Dua belas

4.5K 190 13
                                    

"Kami sudah menelusuri sekitar rumah ibu, namun kami tidak menemukan jejak anak ibu dimanapun" ucap seorang polisi,

Bu Fatma menggigit jarinya, ia sedikit bingung akan hal ini, kemana sebenarnya Arzi menghilang.

"Ah, tunggu sebentar pak!" Ucap Bu Fatma,

Bu Fatma pergi dari hadapan polisi tersebut dan berjalan menuju rumahnya.

Kemudian bu Fatma menghampiri Kiki dan Sandi yang tak lain adalah teman nya Arzi.

"Kiki, Sandi, ikut ibu sebentar!" Panggil bu Fatma,

Sandi dan Kiki lantas menghampiri bu Fatma, dan bu Fatma membawa mereka keluar rumah untuk menemui kedua polisi tadi.

Bu Fatma membawa mereka kehadapan polisi untuk dimintai keterangan, siapa tahu Kiki dan Sandi tahu jejak terakhir Arzi.

"Ee... Sandi, Kiki, kalian terakhir melihat Arzi dimana?" Tanya Bu Fatma,

Kiki dan Sandi menatap bu Fatma sesaat dan kemudian keduanya saling menatap muka.

"Kemarin aku sama Sandi terakhir lihat Arzi dibawa sama perempuan" ucap Kiki,

Polisi yang mendengar nya langsung mengeluarkan sebuah catatan dan menulis apa yang dikatakan Kiki.

"Sama perempuan? Siapa itu nak?" Tanya Bu Fatma,

"Nggak tau bu, aku sama Sandi takut, dia tinggi pakai baju hitam dan pakai kerudung hitam juga" jawab Kiki,

Polisi terus mencatat kata-kata Kiki, sambil sesekali melihat gerak-gerik Kiki dan Sandi.

"Ee... Arzi dibawa kemana sama perempuan itu?" Tanya Bu Fatma lagi,

"Gak tau, tapi waktu itu aku sempat liat kalo Arzi dibawa ke desa bu" jawab Kiki,

Bu Fatma kemudian menoleh ke arah kedua polisi tersebut, sambil menunjukkan wajah yang sedikit ketakutan.

"Bagaimana pak, saya juga tidak tahu karena memang kejadian di rumah saya ini begitu aneh, saya minta tolong kepada kedua bapak ini, tolong.... bantu saya dan anak-anak pak" ucap bu Fatma,

"Tenang bu, kami dari pihak kepolisian akan selalu menyelidiki kasus ini dengan baik, dan sepertinya pelaku yang menculik anak anda dan membunuh saudara Badri adalah orang yang sama dan..." ucap polisi tersebut menggantung,

"... bisa kami simpulkan, kemungkinan pelakunya mungkin, adalah orang yang ada di panti asuhan ini" sambung polisi tersebut,

Bu Fatma sontak terkejut, bagaimana bisa polisi menyimpulkan hal tersebut, memang nya siapa yang berani melakukan hal keji ini.

"Jadi maksud bapak pelaku dari kejadian ini adalah salah satu dari kami?" Tanya Bu Fatma,

"Iya bu, sepertinya begitu, tapi itu belum pasti kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut terlebih dahulu..." jawab polisi tersebut,

"... baiklah bu, kalau begitu kami permisi dulu, kalau ada hal yang menurut ibu mencurigakan segera hubungi kami" sambung polisi tersebut dan kemudian meninggalkan bu Fatma, Sandi, dan Kiki.

Tanah TeluhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang