Bismillah lancarkan operasi ini ya Allah

2.4K 130 24
                                    

Pagi ini setelah sarapan kami menuju rumah ayah menjemput ayah dan mempersiapkan segala keperluan ayah selama dirumah sakit, setelah sampai dirumah sakit kami menuju ruang rawat inap untuk ayah, setelah itu aku aku mempersiapkan peralatan medis untuk mengecheck kembali kondisi ayah, Wildan masih diruangannya masih terus berdzikir sebelum melakukan operasi ayah, aku mengambil darah ayah untuk diperiksa dilab, setelah keluar hasil pemeriksaan darah ayah aku segera menelpon Wildan, karena hari ini dia sedang memeriksa pasiennya
"Sayang kamu sudah selesai?? Kamu dimana??"
"Belum bie, ada apa??"
"Hasil pemeriksaan darah ayah sudah keluar kadar gula ayah 300 sepertinya kita harus menunda operasi ayah beberapa hari kedepan"
Wildan terdiam sejenak dan menarik nafas
"Bie tolong konsultasikan dengan dokter penyakit dalam, dan suntikan insulin"
"Baik sayang"
Setelah berbicara dengan dokter penyakit dalam akhirnya operasi ayah ditunda besok pagi,malam harinya Wildan keruang rawat inap ayah dengan mata berkaca, dia berusaha menguatkan dirinya, dengan wajah tersenyum Wildan membuka pintu ruang rawat inap ayah,
"Ayah sudah makan malam??"
"Tentu sudah nak"
"Harusnya ayah lebih menjaga kesehatan ayah kadar gula ayah 300"
"Apakah kamu kesini hanya untuk menasehati ayah?" Tanya ayah sambil tersenyum,
"Bukan begitu ayah"
"Tenanglah nak percaya ayah kuat, ayah akan kembali sembuh dan lebih sehat dari sebelumnya, setelah ayah sehat, ayah serahkan kepemimpinan rumah sakit ini kepadamu, ayah akan menikmati masa tua ayah, bersantai bersenang-senang, memancing dan bermain bersama cucu ayah nanti"
Dua lelakiku itu sedang saling menguatkan dengan cara mereka
Kesokan paginya aku dan Wildan menjemput ayah menuju ruang operasi, ternyata diruang rawat inap ayah sudah ada adik ayah yang juga dokter dirumah sakit ini, mama dan dokter² muda lainnya sedang menghibur ayah, kami senang melihat ayah tertawa lepas sebelum operasinya, ternyata masih banyak orang yang tulus menyayangi ayah, aku berdoa dalam hati
"Ya Allah jangan ambil kebahagiaan keluarga kami, lancarkan operasi ayah hari ini ya Allah"
Perawat membawa ayah menuju ruang operasi, mama memilih menunggu didepan ruang operasi bersama adik ayah, aku dan Wildan masuk keruang operasi, aku berusaha menguatkan Wildan kalau kita bisa melakukan operasi ini dengan baik, kami membersihkan tangan kami dan memakai baju steril, dengan mengucap bismillah Wildan memulai operasi ayah, wildan memberi aba² kepada aku dan tim operasinya hari ini,
"Mari kita mulai, pisau bedah"
Wildan mulai membedah ayahnya
"Lakukan pengisapan"
"Aku menemukan tumornya lakukan penghisapan"
Wildan berusaha dengan sangat hati² mengambil tumor itu, aku tersenyum lega saat tumor itu bisa diangkat
tanpa masalah apapun Wildan menarik nafas lega Wildan memerintahku untuk menyelesaikan operasi ini, setelah selesai operasi kami langsung menuju mamah dan adik ayah yang menunggu didepan ruang operasi denggan wajah gembira,mama memeluk kami tanpa menanyakan bagaimana operasi ayah,
"Mama ga tanya kita bagaimana operasi ayah??" Tanya wildan
"Tidak perlu nak mama melihat ekspresi kalian yang begitu bahagia setelah operasi ayah itu sudah menjadi kabar baik untuk mama, terimakasih anak-anak mama"
"Mama tidak perlu berterima kasih kami menjadi seperti ini karena kalian, apa yang kami lakukan belum seberapa dibandingkan perjuangan kalian mendidik kami"
Kondisi ayah sangat stabil tinggal menunggu ayah sadarkan diri,
"Setelah ini kalian istirahat, kalian sudah sangat lelah menjaga ayah dua hari ini, biarkan om yang akan menjaga dan memantau kondisi ayah kalian"
"Baik om" jawab Wildan
Sebelum kembali kerumah aku dan Wildan menuju Mushola rumah sakit untuk sholat dan sujud syukur atas segala kelancaran operasi ayah hari ini, Wildan terus memegang tanganku sampai menuju parkiran mobil kami
"Terima kasih bie sudah menjadi partner ku yang hebaat mendampingiku dirumah sakit, dan penenang hatiku saat² sulitku kemarin"
"Sama² sayang hari ini dan nanti kedepannya apapun keadaannya kita hadapi sama², tetap saling menguatkan, menyayangi,mencintai dan saling mendukung"
"Pasti bie I love you"
"I love you to sayang"
Wildan mengusap jilbabku lembut dan mencium bibirku.

Dokter CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang