Dimas berjalan ditengah lorong rumah pak Badri yang gelap.
Anehnya lorong rumahnya kini nampak sangat panjang dengan kabut memenuhi lorong.
Dimas mencoba melihat keadaan di depan nya dengan menyipitkan matanya, namun ia tak juga dapat melihat karena kondisi yang terlalu gelap membuatnya susah untuk melihat.
Dimas kemudian berjalan perlahan, menyusuri lorong rumah pak Badri, sambil terus berusaha mengusir kabut yang menyesakkan dan menganggu pandangan nya.
"Dimas!" Seseorang memanggil Dimas,
Dimas sontak menoleh kebelakang, dan dibelakang nya didapati kedua orang tuanya yang sedang menatapnya.
Dimas sedikit tak percaya dengan apa yang ia lihat, ia mencoba mempertajam pandangan nya, dan jelas tidak salah lagi orang tuanya ada disana.
"Ibu? Bapak?" Tanya Dimas,
"Maafkan kami Dimas" ucap Bapak Dimas sambil mengulurkan tangannya,
Mata Dimas mulai berkaca-kaca, perlahan ia menghampiri tangan bapaknya.
Bapak dan ibu Dimas tersenyum ke arahnya, Dimas semakin tak kuasa menahan air mata, sambil berlari kecil, ia menghampiri kedua orang tuanya.
Namun tiba-tiba kegelapan mulai menelan kedua orang tuanya, Dimas sontak mundur melihat kegelapan yang dengan cepat melenyapkan kedua orang tuanya.
Dimas sedikit bingung, ia mencoba melihat ke sekitar namun dia tak bisa melihat apa-apa hanya kegelapan yang menyelimuti nya saat ini.
"Dimass....." seseorang kembali memanggilnya lagi,
"Dimass...."
"Dimass...."
"Dimass.... maafkan kami Dimas"
Dimas mencoba menenangkan diri, suara yang terus berputar di kepalanya itu membuat ia stres.
Ia meremas rambut nya dan kemudian, berteriak.
"BERHENTI!" teriak Dimas,
Dan setelah itu semuanya sunyi, tak ada suara, dan tak ada kabut.
Dimas memperhatikan kondisi sekitar, dan kemudian ia merasakan sesuatu sedang mengawasinya.
Ia menoleh kebelakang, dan kemudian ia melihat sesuatu.
Sesuatu yang mungkin adalah hal yang paling mengerikan dalam hidup Dimas.
Kedua orang tuanya kini digantung, dengan berlumur darah, dan serangga-serangga yang mengelilingi tubuh mereka.
Dimas jatuh terduduk, ia mundur beberapa langkah menyaksikan kejadian itu.
Dan saat ia mundur,
"DIMASS!!!!" seseorang dengan wajah hancur berteriak di sebelah telinganya.
"HAAA!!!" Teriak Dimas,
Ia terkejut, dan mendapati dirinya kini berada di atas ranjang dengan selimut yang menutupi kakinya.
Yah, Dimas baru saja mengalami mimpi buruk, dan itu adalah tentang orang tuanya.
Walaupun sebelum nya ia tak pernah tahu bagaimana wajah orang tuanya, tapi entah kenapa di mimpi itu Dimas bisa berkata dan mengetahui bahwa kedua orang tadi adalah orang tuanya.
Tok... tok... tok...
Seseorang mengetuk pintu, Dimas yang menyadari nya terkesiap.
"Masuk!" Ucap nya,
Terlihat kepala Andi yang masuk ke dalam dan melihat Dimas yang berada di atas ranjang.
"Gak laper?" Tanya Andi,
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Teluh
Mystery / ThrillerKarena kondisi keuangan yang semakin hari semakin memburuk. Bu Fatma terpaksa menerima tawaran pak Badri dan membawa anak-anak asuhan nya ke rumah orang tua pak Badri di sebuah daerah yang terkenal dengan sejarah kelam yang mengerikan. Awalnya semua...