Sepanjang malam, tidur Camila tidak tenang. Ia beberapa kali mengubah posisi tidurnya mencari posisi yang membuatnya nyaman.
Shawn yang merasakan kegelisahan Camila terbangun.
"Baby, perutmu masih nyeri?"
Camila membuka matanya.
"Iya, tapi ini udah biasa kok. Besok nyerinya pasti reda."
Shawn bangun dari tidurnya.
"Tunggu sebentar."
Shawn berjalan ke arah lemari, mengambil minyak angin yang ia beli tadi. Kemudian ia kembali ke ranjang.
Shawn mengangkat sedikit kaos yang digunakan oleh Camila, dan menumpahkan minyak angin di atas perut Camila. Lalu, ia mengusap--sedikit memijat perut Camila.
Camila hanya diam menerima perlakuan Shawn. Ia merasa sedikit senang mendapati sikap Shawn yang terbilang manis.
Shawn terus mengusap-usap perut Camila.
"Bagaimana? Sudah enakan?"
"Terima kasih." Kata Camila.
"Kau tidurlah, aku akan terus mengusap-usap perutmu."
Dan tanpa diperintah dua kali, Camila memejamkan matanya. Lalu ia terlelap menjemput mimpinya.
******
"Perutmu sudah enakan?" Tanya Shawn yang membenamkan wajah di tengkuk Camila.
"Hmm yaa. Terima kasih atas bantuanmu."
"Tak perlu berterima kasih sweety. Semua akan kulakukan untukmu. Jadi, apapun yang terjadi padamu, itu adalah tanggung jawabku mulai dari sekarang."
Camila membalikkan badan menghadap Shawn. Lalu, Shawn kembali membenamkan wajahnya di ceruk leher Camila.
"Oh iya, kamu ingin honeymoon di mana?"
"Terserah kau saja. Tapi, aku ingin honeymoonnya ditunda dulu."
"Kenapa? Aku ingin cepat-cepat membuat Mendes Junior."
"Terlalu cepat untuk membahas tentang anak Shawn, kita bisa membahasnya nanti yah." Ujar Camila
"Ya sudah. Sekarang kita nikmati dulu kebersamaan kita." Kata Shawn.
*****
"Mulai sekarang, apapun yang kamu lakukan harus dengan izinku. Jika kamu melakukan sesuatu hal tanpa sepengetahuanku, kamu akan mendapat hukuman." Ujar Shawn
"Kenapa seakan kamu memenjarakan aku?" Protes Camila
"Bukan begitu, sayang. Aku hanya tidak ingin suatu hal yang buruk terjadi padamu. Jadi, kamu harus tetap dalam pengawasanku di manapun kamu berada."
Camila hanya diam. Malas berdebat dengan Shawn.
Sekarang, Camila tinggal dengan Shawn di rumah sederhana atas permintaan Camila.
Terhitung sudah seminggu lebih mereka menempati rumah barunya.
Shawn dan Camila masih menikmati cuti pernikahan mereka selama 3 minggu.
"Apakah kamu masih menstruasi? Aku lihat sejak kemarin kamu sudah tidak menggunakan pembalut." Tanya Shawn dengan tangan yang melingkari perut Camila.
"Hhmm... Iya.. aku sudah selesai. Tapi, aku belum siap untuk melakukan itu." Kata Camila. "Tapi, aku adalah pria normal Camila. Setiap suami pasti akan melakukan hal itu pada istrinya. Jadi, aku memintamu untuk bersiap-siap. Nanti malam aku akan mengambil hakku." Kata Shawn dengan seringai jahil di wajahnya.
Camila membalikkan tubuhnya ke arah Shawn.
"Kamu bisa mencari wanita bayaran di luaran sana. Kamu pasti bukan pria polos Shawn." Selidik Camila.
"Aku bisa saja melakukan hal itu. Tapi, di rumah sudah ada istriku yang cantik. Dan kemampuannya mungkin lebih mumpuni." Selepas mengatakan kalimatnya Shawn mendaratkan bibirnya di bibir Camila. Lalu menyesapnya. Mengabsen setiap sudut mulut Camila yang terasa manis di bibirnya. Membelit lidah satu sama lain.
Setelah keduanya hampir kehabisan napas, barulah mereka menghentikan aksi belit-membelit mereka.
"Aku sangat suka rasa bibirmu." Kata Shawn.
"And you're a good kisser!"
"Terima kasih atas pujiannya."
Kemudian keduanya berjalan menuju ruang santai dan menonton acara tv yang sedang menayangkan acara talk show.
Semoga saja tidak ada ombak besar yang akan menggulung pernikahan kami. Batin Camila.
*********
Maafkan typo nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Find You Again
FanfictionCOMPLETED Kisah tentang Shawn dan Camila. Jangan berharap lebih pada cerita ini😁 Tapi kalau kalian ingin baca, silahkan😘 (+) Ke perpustakaan pribadi anda.😚 17+ Jangan lupa TAMBAHKAN KE LIBRARY YAA.. #1 in Camila [3/12/19] #3 in Camila [18/12/19]