••Setelah membeli beberapa setel pakaian, Hendery bergegas meninggalkan pusat perbelanjaan untuk menemui Johnny di kantornya. Katanya sih ada urusan mendadak yang sangat penting. Hendery pergi sendiri karna Eunbi masih mau mengitari gedung ini.
Awalnya Hendery tidak mau membiarkan Eunbi berkeliaran di pusat perbelanjaan sebesar ini sendirian, tapi Eunbi bersikeras memastikan bahwa dirinya tidak akan berada dalam bahaya selagi ditinggal oleh Hendery.
Toh, Eunbi bukan lagi anak kecil.
Lihat saja sekarang. Eunbi sedang duduk di tengah keramaian food court, sendirian, sembari memainkan ponselnya. Ia tidak akan beranjak dari duduknya sebelum kopi yang sedang ia minum benar-benar habis.
Tapi ini sudah hampir satu jam, dan kopi Eunbi tak kunjung habis, karna terus ia abaikan. Eunbi asik memainkan ponselnya, membalas pesan chat yang masuk, menggulir timeline sosial media ke atas dan kebawah, mencari hal yang menarik.
Tangannya meraih cup kopi, kemudian meminumnya sampai habis, lalu menaruhnya kembali setelah selesai. Eunbi beranjak dari duduknya, mengamati orang-orang yang ada disana, lalu menghela napasnya dan segera berjalan keluar meninggalkan food court.
Ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, kemudian membulatkan matanya saat tahu sudah berapa lama ia berada di pusat perbelanjaan ini.
Kakinya bergegas berjalan menuruni eskalator untuk menuju keluar gedung. Tiba-tiba saja kakinya terhenti saat melihat hujan deras sudah turun, membasahi jalanan di depannya.
Yang ada di pikirannya sekarang adalah menghubungi Johnny. Tapi sialnya, ponsel Eunbi baru saja mati satu menit yang lalu, mungkin saat dirinya tengah menuruni eskalator.
Eunbi mendecak sebal, "Ck! Bodoh." ujarnya saat mengingat kalau dirinya lupa membawa pengisi daya.
Eunbi gelisah. Kuku ibu jarinya ia gigiti, matanya mencari jalan keluar ke segala arah. Biasanya jika hujan seperti ini, akan datang beberapa penyelamat Eunbi, atau sebut saja ojek payung. Tapi saat ini mereka tidak ada sama sekali yang muncul di pandangan Eunbi.
Guntur sudah saling saut menyaut, membuat Eunbi menutup matanya beberapa kali saking takutnya. Ah, rasanya Eunbi ingin menangis sekarang juga. Tapi apa daya, disekitarnya sekarang ramai sekali orang yang juga sedang menunggu hujan reda.
Eunbi membuka matanya tepat saat guntur terakhir berbunyi. Dan saat itu juga, Eunbi memutuskan untuk berlari ke halter terdekat, karna biasanya disana lebih mudah untuk mencari ojek payung.
KAMU SEDANG MEMBACA
amorphous • jungjaehyun ( COMPLETE )
Fanfictiona m o r p h o u s // t i d a k b e r b e n t u k start; 2019 end; 2020 ©privetjae