🎶
" Bagaimana perasaan mu" suara parau Jiyong memenuhi telinga Lisa. Tangan Jiyong menyingkirkan beberapa helai rambut dari alis Lisa. Jiyong memeluk erat Lisa, punggungnya yang tidak terlalu lebar menjadi sandaran kepala Lisa.
Lisa memandang Jiyong begitu nyata dan tampan disisinya. Dengan tekat kuat Lisa akan memberikan apapun yang Jiyong inginkan karena ia percaya kepada suaminya jika ia tidak akan menyakitinya sedikit pun hingga mereka menjadi tua dan mati dalam kebahagian yang damai. " Luar biasa Oppa " bisiknya. " Oppa sendiri?"
" Aku bahagia" ucap Jiyong tersenyum geli. Jiyong membungkuk dan mencium Lisa. Ciuman penuh rasa kasih sayang, mesra dan menenangkan. Hingga ciuman berakhir Jiyong dan Lisa masih saling menatap satu sama lain.
" Oppa bagaimana rasanya saat bersama mantan mu?" Ucap Lisa.
Jiyong dapat melihat raut penasaran dari wajah Lisa. Ia tersenyum yang dibalas senyuman oleh Lisa. Jiyong memejamkan matanya memikirkan masa lalunya yang sudah ia lupakan sepenuhnya. Lalu membuka mata dan kembali menatap Lisa intens " aku tidak?"
" Kenapa?"
" Tidak ada yang lebih istimewa seperti saat bersama mu, jadi aku mudah melupakannya"
Pandangan mereka kembali dalam diam. Lisa mengerutkan keningnya mencari kebenaran dari dalam mata Jiyong, namun mata Jiyong menunjukan suatu ketulusan tanpa kebohongan.
" Wae "
" Kau yang pertama untuk ku, tapi aku bukan yang pertama untuk Oppa" Lisa melepaskan pelukannya dari Jiyong melengkuh meregangkan ototnya " wah aku sangat iri"
" Tapi kamu adalah yang terakhir untuk ku sayang, dan tidak ada yang lainnya" ucap Jiyong mencoba memberi pengertian kepada Lisa.
Lisa memeluk Jiyong dengan erat. Tubuh polos Jiyong yabg hangat dan lembut memberikan sensasi menenangkan seperti bulu - bulu tebal disebuah jaket tebal di musim dingin.
" Kita mandi bersama?" Pinta Jiyong disela pelukan mereka karena hari ini mereka harus segera terbang kembali ke Seoul karena beberapa pekerjaan harus ia selesaikan sebelum keberangkatan mereka menyambangi berbagai negara.
Lisa mengangguk setuju, walau pun dengan wajah merah merona malu jika Jiyong harus melihat dirinya polos dengan jelas. Jiyong menarik lengan Lisa untuk segera masuk ke kamar mandi. Selama dikamar mandi ternyata mereka bukan hanya sekedar membasuh tubuh yang mengeluarkan banyak keringat tapi juga melanjutkan kembali aktivitas semalam suntuk mereka.
🎶
Perjalanan selama dua jam berlalu antara Jeju dan Seoul. Jiyong mendorong kopernya sambil menelfon Taehee untuk datang menghampirinya di pintu kepulangan VIP membantunya membawa koper miliknya dan juga Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS ( End )
FanfictionSebuah suara yang begitu indah manis dan lembut mampu membuat siapa pun yang mendengar dapat merasakan sensasi yang sangat menyenangkan seketika memberikan rasa bahagia bagi pendengarnya. Suara yang dapat merubah hati seseorang yang gelap kembali t...