Alyan datang ke salah satu perusahaan miliknya yg berada di Indonesia, bangunan yg berdiri kokoh yg didalamnya terdiri dari 15 lantai, perusahaan yg memiliki peringkat 5 besar tertinggi di Indonesia memiliki nama AL' CROP.
Alyan berjalan ke dalam ruangan dengan santainya sehari tertawa sendiri, pegawai pegawai yg melihat Alyan selaku direktur mereka masuk sembari tertawa sendiri membuat mereka berpikiran buruk 'setres' namun bagaimanapun juga mereka harus bersikap sopan dan profesional.
Alyan sampai di sebuah ruangan yg dibatasi dengan pintu kaca dengan ukiran nama ALVINO ADHIASTA PUTRA berwarna biru yg tampak begitu elegan dan mewah, tak kalah dengan isi ruangannya yang berdominan berwarna abu dan putih gading, membuat kesan simple di ruangan tersebut namun terdiri dengan barang barang yang harganya selangit tertata rapih di setiap penjuru ruangan.
Di dalam ruangan tersebut terdapat seorang pria yang sedang menggunakan tuxedo berwarna hitam rambut yang tertata rapih, wangi khas yang begitu memikat para kaum wanita untuk bermanja-manjaan dengan dirinya, tak lain dan tak bukan pria itu adalah Alvino, pria itu menatap heran kepada adiknya yang sedang tertawa sambil memegangi perutnya.
"De sehat?" cemas Alvino.
"Hhhhh iya iya sehat kok bang" jawab Alyan di sela-sela tertawanya
"Nih minum jangan ketawa mulu nanti malemnya nangis lohh"entah kata kata dari leluhur mana tapi jujur suka benar terjadi .
"Makasih makasih, so tau amat si lu bang"Alyan meneguk habis minumannya lalu bernafas lega .
"Knp si lu kaya orang gila ketawa ketawa sendiri, apa jangan jangan lu abis mengonsumsi obat terlarang ya" sontak saja Alyan melotot kaget
"Somplak kali kau bicara hah, gw gapapa kali cuma inget kejadian tadi disekolah aja"tutur Alyan
"Knp emangnya ceri--"omongannya terpotong karna ada yg mengetuk pintu ruangan Alvino .
"Masuk" muncul seorang gadis yg menjadi sekertaris di perusahaan mereka "permisi pak,bu, saya memotong pembicaraan kalian"ucap Lintang
"Tak apa, ada apa Lin?"tanya Alvino
"Begini pak siang ini lebih tepatnya 1 jam lagi akan ada clayen dari perusahaan Arsenio Company untuk membicarakan kontrak kerja sama perusahaannya dengan perusahaan kita"jelas Lintang .
"Baik persiapkan semuanya, dan beritahu pertemuannya akan diadakan di AL' cafe, saya akan segera kesana dengan adik saya secepatnya"jelas Alvino diangguki oleh Alyan.
"Baik pak saya akan mempersiapkan semuanya, saya permisi terlebih dahulu pak, bu"ucapan Lintang hanya dibalas anggukan oleh mereka, kemudian hilang dibalik pintu.
Alvini menoleh pada adiknya yg sedang memainkan jam pasir yg ada di meja Alvino "cepet sono ganti baju" suruh Alvino, Alyan pun melirik sebal ke arah kakaknya.
"gaperlu disuruh juga ngerti" Alyan mengambil tasnya kemudian meninggalkan ruangan Alvino dengan wajah ditekuk sehari menghentak hentakkan kakinya.
Alvino hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan adiknya yang begitu kekanak kanakan
Alyan sampai di ruangannya yg terletak di samping ruangan Alvino namun terdapat jarak ruangan sekertaris di antara ruangan mereka, sampailah Alyan di ruangan miliknya yang dibatasi pintu kaca ber gradasi warna pelangi bening tak lupa dengan ukiran nama ALYAN NATALIE PUTRI, setelah memasuki ruangan Alyan warnanya jauh lebih berwarna dengan ruangan Alvino sebelumnya, berwarna pelangi pastel, membuat ruangan tersebut lebih ceria namun berkesan simple karna warna warna yang tak begitu mencolok, tataan isi ruangan yang begitu rapih berwarna putih dan miniatur miniatur mini dari berbagi negara tertata rapih di lemari kaca, pojok perpustakaan yang sangat cantik dihiasi lampu gantung di atasnya, balkon yang dipenuhi tumbuhan membuat orang yang berada disitu tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME [Telah Terbit]
ActionUANG? Tidak semua hal bisa dibeli oleh uang Contohnya Kebahagiaan Dalam Keluarga. RUMAH? Orang bilang, rumah itu lebih dari susunan batu bata yg membentuk bangunan sebuah rumah. Mungkin,kaki bisa melangkah meninggalkan bangunan tua itu dan hilang d...