Pagi hari setelah sholat shubuh dan sarapan Wildan menghampiri aku yang sedang diruang tv,
"Sayang hari ini aku jemput papa dan mama dibandara ya, tapi setelah itu aku langsung kehotel kita ketemu sore ya??
Aku pasang muka cemberut
"Kenapa ga kesini aja sih, kan kita bisa bareng ke rumah papa sama ibu aku, kelamaan ga ketemu sampai sore"
Wildan memencet hidungku gemas
"Sayang, kita ga ketemu sampai sore aja kok, sebentar lagi kamu selamanya disamping aku, nanti aku antar kamu sama sahabat-sahabat kamu kerumah papa sama ibu untuk siap-siap acara nanti sore"
Masih dengan muka cemberut aku mengiyakan kata-kata Wildan, Wildan mengantarku sampai depan rumah orang tuaku dan berpesan
"Jangan nakal ya sayang, didalam ada kakak sepupu kamu, jangan curi-curi pandang"
Aku menggoda Wildan
"Kalau kamu ga Dateng aku sama dia aja, sambil mengedipkan mataku"
Mata Wildan melotot
"Sayang aku ga bercanda" saut wildan
"Iya aku juga ga bercanda, makanya jangan telat"
Aku tertawa puas melihat muka Wildan yg cemburu,
"Ga jadi jemput papa mama dibandara??"
"Ga jadi,nanti kamu main hati sama sepupu kamu'' jawabnya dengan nada ngambek
"Iya ga mungkinlah sayang aku melakukan hal bodoh seperti itu, aku ga akan jatuh dilubang yang sama, don't worry, my love just for you"
"Iya udah aku jemput mama papa dibandara dulu ya, sampai ketemu nanti sore sayang, love You"
"Love you more"
Hari ini semua sibuk, aku hanya melihat kesibukan mereka mempersiapkan pertunangan ku, karena papa dan ibu tak mengizinkan aku membantu mereka, setelah sholat ashar aku mulai didandani dan dipakai kan kebaya, aku nervous karena hari aku akan bertemu seluruh keluarga besar Wildan, aku masih dikamar walaupun Wildan dan keluarga besarnya sudah datang, karena pembawa acara pertunangan kita memberi tantangan Wildan untuk menebak dimana aku diantara 5 wanita yg ditutupi kain mukanya, Wildan sempat takut karena kalau salah dia pasti akan mendapat ocehan dari mulutku, dan wildan dengan yakin menjawab
"Tidak ada ricis diantara 5 wanita itu"
Dan dengan hati yg berdebar-debar Wildan membuka kain penutup muka 5 wanita itu satu persatu dan wildan bernafas lega karena tebakannya benar tidak ada aku diantara mereka, dan akhirnya aku dituntun keluar oleh dua sahabat perempuan terbaikku Ella dan Novi, Wildan tak berkedip sedikit pun entah apa yang dipikirkannya, seperti nya dia terpesona kecantikan ku sore ini, dan sore ini adalah hal yang paling membuat ku bahagia mama Wildan menyematkan cincin dijari manisku dan ibuku menyematkan cincin dijari manis Wildan,setelah itu dari salah satu perwakilan keluarga Wildan berbicara dan memberi tanggal pernikahan kami yang sudah mereka tentukan, aku agak kaget karena tanggal yg mereka tentukan hanya tinggal 2 Minggu lagi, tapi Wildan menenangkan aku bahwa semua sudah ada yang mengurus termasuk gedung pernikahan dan undangan, aku agak menarik nafas lega, Wildan menggodaku, dia berbisik
"Yang kamu harus persiapkan hanya satu, stamina kamu"
Reflek aku memanggil ibuku
"Ibu Wildan nakal ini" aduku pada ibuku
Semua yang ada di ruangan itu tertawa melihat tingkah ku, dan Wildan dihadiahi pelototan oleh mamanya, aku terus bersyukur atas kebahagiaan hari ini yang telah Allah berikan, terimakasih lelakiku karenamu aku menjadi wanita paling beruntung bisa menjadi pendamping mu...

KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Cintaku
RomanceCerita ini hanya fiktif belaka, karena saya begitu mengidolakan Ria Yunita dan Wildan Alamsyah, maka saya memakai nama mereka dicerita saya, mohon maaf jika ada yg tidak berkenan, Untuk K'k Ria Yunita dan Abang Wildan Alamsyah maaf saya membuat ceri...