•••Baru saja Jaemin menginjakkan kaki dihalaman rumahnya, laki-laki itu sudah disambut oleh tangisan adik perempuannya yang sedang mencari sesuatu di kebun rumah nya.
Jaemin mengerutkan keningnya seraya berjalan menghampiri Oce. Baru saja ia hendak menepuk pundak Oce, gadis itu sudah lebih dulu membalikkan tubuhnya, membuat Jaemin sedikit tersentak saat melihat wajah Oce yang sudah memerah.
"Ih Cece! Kenapa?" tanya Jaemin, tangannya langsung menghapus air mata yang terus mengalir di pipi adiknya.
"Hupi ilaaaaang!!" tangis Oce semakin kencang, membuat Jaemin kelabakan mencari cara untuk menenangkannya.
"Yaudah yaudah ayo kita cari, kenapa bisa ilang?"
"Ta-tadi, Cece lagi makan sereal sambil nonton tv, terus Hu-hupi jatohin mangkoknya. Te-terus hupi kesiram susu panas abis itu lari keluar. Sampe sekarang gak pulang-pulang gimana Na!!"
Jaemin menghela napas, memeluk adiknya dari samping, lalu mengusap-usap bahunya.
"Mau nunggu aja atau mau di cari? Palingan lagi main di sekitar komplek."
Oce mengusap wajahnya, lalu menatap Jaemin, "Bantu aku cari sampe ketemu, ya? Aku sayang banget sama Hupi. Dia kucing aku satu-satunya."
Jaemin mengangguk pasrah, walaupun dalam lubuk hatinya dia selalu kesal pada Oce, tapi kalau melihat adik nya itu menangis, Jaemin suka tidak tega. Melihat Oce nangis seperti melihat Mama nya sendiri sedang menangis.
Jaehyun sampai di halaman rumah saat Jaemin dan Oce baru berjalan beberapa langkah.
"Mau kemana? Cece kenapa nangis? Lo apain?" tanya Jaehyun
"Hupi ilang. Mau gue cari sama Cece." Jaemin berjalan melewati Jaehyun, tapi Oce masih diam.
"Abang ikut cari Hupi, ya? Please,"
Jaehyun menggelengkan kepalanya, "Gabisa, Ce. Abis ini mau otw lagi, mau kerumah sakit nyamperin Dana. Kamu cari Hupi sama Nana aja ya?"
Setelah itu Jaehyun mengusap pelan kepala Oce, lalu berjalan masuk kedalam rumah. Oce cemberut, lalu menghentakkan kakinya dan kembali menyusul Jaemin yang sudah jauh di depan sana.
"Abang tunggu!" ujar Oce sembari berlari kecil.
Jaemin berhenti sebentar sampai Oce datang, setelah itu mereka kembali jalan dan mencari kucing itu ke seluruh penjuru komplek. Sampai blok blok yang tidak pernah Jaemin kunjungi pun ditelurusi nya.
Berakhir di suatu taman bermain yang tidak terurus, mata Oce menangkap sesuatu yang tidak asing di atas perosotan. Disana ada Hupi, tengah berdiam diri menikmati senja.
"Hupi!" Oce berlari menuju perosotan itu, tangannya berusaha meraih Hupi dan membawanya kepelukannya.
Jaemin menghampiri, "Ce. hati-hati. Kakinya berdarah."
KAMU SEDANG MEMBACA
amorphous • jungjaehyun ( COMPLETE )
Fanfictiona m o r p h o u s // t i d a k b e r b e n t u k start; 2019 end; 2020 ©privetjae