"Sejak kapan kau mendapatkannya?"
Seseorang laki-laki paruh baya memperhatikan suatu benda di genggamannya. Benda unik dengan simbol aneh ini seperti memiliki keindahan tersendiri. Ia pernah mendengar cerita tentang ini dengan ciri-ciri yang mirip tapi bayangannya tidak menggambarkan benda yang seindah ini. Otaknya mencoba mencerna, cerita itu sepertinya benar dan benda ini nyata. Betapa menakjubkannya liontin yang sekarang berada digenggamannya.
"Ayah kembalikan liontin itu padanya, biarkan mereka pulang."
"Mereka baru saja datang. Kenapa kau malah mengusir mereka?!"
Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa menyeringai menatap Bobby yang terus menyuruh mereka pulang.
"Benar Bibi, sepertinya dia tidak suka kami datang" Lisa memanaskan suasana.
"YA! Apa maksudmu"
"Ssst! Diamlah Bobby. Kau hanya bisa bikin ribut"
Bobby memanyunkan bibir, sebal mendengar ucapan ayahnya.
Kini mereka berada di rumah Bobby dengan segala perasaan penasaran yang menghantui mereka. Penasaran untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai cerita yang diceritakan Bobby.
---
Sudah lebih dari satu jam keempat gadis vampire di rumah orangtua Bobby. Mereka selalu menikmati waktu yang dihabiskan bersama keluarga kecil ini, dengan berbagai candaan yang terlontar, kekocakan yang selalu Bobby tunjukkan, dan kehangatan dari ayah dan ibu Bobby yang sudah mereka anggap sebagai orangtua mereka sendiri.
"Ini belum semuanya. Masih ada beberapa yang akan datang. Kau harus menjaga liontin ini apapun yang terjadi, Jisoo. Dengan sendirinya takdir akan membawa kalian ke tempat itu, ke tempat dimana semua fakta akan terungkap satu-persatu."
"Apa maksud Bibi?"
"Kau akan tau pada saatnya,"
Jisoo hanya bisa diam setelah mendengar apa yang diucapkan oleh seseorang yang mereka panggil bibi itu. Kalimatnya terkesan sangat misterius. Tapi dia tak ingin bertanya lagi, biarlah ini menjadi sesuatu yang akan terungkap sendiri.
"Ohiya, Yah, Bu, apa kalian tau salah satu anak Alpha telah di bunuh oleh Jennie sendiri. Bukankah dia bijak sekali?" kata Bobby tiba-tiba.
"Sudah kubilang aku tidak tau dia anaknya Alpha!" Jennie berteriak pada Bobby. Bobby hanya tertawa menanggapinya.
"Salah satu anak Alpha?" Ayah Bobby bertanya dengan nada bingung.
"Jangan bilang kau tidak tau kalau dia mempunyai dua anak,"
"Ya, memang tidak tau. Untuk apa juga kita bangsa vampire mengetahui hal yang tidak penting macam itu?"
Seketika vampire-vampire yang ada pada ruangan ini saling menatap satu sama lain.
"Itu bukan masalah besar, bahkan jika mau kau bisa menghabisi yang satunya lagi atau Lisa saja? Rosé? Jisoo? Terserah saja asal membuat kenyang. Tidak usah kau pikirkan hal semacam itu Jennie, mereka hanya manusia yang sedikit punya kekuatan."
"Hahaha Paman lucu sekalii,," ucap Lisa sambil tertawa kencang dan diikuti juga oleh ayah Bobby, mereka tertawa bersama.
Ibu Bobby hanya menggelengkan-gelengkan kepalanya pelan melihat tingkah suaminya dan Lisa yang hampir memiliki kepribadian yang mirip tapi sepertinya ada yang kurang, biasanya kalau sudah seperti ini Rosé akan ikut tertawa walaupun malu-malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Vampire
FanfictionJisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa merupakan vampire yang tidak pernah tau siapa, dimana, dan seperti apa orang yang sudah memberikan kehidupan kepada mereka. Apakah orang tua mereka itu hidup atau mati, belum ada yang mengetahuinya..