipula, kita belum melakukan malam pertama." Ujar Shawn yang tangannya masih aktif menggerayangi area sensitif Camila.
Tangan Shawn semakin berani menekan-nekan kulit mulus Camila. Lalu, ia mendaratkan tangannya pada payudara Camila yang masih tertutup bra.
Camila mendesah pelan, mendapat perlakuan erotik Shawn. Shawn membalikkan tubuh Camila, membuat dirinya dan Camila saling berhadapan.
Lalu, Shawn mencium bibir Camila, berusaha untuk menaikkan gairah Camila. Camila aktif membalas ciuman Shawn. Lalu tanpa sadar, Camila melenguh pelan saat Shawn membuat tanda merah di area lehernya.
Keduanya larut dalam gairah yang mulai menghampiri mereka.
Shawn membuka baju yang dikenakan oleh Camila. Nampaklah bra berawarna biru yang dikenakan oleh Camila. Shawn mendaratkan bibirnya di belahan dada Camila. Menyecap dan menghisap benda kenyal itu. Lalu, tangannya bergerak membuka kaitan branya, menyembullah payudara Camila yang memiliki puting berwarna pink.
"Aku sangat suka melihat payudaramu. Indah." Shawn kembali melanjutkan aksinya merangsang Camila. Yang bisa Camila lakukan hanya mendesah. Akal sehatnya sudah di bawa pergi oleh kegilaan Shawn. Membuatnya merasakan sensasi baru yang menerjang dirinya.
Shawn kembali mendaratkan bibirnya di atas puting Camila. Membuat Camila tersentak merasakan hangatnya mulut Shawn yang membungkus dadanya.
Shawn terus memilin dan meremas payudara Camila. Membuat si empunya mengerang nikmat. Sementara mulutnya seakan mendapat mainan baru yang menarik.
"Ssshh... Pelan saja Shawn. Dadaku terasa nyeri, kau menghisapnya terlalu kuat." Kata Camila di tengah kenikmatan yang tengah dirasakannya.
"Maafkan aku. Aku akan pelan-pelan." Kata Shawn, yang kembali sibuk dengan payudara Camila. "Aku ingin, kamu tidak usah menggunakan bra saat akan tidur. Aku suka menyusu padamu." Pipi Camila memanas mendengar perkataan Shawn.
Setelahnya Shawn membuka kaos yang dipakainya, kemudian ia membuka celananya hingga hanya menyisakan boxernya. Shawn juga melakukan hal yang sama pada Camila hingga menyisakan celana dalamnya saja.
Kemudian Shawn menindih tubuh Camila. Tatapannya sekarang dipenuhi oleh kabut gairah, begitu pun Camila yang pipinya memanas karena tatapan nakal yang diberikan oleh Shawn.
Shawn kembali mencium bibir Camila, sementara tangannya tengah berusaha membuka kain terakhir yang melekat pada diri Camila. Shawn terus menurunkan ciumannya hingga mencapai perut Camila. Sedikit bermain-main di pusar Camila.
"Jangan melakukan oral sex padaku. Aku tidak suka."
"As you wish." Balas Shawn. Shawn membuka boxer yang menggantung di pinggangnya. Menampakkan sesuatu yang sudah tampak mengeras. Camila jadi ngeri sendiri, melihat bukti gairah Shawn.
Shawn kembali naik ke atas ranjang, menindih tubuh Camila. Membuka lebar selangkangan Camila. Hingga tampak jelas sesuatu yang selalu Camila jaga. Shawn lalu mulai melakukan penetrasi. Berusaha menembus dinding selaput darah Camila. Camila merasa asing dengan sesuatu yang berada di bawahnya. Sesuatu yang berusaha merobek dirinya.
Slup.
"Ahh.... Shhhh... Pelan-pelan Shawn." Kata Camila merintih sakit. Membuat sedikit air bening mengalir di sudut matanya.
Akhirnya. Shawn berhasil menembus penghalang Camila.
"Sekarang kamu hanya milikku." Kata Shawn yang masih diam. Memberi waktu Camila untuk membiasakan diri terhadapnya.
Lalu Shawn mulai bergerak kembali. Mendaki puncak kenikmatan yang akan membuatnya melayang bersama Camila.
©©©
Keesokan harinya, Camila bangun dengan kepala yang pening dan juga seluruh badannya yang terasa remuk. Di area intimnya juga terasa aneh. Seakan milik Shawn masih ada di sana.
Camila melihat ke arah Shawn yang masih tertidur pulas. Camila ingat, Shawn menggempurnya dengan begitu dahsyat. Membuatnya hanya bisa mengerang dan mendesah di bawah kuasa Shawn, sementara Shawn tampak perkasa memimpin permainan mereka. Dan mereka baru tidur saat jam menunjuk pukul 01.45 menit.
Kemudian Camila berjalan menuju kamar mandinya. Ia jalan dengan tertatih dan pelan. Sungguh, miliknya masih sangat perih. Ini semua gara-gara Shawn yang seakan sangat gila sex. Lalu, Camila masuk ke dalam bathup dan merendam dirinya di sana.
Setelah kurang lebih 30 menit berendam, akhirnya tubuh Camila segar kembali.
Ia lalu melilitkan handuk di tubuhnya dan berjalan menuju lemari tempat ia menyimpan bajunya.
Ia melihat Shawn masih pulas, akhirnya Camila berinisiatif untuk membangunkan Shawn karena sekarang sudah pukul sebelas kurang lima belas menit.
"Shawn, bangun," kata Camila yang menggoyang-goyangkan badan Shawn. "Shawn! Kau sudah janji kemarin, kita akan ke rumah Mama." Lanjut Camila.
Shawn hanya mengerang pelan. Lalu, matanya pelan-pelan terbuka. Ia menarik Camila, hingga Camila terjatuh di atas tubuh Shawn.
"Morning kiss, baby." Ujar Shawn.
"No! Cepat bangun."
"Ya sudah kalau tidak mau. Kita tidak akan pergi ke rumah orangtuamu." Ancam Shawn.
"Baiklah. Hanya ciuman. Tidak lebih!" Peringat Camila.
"Iya. Jika juniorku tidak on." Camila berdecih, lalu ia mendekatkan wajahnya ke arah Shawn, dan berniat untuk mengecup bibir Shawn, tapi Shawn malah menahan tengkuk Camila dan memperdalam ciuman mereka. Shawn dengan lihai membelit lidah Camila, dan sesekali menggigitnya.
Setelah mereka merasa kehabisan napas, barulah mereka menghentikan ciumannya.
"Sekarang cepat bangun. Kita juga belum sarapan."
"Baiklah Ny. Mendes." Ejek Shawn. Camila hanya tertawa kecil menanggapinya.
Kemudian Camila bergeser dari tubuh Shawn. Dan Shawn berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Selang beberapa menit, Shawn keluar dengan butir-butir air yang berjatuhan dari rambutnya. Shawn terlihat sangat tampan. Hanya menggunakan handuk, memperlihatkan perut roti sobeknya ditambah dengan air yang berjatuhan dari rambutnya membuatnya terlihat sangat ... Panas.
Camila seketika terpana melihat Shawn. He's really hot!
"Aku tahu, aku tampan. Tapi, berkediplah." Seloroh Shawn.
"Terlalu percaya diri." Balas Camila. "Aku sudah menyiapkan sarapan. Hanya roti isi sosis dan telur. Bahan makanan di kulkas habis. Kita bisa makan siang di rumah Mama." Kata Camila.
"Ya sudah, nanti kalau kita pulang, kita singgah di minimarket dulu." Camila mengangguk. Dan memoles sedikit lipstick berwarna pink pucat.
"Ayo," Ajak Shawn dengan mengulurkan tangannya kepada Camila. Lalu Camila dengan senang hati menerima uluran tangan Shawn.
******
Thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Find You Again
FanficCOMPLETED Kisah tentang Shawn dan Camila. Jangan berharap lebih pada cerita ini😁 Tapi kalau kalian ingin baca, silahkan😘 (+) Ke perpustakaan pribadi anda.😚 17+ Jangan lupa TAMBAHKAN KE LIBRARY YAA.. #1 in Camila [3/12/19] #3 in Camila [18/12/19]