Terkadang kehidupan ini tidak seperti yang kita inginkan
• • •
Langit berwarna biru, dengan awan-awan yang seperti amplop beterbangan. Hembusan angin menambah kesejukan di pagi hari ini. Matahari sudah duduk di singgasana, dengan sinarnya yang redup. Semua orang menyukai pagi hari, kata mereka sejuk.
Pagi hari merupakan awal sebuah aktivitas, setelah semalaman mengistirahatkan seluruh tubuh dan kepenatan pikir. Di sebuah rumah yang sederhana, terlihat seorang gadis yang tengah tertidur. Jam bekernya sudah berdering sedari tadi. Dia mencari jam bekernya di atas meja nakas, setelah jam itu diam, dia mengembalikannya dan tertidur lagi.Seorang wanita paruh baya masuk kedalam kamar gadis tersebut. Dia melongo, anaknya masih belum bangun. Dia mengambil selimut yang berada di kasur dengan kasar. Lalu menepuk nepuk badan anaknya dengan kasar.
"Masyaallah, jam segini belum bangun!" kata ibunya marah. Dia menggoyang-goyangkan tubuh anaknya. Gadis yang tengah tertidur itu, merintih saat ibunya membangunkannya.
"Lima menit lagi bu," kata gadis tersebut tergagap. Sepertinya, rasa kantuknya masih belum selesai.
"Lima menit, lima menit, lihat itu jam berapa sekarang," kata ibunya marah.
Gadis tersebut mengambil jam bekernya di meja nakas. Matanya melotot, saat mendapati sekarang sudah jam 06.30. Dia langsung meloncat dari kasurnya dan berlari menuju almari.
"Kenapa ibu enggak bangunin aku?" tanya gadis itu tanpa mengalihkan pandangannya. Lalu dia segera membuka pintu almari yang kedua.
"Lah, kamu ibu bangunin enggak bangun-bangun," kata ibunya.
Gadis tersebut langsung berlari menuju kamar mandi yang diluar. Lalu memasukinya dengan cepat. Lima menit kemudian, gadis tersebut sudah rapi. Seragam MTs-nya yang berwarna putih biru sudah berada di badannya, dengan rok berwarna biru dongker. Kerudung segi empatnya yang berwarna putih tertata rapi di wajahnya.
"Lin, ayo berangkat," kata ibunya yang sudah memakai helm, dengan bajunya yang sudah rapi.
Linda segera mengambil tas, menaruhnya di pundaknya. Dia mengambil sepatunya yang berada di rak, dan memakainya dengan tergesa gesa. Setelah itu, dia segera berlari menuju keluar rumah.
Linda dan ibunya, Fitri, tengah berboncengan di sebuah motor. Kadang, Fitri melajukan motornya dengan cepat agar anaknya itu tidak terlambat datang ke sekolah. Tiba-tiba dari kejauhan, ada sebuah polisi di pinggir jalan yang mengibas-ngibaskan tangannya, menyuruhnya berhenti.
"Lin, kamu tadi pakai helm enggak?" tanya Fitri.
Linda memegang kepalanya, mulutnya terbuka saat mengetahui kalau dia tidak memakai helm. "Enggak bu,"katanya getar. Fitri menghembuskan nafasnya pasrah akan polisi yang menilangnya.
"Pasrah aja nduk,"kata Fitri dengan senyum suram.
Mereka pun berhenti di pinggir jalan, seorang polisi datang menghampirinya. Polisi tersebut melontarkan banyak pertanyaan. Setelah itu, dia memberikan surat tilang lalu menyita SIM ibunya.
"Buu, gimana kalau aku sekolahnya?" tanya Linda sambil menggoyang goyangkan tubuh Fitri.
"Bentar dong nak, kita ditilang ini lho," kata Fitri sambil menerima surat tilang dari polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆adis Penyendiri [✓]
Teen Fiction[ Complete ] [] 𝘍𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘴𝘩𝘪𝘱 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘪𝘦𝘴 [] ✎ Dinda Farihattus Najwa, seorang siswi berumur 13 tahun yang bersekolah di sebuah Mts yang jauh dari rumahnya. Awalnya, saat dia masuk di dalam Mts tersebut semua baik baik saja. Namun, karena...