Tiga belas

4.2K 185 9
                                    

"Baiklah nampaknya sosok dibelakang peserta semakin terlihat dengan jelas" suara dari televisi malam itu memenuhi ruangan.

Reza dan Andi yang kesulitan tidur sepakat untuk menonton acara uji nyali malam itu.

Mereka berdua menyaksikan acara tersebut dengan sangat fokus tanpa sedikit kantuk dimata mereka.

"Mana sih hantunya, orang gak kelihatan gini" ucap Reza,

Andi yang mendengar perkataan Reza sontak menoleh ke arah Reza.

Reza yang menyadari hal itu juga menoleh ke arah Andi, hingga akhirnya keduanya saling bertatap muka.

"Kenapa? Tidak terlihat kan?" Tanya Reza,

"Apa kau sudah rabun? Tidak kah kau liat dibelakang peserta itu sosok berbaju putih tengah berdiri" jawab Andi,

"Oh iya, ah pasti itu stuntman atau orang yang dibayar untuk berpura-pura" balas Reza,

"Ya mungkin, tapi daripada kita menonton acara dewasa lebih baik melihat ini saja" ucap Andi,

Reza kemudian menoleh ke arah Andi, kemudian tanpa aba-aba Reza mengambil remote TV di depan nya dan mengganti saluran TV nya.

"Hei, kau mau apa?" Tanya Andi,

Reza tidak menghiraukan Andi, ia terus mengganti saluran tersebut dan,

"Ok untuk om Irwan, ada salam nih dari Mbak Ismi, uh.. katanya kapan nih mau ketemuan lagi seperti malam minggu bulan lalu dan diajakin makan bareng di restoran bintang 5 terus nginep berdua di hotel bintang 5 juga, hahaha!"

Andi sontak memukul kepala Reza dengan bantal yang dipegang nya dan mengambil alih Remote TV tersebut dan kemudian mengganti salurannya.

"Anak bodoh! Seharusnya kau berpikir 2 kali sebelum melakukan hal itu" gerutu Andi,

"Hahaha, hei kau tidak lihat wanita tadi sangat seksi" canda Reza,

Andi tidak menghiraukan candaan Reza, yah... memang benar apa yang Andi katakan ia takut kalau tiba-tiba bu Andin melihat apa yang mereka lihat.

Andi kemudian mengganti saluran TV itu ke saluran TV sebelumnya, dimana ia dan Reza melihat acara uji nyali.

"Bisa kita lihat pemirsa sebuah bayangan mendekat ke arah peserta, lihat... dia semakin dekat... dekat..."

Suara dari TV begitu keras, bahkan sampai sedikit menggema namun saat mereka fokus menonton acara tersebut, tiba-tiba...

"TOLONG!!!!!"

***

Perban mulai menyelimuti wajah Dimas, bukan hanya wajahnya tangan dan badan nya juga dibalut dengan perban.

Bu Andin yang melihat kondisi Dimas sedikit cemas, sedangkan bu Fatma berada diluar bersama 2 polisi yang kemarin datang kerumahnya.

"Sabar ya Dim, nanti kita akan lolos dari semua ini" ucap Bu Andin,

Dimas hanya tersenyum dan kemudian menoleh ke arah-arah teman-teman nya yang tengah duduk menatap nya.

"Terimakasih semuanya" ucap Dimas pelan,

"Ahh.... gausah berterimakasih segala, kita ini sudah jadi keluarga jadi memang harus saling tolong menolong" ucap april,

"Nahh betol!" Sahut Reza,

"Kamu siapa? Tidak usah ikut campur!" Balas April,

Tanah TeluhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang