•••
Laki-laki itu berdiam diri di atas anak tangga, lalu menatap sekelilingnya, menatap ke seluruh penjuru rumah ini. Beberapa tahun lalu, rumah ini sepi, sangat sepi sampai persis seperti rumah tidak berpenghuni.
Tapi sekarang, segalanya berubah. Tidak ada lagi kesunyian, tidak ada lagi kesedihan. Sejak Mama dan adiknya kembali dari Australia, rumah Jaehyun kembali berwarna. Tiap hari ada saja perdebatan antara Jaemin dan Oceana, atau Jaehyun dengan Mamanya.
Dari atas sana, Jaehyun tertawa kecil sembari menggelengkan kepalanya pelan saat mengingat masa lalunya. Jaehyun akui, awalnya memang sangat canggung, mengingat sudah bertahun-tahun dirinya tidak pernah bertemu dan berinteraksi langsung dengan Mamanya. Tapi Jaehyun mencoba untuk bersikap sedewasa mungkin dengan tidak menyimpan kesal terlalu lama.
Jaehyun menoleh saat sebuah tangan menyentuh pundak sebelah kirinya, menatap lekat laki-laki disebelahnya, Jaehyun kemudian mengangguk lalu menuruni anak tangga untuk menemui Mamanya.
Acara sebentar lagi dimulai, Jaehyun menatap gadis cantik yang sedang berbincang dengan Nina, lalu berjalan menghampirinya.
"Uhm, Hai?" Jaehyun menyapa, membuat gadis itu menoleh ke arahnya.
Jaehyun terkejut, ia juga tidak tahu kenapa dirinya tiba-tiba menyapa. Jaemin yang sedari tadi disebelahnya pun terkekeh lalu mendorong pelan bahu Jaehyun.
"Sorry," desis Jaehyun.
Gadis itu terkekeh, lalu menepuk pelan bahu Jaehyun, "It's okay, Jaehyun."
"Jae, Yunho mana?" Nina bertanya setelah mengedarkan pandangnya, mencari Yunho.
Jaehyun mengangkat bahunya, karna memang sedari tadi dirinya belum melihat Yunho, "Gak liat. Na, lo liat?" tanya Jaehyun pada Jaemin.
Jaemin tampak berpikir, mencoba mengingat kapan dan dimana terakhir kali dirinya melihat Yunho. "Ah, kalo gak salah, tadi Mas Yunho ada di taman belakang, lagi main uno sama Om Doni. Coba aja Mba Esta cari ke belakang."
Nina menggelengkan kepalanya, "Astaga. Sebentar lagi mau tunangan kok sempet-sempetnya main uno. Ta, samperin sana calon tunangan kamu. Jaemin, anterin Mba Esta kebelakang."
Jaemin mengangguk dengan cepat, lalu menarik pelan lengan Esta, "Ayo Mba!"
Jaehyun menatap Jaemin dan Esta yang sudah pergi menjauh, lalu menatap Mamanya, "Kok Mba Esta mau sama Yunho?"
Nina melotot, lalu menegur Jaehyun, "Heh, Mas panggil nya."
"Ck. Iya iya." Jawab Jaehyun dengan malas.
"Panggil Oceana, suruh turun. Mama mau cek makanan dulu."
Jaehyun mengangguk, lalu melangkah menuju kamar adik perempuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
amorphous • jungjaehyun ( COMPLETE )
Fanfica m o r p h o u s // t i d a k b e r b e n t u k start; 2019 end; 2020 ©privetjae