Empat belas

4.3K 171 5
                                    

Sebuah rumah kecil dengan penampilan yang tampak kuno terpampang di depan mata anak-anak panti.

Mereka sedikit geli melihat pemandangan itu karena rumahnya terlihat kumuh dan kotor.

"Ayo masuk!" Ajak bu Fatma,

Anak-anak panti kemudian membawa barang-barang mereka, dan kemudian mengikuti langkah bu Fatma.

Bu Fatma merogoh sakunya, kemudian mengambil kunci dan membuka pintu rumahnya.

Nampak debu berterbangan keluar membuat hidung siapa saja pasti akan terganggu, anak-anak panti menutup hidung mereka dan ada juga yang terbatuk-batuk.

"Bantu ibu bersih-bersih ya?" Ucap bu Fatma dengan nada yang riang.

Yah, ketika bu Fatma mengeluarkan nada dan senyum nya siapapun akan bahagia, itulah kelebihan bu Fatma, dia bisa menghinoptis orang dengan senyum nya.

Anak-anak panti perlahan masuk kedalam rumah tersebut, kemudian mereka membagi tugas, ada yang menyapu, mengepel dan membersihkan jendela.

Mereka melakukan nya dengan riang tanpa sedikit pun beban di wajah mereka, suasana panti yang sempat hilang kini kembali.

Keceriaan, kebahagiaan, dan tawa kembali mengisi panti asuhan tersebut, kehangatan yang sempat hilang juga kembali, dan bersama-sama mereka mengubah rumah kecil itu menjadi sebuah istana yang tidak akan bisa dibeli dengan apapun.

"Anak-anak waktunya makan siang!" Panggil bu Andin,

Anak-anak sontak berlari, terkecuali Dimas yang harus didorong oleh Reza, yah dia baru saja dirawat tidak mungkin ia langsung berjalan.

Anak-anak mulai menduduki bangku masing-masing dan mengambil piring secara berebutan.

"Hei tidak usah berebutan" ucap bu Fatma,

Namun tetap saja, anak-anak tetap berebutan untuk mengambil piring, nasi hingga lauk.

Kemudian semuanya larut dalam makanan mereka masing-masing, bu Fatma yang melihat pemandangan itu mulai menyunggingkan senyum, ia tak pernah menyangka, disaat yang tak terduga ia bisa melihat keceriaan anak-anak lagi.

***

Reza berjalan menuju dapur dirumah barunya, ia sangat haus dan karena itulah ia ke dapur, untuk mengambil minum.

Ia mengambil gelas dan kemudian menuangkan air dari sebuah teko, saat Reza ingin meminum nya, ia mendengar sebuah desiran suara,

"Mati...."

Suara itu begitu jelas terdengar di telinga nya, kemudian ia membalikkan badan nya untuk melihat siapa yang ada dibelakang nya.

Tidak ada apa-apa, yah memang benar tidak apa-apa dibelakang Reza, Reza kemudian kembali berbalik dan saat ingin meminum air di gelasnya.

"Mati...."

Suara itu terdengar lagi, Reza sontak membalikkan badan nya untuk melihat pemilik suara tersebut.

Dan lagi-lagi ia seperti dibodohi oleh insting nya, tidak ada siapa-siapa dibelakang nya. Tanpa pikir panjang akhirnya Reza meneguk air yang ada di gelasnya itu, karena ia benar-benar haus.

Ia meneguk habis air yang ada di gelasnya itu dengan sangat cepat kemudian,

Takkk..

Tanah TeluhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang