"Tidak ada yang namanya orang suci di dunia ini, semua manusia adalah pendosa, karena, jika mereka suci mereka tidak akan ada di dunia ini, mereka sudah berdiam di sebuah surga yang damai"
***
Tok... tok... tok...
"Iya sebentar!" Seru bu Andin,
Bu Andin bergegas menuju keluar untuk melihat siapa yang datang.
"Iya ada a--"
Ucapan bu Andin terpotong, 3 orang pria berbadan besar dilengkapi jaket hitam dan kacamata hitam membuat bu Andin sedikit takut.
"Sekarang sudah jatuh tempo" ucap Pria berbadan bongsor yang berada di tengah,
Bu Andin hanya diam tak mengerti apa yang dimaksud pria tersebut.
"M-m-maksudnya? Jatuh tempo dalam hal apa ya?" Tanya Bu Andin,
Pria tersebut tersenyum, kemudian salah satu pria dibelakang nya mengeluarkan sebuah map dari dalam jaketnya.
Pria tersebut menyodorkan nya ke bu Andin, bu Andin kemudian mengambil nya dan melihat apa yang tertera di map tersebut.
"RINCIAN PINJAMAN BULAN MEI"
bu Andin sedikit kebingungan, apakah ini pinjaman milik bu Fatma?
"Dimana bu Fatma?" Tanya Pria berbadan bongsor,
"Siapa Andin?" Sahut Bu Fatma,
Bu Andin yang menyadarinya berusaha menutup pintu namun sayang, ketiga pria tersebut menahan nya.
"M-m-maaf dia tidak ada! Silahkan kalian bisa tinggalkan tempat ini" ucap Bu Andin dengan nada tergesa-gesa,
"Saya tidak bodoh, saya bisa mendengar suaranya, biarkan kami lewat!" bentak si Pria berbadan bongsor,
"Tidak!" Balas bu Andin,
Bu Andin berusaha untuk menutup pintu agar ketiga pria tersebut tidak masuk ke dalam rumah nya, namun sayang usaha nya sia-sia, Bu Andin jatuh tersungkur dan ketiga pria tersebut masuk dan menghancurkan semua yang ada di dalam rumah itu.
Mulai dari vas, foto, semua mereka pukul, tendang, bahkan tak segan-segan mereka lempar.
"Andin ada apa ini! Ha!" ucap Bu Andin,
Bu Andin sangat terkejut mengetahui siapa yang datang dan merusak barang-barang di rumah nya.
"Akhirnya kita bertemu lagi ya bu, bagaimana kabarnya? Masih tetap sehat? Maaf bila saya melakukan ini tapi jangka waktu pembayaran sudah jatuh tempo bahkan sudah lewat" ucap pria berbadan bongsor itu,
Bu Andin sedikit takut melihatnya. Anak-anak panti kemudian turun dan menyaksikan 3 pria berbadan besar merusak rumah mereka.
"Maaf, tapi kalian tidak bisa tinggal disini lagi, sekarang keluar!" Perintah nya,
Semua anak-anak panti sedikit kebingungan, apa yang sebenarnya terjadi? Pikir mereka.
Bu Fatma hanya tertunduk lemas, sambil sedikit menitikkan air mata, ia tak kuasa melihat apa yang telah terjadi dirumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Teluh
Mystery / ThrillerKarena kondisi keuangan yang semakin hari semakin memburuk. Bu Fatma terpaksa menerima tawaran pak Badri dan membawa anak-anak asuhan nya ke rumah orang tua pak Badri di sebuah daerah yang terkenal dengan sejarah kelam yang mengerikan. Awalnya semua...