"Tapi bukankah ini ada hubungannya dengan kejadian-kejadian itu?" Ia kembali bertanya dengan wajah yang serius.
"Kejadian apa?"
---
Seorang siswa laki-laki tiba-tiba saja telah berada disamping kursi Lisa. Wajahnya yang tampan seakan membius semua kalangan manusia yang ada. Dengan hidungnya yang mancung, mata coklat yang bulat, serta kulit putihnya menambah kesempurnaan yang ada. Lisa menatapnya untuk beberapa detik.
"Sedang apa kau disini?" ucapnya tanpa basa basi.
"Ini kelas ku juga, apa aku tidak boleh disini?" jawab siswa ini.
"APA?! Se-sejak kapan?" Lisa tak percaya, kenapa ia tak pernah tau.
"Sejak kau dan saudara mu belum pindah kesini."
"Hah??"
Jungkook tertawa pelan menanggapi reaksi Lisa. Matanya membentuk bulan sabit ketika tertawa seperti itu, amat indah untuk diliat.
"Oh iya, apa kau sudah selesai membaca novelnya? Aku ingin kembalikan ke perpustakan lagi, penjaga perpusnya sangat galak," Ucapnya kemudian.
Lisa mengangguk dan tanpa pikir panjang langsung memberikan novel yang berada pada tangan Rosé. Jungkook sedikit tidak enak ketika menerimanya-saat melihat bahwa Rosé masih membaca.
"Dia sudah selesai, tak usah kau pikirkan."
Tatapan sinis Rosé mengarah pada adiknya itu, dasar pembohong.
Tidak selang lama setelah laki-laki itu duduk ditempatnya, bel pelajaran pertama dimulai, semua siswa mulai kembali duduk dikursi masing-masing dan menunggu guru datang. Proses pembelajaran berjalan lancar.
Sekitar 2 jam berlalu, setelah menyelesaikan pelajaran sejarah yang amat membosankan, akhirnya yang ditunggu-tunggu, bel istirahat berbunyi nyaring. Raut wajah setiap siswa menjadi cerah, mereka berbondong-bondong langsung keluar kelas dan tentu sama halnya dengan keempat gadis vampire.
Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa menuju taman. Disana, dibawah pohon besar yang rindang sudah ada seorang siswa yang sedang duduk dikursi taman dan membaca buku. Saat menyadari akan kehadiran keempat gadis vampire ia langsung berdiri dan menyapa mereka dengan kaku.
Jisoo dan Lisa tersenyum membalas sapaan Jin, tapi tidak dengan Jennie dan Rosé mereka berdua hanya menatapnya dengan wajah datar.
"Bagaimana? Apa yang kau menemukan sesuatu?" Lisa tidak sabar menunggu untuk mendapatkan informasi tentang dunia itu.
Sejak percakapan mereka dengan Bobby terakhir kali-karena ia tak mau bicara lagi, mereka jadi dekat dengan Jin, tidak semua, hanya Jisoo dan Lisa. Mereka bertanya mengenai apa yang diketahui Jin tentang Dunia Viothelice. Dan di sinilah mereka.
"Ini tentang portal menuju dunia itu." kata Jin kemudian berhenti.
"Bagaimana cara membukanya?" Lisa kembali bertanya.
"Kalian harus menemukan benda yang dapat menunjukan matahari terbit dan tenggelam."
"Itu hal yang sama yang pernah Bobby ceritakan, tapi, apa kau tau benda apa yang dimaksudkan?" tampak jelas Jisoo mulai tertarik dengan hal ini.
Jennie dan Rosé masih dalam keadaan menatap dengan wajah datar tapi mereka menyimak dengan baik.
Jin merogoh sakunya mengeluarkan secarik kertas yang terlipat rapi. Tangannya sedikit gemertar ketika ingin memberikannya pada Jisoo.
"Ada beberapa kemungkinan benda yang dimaksud. Yang pertama adalah ayam-"
"Hei jangan bercanda, apa maksud mu ayam? Dia makhluk hidup, bagaimana bisa kau sama kan dia dengan benda? Dasar vampire tidak punya hati." Lisa langsung menyekat perkataan Jin tanpa ampun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Vampire
FanfictionJisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa merupakan vampire yang tidak pernah tau siapa, dimana, dan seperti apa orang yang sudah memberikan kehidupan kepada mereka. Apakah orang tua mereka itu hidup atau mati, belum ada yang mengetahuinya..