Setelah kejadian tak terduga ini, matahari sekarang mulai menampakkan wujudnya. Pagi telah datang dan waktu untuk sekolah pun tiba, Jisoo, Jennie, Lisa mulai mempersiapkan diri untuk ke sekolah. Dan Rosé, ia masih setia berada diatas kasur nya.
Dengan seragam rapinya, Jennie berjalan menaiki tangga menuju kamar adiknya itu. Wajah cemas masih tampak jelas terukir diwajah nya.Ia duduk di pinggir ranjang Rosé sambil membelai rambut adiknya itu. "aku tidak akan pernah membiarkan mu terluka lagi" hanya kalimat itu yang ada dibenaknya saat ini.
Berlahan Jennie menurunkan selimut Rosé untuk melihat luka yang berada pada lengan kiri Rosé. Tapi luka itu hilang, bekas nya sama sekali tidak ada.
Bagaimana bisa luka ini sembuh dengan cepat?Biasanya bagi vampire butuh waktu 24 jam untuk menghilang luka dengan sempurna. Tapi Rosé, ia hanya butuh 7 jam setelah kejadian tadi malam. Pertanyaan pertanyaan itu terus muncul di pikiran Jennie, ia merasa aneh akan apa yang terjadi, tapi bukan berarti ia tidak senang saat melihat luka adiknya dengan cepat sembuh. Tidak lama kemudian, seseorang telah berdiri di depan pintu kamar yang bernuansa mawar ini.
"dia akan segera sadar Jennie, sekarang waktunya kita ke sekolah" ucap Jisoo menghampiri Jennie.
Jennie hanya menghela napas nya panjang, kemudian dia berjalan bersama Jisoo keluar kamar Rosé. Mereka mulai menuruni tangga satu persatu. Dan tampak Lisa sedang menunggu mereka, tanpa ada pembicaraan lebih lanjut, mereka bertiga pergi menuju sekolah. Setelah sampainya di sekolah, Jisoo Jennie dan Lisa langsung masuk ke kelas.
Waktu untuk belajar akan segera dimulai ketika seorang guru mulai memasuki kelas, namun sepertinya tidak akan dimulai jika ada seorang siswa laki laki yang menerobos masuk tanpa permisi dan berteriak kencang.
"JISOOOOOO" teriak siswa laki laki berambut hitam berantakan.
Seisi kelas langsung menatap bergantian siswa laki laki ini dan Jisoo. Sedangkan yang di teriaki malah menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, sungguh memalukan pikirnya.
Tanpa aba aba satu telinga siswa laki laki ini sudah ditarik oleh guru yang baru masuk tadi. "Apa kau pikir ini kebun binatang, seenaknya masuk kesini tanpa permisi dan berteriak, kau masih belum puas di panggil ke BK Bobby??"
Yang di tarik telinganya hanya meringis sambil mencoba melepaskan tarikan yang menyakitkan ini. "maaf Sseam tapi tolong lepaskan ini dulu.. sakit.." Seisi kelas sontak tertawa.
Setelah di lepaskan dan mendapat hukuman tentu saja, pelajaran di mulai dan berjalan lancar hingga bel istirahat berbunyi. Jisoo, Jennie, dan Lisa pun langsung menghampiri Bobby yang sedang menjalankan hukumannya di taman.
"Sekarang jelaskan apa mau mu Bobby?" ucap Jisoo di depan Bobby yang sedang menyapu daun daun yang berserakkan. Bobby meletakkan sapu nya di tanah dan mengelap keringatnya yang sudah berceceran "apa kalian tidak mau memberi ku minuman dulu?"
"YAK! JANGAN BASA BASI" satu pukulan Jennie mendarat diatas kepala Bobby
"kenapa aku ketika bersama kalian selalu jadi korban buli?" ucapnya penuh drama sambil menggosok kepalanya yang terasa sakit.
Sekarang giliran Lisa yang ingin sekali rasanya memukul wajah menyebalkan milik Bobby. "Yak yak jangan pukul wajah tampan ku Lisa, ini aset paling berharga ku tau" ucapnya memegang wajahnya sendiri.
"Baiklah baiklah, aku tau kalian akan murka jika aku teruskan. Sebenarnya aku ingin tau bagaimana keadaan kalian dan Rosé? Apakah baik baik saja? Kalian pasti tau tadi malam itu malam apa, bangsa serigala mulai bermunculan untuk terus memburu para vampire hingga bangsa kita punah bagaimana pun caranya. Dan Jennie apa kau tau siswa yang bernama Taeyong yang pernah kau bunuh itu? dia anak dari Alpha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Vampire
FanfictionJisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa merupakan vampire yang tidak pernah tau siapa, dimana, dan seperti apa orang yang sudah memberikan kehidupan kepada mereka. Apakah orang tua mereka itu hidup atau mati, belum ada yang mengetahuinya..