Dokter Cintaku

Rindu lelakiku

Setelah acara pertunangan selesai aku agak kesal, karena ada peraturan yang harus aku patuhi, yaitu tidak boleh bertemu saling memberi kabar lewat telpon dan semacamnya sampai hari pernikahan tiba, 1 jam tanpa Wildan aku ga bisa bagaimana bisa 14 hari tanpa dia, aku bernegosiasi dengan papa dan ibu tak bisakah tetap bertemu, ibuku tetap tidak memperbolehkan, Wildan tertawa melihat tingkah ku seperti anak kecil meminta mainan pada ibunya,

"Sayang kita ga ketemu cuma 14 hari, ga lama, supaya kamu bisa quality time sama temen-temen kamu, refreshing lakukan apa yang kamu mau lakukan sebelum akhirnya kamu jadi nyonya Wildan Alamsyah"

"14 hari cuma, awas ya kamu tiba-tiba telpon aku" dengan nada ngambek

"Ga usah ngambek kita keluar malam ini yuk, puas-puasin lihat muka aku"
Aku melempar Wildan dengan bantal yang disofa

"Ga lucu Wildan Alamsyah, pokoknya walaupun ga boleh ketemu bisa telponan atau video call gitu"
Wildan tertawa dan meledekku

"Begitu cintanya kamu sama aku ya sayang" hehehehehe
Aku pasang wajah cemberut dan ngambek

"Aku ga mau ngomong sama kamu, udah sana pergi"

"Bener ya aku pergi"
Wildan berjalan menuju pintu rumah dan aku teriak

"Wildan Alamsyah nyebelin banget sumpah" aku menangis Wildan menghampiri ku kembali

"Aku bercanda sayang, sini peluk"
Papa,ibu,Tante,kakak-kakak sepupuku dan sahabat-sahabatku tersenyum dan geleng-geleng kepala lihat tingkah kami,

"Udah ajak jalan sana dan, banjir ini rumah tar dia nangis" saut bang aryesh

"Iya bang ga tega juga ninggalin kalau begini"
Aku pergi bersama Wildan keliling Jakarta malam hari ini sebelum besok dia akan kembali kerumahnya, untuk mempersiapkan pernikahan kita, aku masih saja terdiam, aku masih kesal dengan Wildan yang terlihat biasa saja, Wildan memberhentikan mobilnya, melepas safety belt nya dan menghadapku,

"Kok masih ngambek aja sih sayang, aku janji setelah urusan kelengkapan surat-surat untuk kita menikah sudah selesai aku akan ke Jakarta lebih dulu, percayalah aku juga ga bisa jauh dari kamu"

"Janji ya, setelah urusan kamu selesai kamu langsung berangkat kejakarta"

"Siaaaappp ibu negara"
Wildan membuatku tertawa

"Nah gitu dong, cantiknya nambah kalau senyum"
Wildan mengusap kepalaku

"I'm gonna Miss you sayang,baik-baik dijakarta jangan nakal aku segera kembali"

Kesokan paginya Wildan pamit denganku dan keluarga besarku untuk kembali kerumahnya,
Ibuku berpesan
"Hati-hati ya nak"

"Iya Bu, titip ricis ya Bu"

"Pasti nak"

"Sayang aku berangkat ya,jangan nangis-nangis lagi aku pergi sebentar"

"Iya hati-hati"
Dengan berat hati Wildan berangkat diantar bang aryesh dan vazo, aku ga sanggup mengantarkan Wildan sampai bandara, aku memilih mengantarkannya sampai depan rumah orang tuaku saja,
Setelah bang aryesh dan vazo pulang mengantar Wildan ke bandara mereka menjemput ku menuju kerumah Kebagusan, karena ibu dan papaku sibuk dengan wedding organizer ibu dan papa menyuruhku berkumpul dengan teman-teman, melakukan hal yg ingin aku lakukan kecuali menghubungi Wildan, sore hari seperti biasa kami membuat konten untuk channel YouTube kami, dan malam pun tiba, aku mulai merasa sepi ditengah keramaian teman-teman ku tiba-tiba hpku berdering dan ku lihat ada pesan dari Wildan
✉️ Sayang aku sudah sampai rumah, jaga diri kamu, jangan telat makan, I love you, aku tak membalas pesannya, aryesh, derry, vazo melihat kesedihan diwajahku mereka akhirnya menghiburku, Derry mengambi gitar dan bernyanyi bersamaku aryesh vazo, kita mengcover lagu kangen dewa 19

Aku upload di Instagram story' ku berharap wildan tau apa yang aku rasakan malam ini, selang beberapa menit aku melihat Instagram story' Wildan yang membuatku seakan terbang kelangit,dia membalas storyku dengan sebuah puisi

Sisi lain dari dokter gantengku adalah dia mampu mengungkapkan isi hatinya melalui puisi, malam ini aku melihat bintang-bintang dari rooftop rumah ku dan berbicara sendiri pada langit

"Jaga lelakiku ya Allah, lindungi dia dimana pun dia berada, sampaikan salam rindu ini untuk nya, lelakiku aku merindukanmu, aku mencintaimu semoga Allah menjaga cinta kita sampai maut memisahkan, I Miss you, I love you...