🎶
Lisa tampak lesu saat bangun di pagi hari, tubuhnya pegal seperti habis membawa karung beras berkilo - kilo. Jiyong bangun terlebih dahulu dan keluar dari kamar mandi dengan rambut basah yang ia keringkan dengan handuk.
Melihat Lisa masih tertidur dengan selimbut yang menggulungnya Jiyong menghampiri dan duduk di ujung tempat tidur mengelus tangan Lisa yang tertutup selimut tebal. " sayang bangun, katanya mau ke high castle of füssen "
Lisa duduk dari tidurnya tapi enggan melepas selimut dari tubuh menggigilnya. " Oppa aku ingin tidur saja, jika mau pergi sendiri saja ya Oppa"
Jiyong merasa ada yang aneh dengan Lisa, ia bangun dengan wajah pucat dan terlihat sangat lelah. Dia melepaskan selimut yang menutupi hingga kepala Lisa, memegang kedua pipi Lisa dengan tangan dingin untuk memeriksa suhu tubuh Lisa. " kenapa wajah mu pucat" ujar Jiyong khawatir " ya Tuhan badan mu panas, lepaskan selimut mu"
Jiyong menarik selimut yang menutupi tubuh Lisa segera mencari obat yang telah ia siapkan sebelum keberangkatan. Bersyukur Eomma Jiyong memaksanya untuk membawa obat jika tidak mungkin dia akan pergi meninggalkan Lisa sendiri mencari obat diluar. " minum lah ini"
" Tapi aku belum makan oppa?" Lisa belum sarapan pagi karena mereka belum keluar kamar sama sekali.
" Maaf aku lupa kalau kita belum keluar sarapan" ujar Jiyong yang langsung mengambil telfon layanan kamar hotel untuk membawakan mereka sarapan pagi karena tidak mungkin Jiyong tega membawa Lisa keluar kamar untuk sarapan di restoran hotel.
" Tunggu sebentar ya sayang" Jiyong merasa sangat khawatir hingga ia pun lupa jika ia hanya memakai celana trunks yang menempel.
Lisa sedikit tertawa geli melihat ke khawatiran Jiyong sehingga ia bisa melupakan hal terpenting ditubuhnya.
Jiyong menatap heran Lisa yang tersenyum mesem sendiri. " kenapa kau tersenyum seperti itu?" Tanya Jiyong kembali duduk di sebelah Lisa.
" Tidak hanya lucu saja, Oppa bagaimana jika pelayan yang masuk itu perempuan "
" Tinggal masuk saja memang kena.." Jiyong menghentikan ucapannya menyadari jika ia belum memakasi stelan baju.
Segera Jiyong mengambil baju didalam lemari lalu memakainya.
Lisa tertawa, namun tawanya malah membuat kepalanya tambah pusing " aw " rintih Lisa
" Jangan banyak tertawa nanti tambah pusing" Jiyong bertambah khawatir.
Jiyong selesai memakai baju tepat saat bel layanan kamar berbunyi. Segera ia membukanya " danke " ucap Jiyong kepada pelayan yang ternyata seorang pria.
Jiyong naik keatas tempat tidur untuk memberikan Lisa sarapan kesukaan Lisa selama di Jerman sup Gulaschsuppe. " makan dulu baru minum obat mu"
" ini apa Oppa ?" tanya Lisa menutup hidungnya tidak suka mencium aroma daging sapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS ( End )
FanfictionSebuah suara yang begitu indah manis dan lembut mampu membuat siapa pun yang mendengar dapat merasakan sensasi yang sangat menyenangkan seketika memberikan rasa bahagia bagi pendengarnya. Suara yang dapat merubah hati seseorang yang gelap kembali t...