Cerita ini hanya fiktif belaka, karena saya begitu mengidolakan Ria Yunita dan Wildan Alamsyah, maka saya memakai nama mereka dicerita saya, mohon maaf jika ada yg tidak berkenan, Untuk K'k Ria Yunita dan Abang Wildan Alamsyah maaf saya membuat ceri...
Pagi ini seperti biasa Wildan selalu menjemputku, hari ini kami bergegas menuju rumah sakit karena ada pasien yg kami tangani dalam keadaan kritis, sampai dirumah sakit kami langsung menuju ruang operasi, menangani pasien aneurisma otak dengan benjolan yg kondisi nya sudah sangat kritis, wildan menangkap keresahan ku, dia menyakinkan aku, "Insya Allah operasi ini lancar" Aku lebih tenang bismillah aku dan Wildan mulai tindakan operasi, Ketika aku berhasil menemukan benjolan nya dan ingin mengangkatnya ternyata aku sempat mendapati masalah, aku memecahkan benjolannya, yg mengakibat kan darah terus mengalir, dengan tenang Wildan bicara padaku "Fokuslah" "Tekanan darah pasien menurun ambil darah kembali" perintah Wildan pada asisten dokternya, suasana ruang operasi sempat terjadi kekhawatiran tapi aku dan wildan tetap fokus untuk mengangkat benjolan itu, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat benjolan itu dan kondisi stabil, aku dan Wildan menghela nafas lega, Wildan mengambil alih operasiku dan menyelesaikan nya, keluar ruang operasi Wildan tersenyum bangga padaku, aku beruntung mempunyai partner kerja dia, dia pintar dan selalu tenang apapun yg terjadi diruang operasi, lalu akumenemui keluarga Pasien dan memberitahu operasi berjalan lancar, dan semua akan segera membaik, setelah itu aku pergi untuk membelikan Wildan segelas kopi hangat dan minuman dingin, aku mengabarinya lewat WhatsApp untuk menungguku ditaman rumah sakit, setelah sampai ditaman aku sudah melihat Wildan duduk ditaman rumah sakit, dan aku segera menghampirinya, "Hai sudah menunggu lama?? "Tidak" jawab Wildan "Aku membelikan mu kopi hangat dan minuman dingin" "Aku mau minuman dingin"jawabnya "Tapi aku juga mau kopi hangatnya" dengan ekspresi muka meledeknya, dan tiba2 dia menatap mataku tajam, yang membuatku salah tingkah dan menyenggol minuman dinginnya, wildan pun salah tingkah dia segera berdiri dari duduknya dan bilang "Sampai jumpa nanti malam" Dengan ekspresi bingung aku mengiyakan kata2nya. Setelah jam kerjaku selesai aku bersiap2 untuk pulang,Wildan menghampiri keruangan ku "Sudah selesai??" Tanyanya Aku tidak menjawab hanya tersenyum dan mengangguk, diperjalanan seperti biasa kami melakukan hal2 konyol bercanda sampai tertawa lepas, entah apa yg aku rasakan, hatiku sangat menghangat aku sangat nyaman dimana ada Wildan disampingku, tiba-tiba Wildan menghentikan laju mobilnya, aku terheran, Wildan melepas safety belt nya dan menghadapku, aku gugup luar biasa entah apa yg akan dia katakan, Wildan memulai pembicaraan nya. "Lusa ada waktu long weekend aku sudah mengajukan cuti untuk kita pergi berlibur ke gunung, kamu setuju?? Tanyanya "Aku tidak suka gunung aku suka laut" jawabku "Aku suka gunung" jawab Wildan "Aku suka laut" jawabku lagi "Iya kamu boleh suka apapun atau siapapun yg penting kamu tetap jadi dirimu sendiri, tapi kali ini aku mohon aku ingin mengajakmu ke gunung" katanya sambil menatapku, "Iya" jawabku Wildan tersenyum senang "Aku sudah menelpon sahabat-sahabat terdekatmu, untuk ikut bersama kita mendaki gunung" Aku terkejut, "Bagaimana kamu tau tentang sahabat-sahabat ku??"Tanyaku bingung "Bukan hanya sahabat-sahabat mu yg aku tau, semua tentang mu aku tau lebih dari kamu tau aku" jawabnya Lagi dan lagi Wildan membuatku salah tingkah, "Ayo lanjut jalan" kataku, Wildan mengantarku sampai depan rumah tanteku,tapi ketika sampai dirumah tanteku Wildan melihatku tertidur dimobilnya, dia mengetuk rumah tanteku dan minta tolong kakakku untukku untuk membopongku kekamarku, agar tidak menggangu tidurku, Wildan langsung pamit tapi sebelumnya dia izin untuk membawaku pergi liburan ke gunung, dan tanteku mengizinkan nya, kesokan paginya aku kaget pagi-pagi sekali rumah tanteku ramai sekali ketika aku lihat keruang tamu bawah betapa terkejut dan senangnya aku sahabat-sahabatku yang sangat aku sayangi dan rindukan berkumpul, aku langsung berteriak menghampiri mereka, "Apa kabar kalian?? " Dengan kaget mereka serentak menengok "Udah jadi dokter masih aja alay" jawab Rio meledekku diiringi tawa semua sahabat-sahabat ku, "Alhamdulillah kita semua baik kabarnya Yun" jawab aryes "Kok bisa kalian disini??" Tanyaku Biasanya paling susah kumpul karena kesibukan mereka masing-masing, "Pangeran lu yang maksa kita Dateng kesini" jawab vazo asal "Ooo begitu kalian kesini terpaksa, ya udah ga usah ketemu gua" jawabku dengan nada kesal "Cewek mah gitu cepet ngambek" saut aryes "Ga Yun kita kesini emang kangen sama lu dan kebetulan lu juga cuti, kita bisa quality time bareng" jawab derry ,tidak lama berselang terdengar suara ketok pintu aku segera membukanya, aku langsung memeluk dan berteriak karena Ella juga datang bersamaan dengan wildan, Wildan tersenyum bahagia melihat bahagiaku,tapi tiba-tiba aku memandang aneh wildan, entah ada apa dengan hatiku,aku kesal sekali melihat Wildan bersama Ella, tapi Ella yg sudah lama menjadi sahabatku paham betul ekspresi mukaku saat itu, Ella: " ga usah cemburu gua emang dijemput dia karena gua ga tau rumah Tante lu kan gua tinggal dijakarta, ga tau daerah sini" Aku menghela nafas lega dan mempersilahkan mereka masuk, dan makan bersama wlidan mengajak kita semua membeli peralatan yg kita perlukan untuk mendaki gunung,dan makan-makan lalu pulang kerumah tanteku,kita semua termasuk Wildan menginap dirumah tanteku supaya besok paginya kita langsung berangkat dari rumah tanteku, mengisi kekosongan waktu kita semua karaokean,beginilah keseruan kita, dan disini aku sedikit mengkode Wildan bahwa hatiku sudah siap,
Malam ini aku bahagia sangat bahagia, jangan salah fokus dengan dokter gantengku Wildan Alamsyah dia kalau tidak memakai baju dokter memang seimut itu wajahnya.. 🥰🥰 kesokan paginya kami langsung berangkat menuju sebuah penginapan diwonosobo lalu malam harinya kami mendaki gunung, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim kami berangkat mendaki gunung sekitar jam 1.30 pagi, Wildan selalu disampingku dari awal mendaki dia selalu menyemangati ku sesekali dia menggemgam tanganku saat aku terlihat lelah,aku melihat ella terlihat sangat lelah dan ngantuk aku menghampiri Ella "Are you oke El?? Tanyaku "Ga cis aku lelah sekali, aku ga kuat aku ngantuk' jawabnya aku memeluk Ella sambil menangis, "Kita harus kuat el, kita pasti bisa melihat keindahan alam semesta bersama-sama "Break" teriak Wildan Kami semua berhenti beristirahat minum air putih dan madu, setelah sedikit berkurang lelah kita,kita melanjutkan perjalanan, setelah melewati pos 2 tiba-tiba perutku sangat mual, aku memuntahkan semua isi perutku saat itu tak hanya Wildan yg panik sahabat-sahabat ku pun ikut panik, Wildan memberikan air putih hangat, aryes dan vazo mencari minyak kayu putih dan Ella memijat leher dan memberikan minyak kayu putih diperut dan leherku, Wildan masih terlihat sangat khawatir Ricis: "Iam oke Will" Wildan: "are you sure??" Ricis: "iya aku yakin, selama ada kamu disamping aku, Seketika semua sahabat ku bersorak, Rio: "bisa aja tutup panci lagi begini gombal. Wildan tersipu malu,mungkin dia sudah tau bahwa aku membuka pintu hatiku untuknya. Dan diperjalanan berikutnya kami hampir putus asa vazo mengalami sesak dada dia juga hampir menyerah, tapi Rio,aryes,Derry,dan Wildan sama menyemangati nya dan memeluk vazo,menyakinkan bahwa kita mampu sampai dipuncak gunung Prau, aku dan Wildan berjalan paling depan,menuju puncak gunung Prau diperjalanan kami melihat bunga kecil-kecil sangat indah dan Wildan memetik satu untukku dijadikannya cincin dan disematkannya dijariku,aku tersipu malu,aku sangat bahagia,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wildan menyatakan perasaannya terhadap ku sambil menatapku tajam Wildan:" aku mencintaimu tak terhingga" memerah pipiku, aku tersenyum sangat bahagia, Wildan:"tak perlu kamu jawab pernyataan cintaku aku sudah bisa lihat cinta yg begitu besar dimatamu untuk ku, mulai hari ini aku berjanji tak akan aku patahkan sedikit pun hatimu, tak kan kubiarkan air mata kesedihan mengalir di pipi indahmu,aku mencintaimu dengan segenap hatiku" Wildan menggemgam tanganku menuju puncak Prau, dan Alhamdulillah akhirnya kita sampai dipuncak gunung Prau aku dan Ella akhir nya berpelukan, Wildan dan sahabat-sahabatku berpelukan terharu meneteskan air mata,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sahabat-sahabat ku berterimakasih pada Wildan karena telah membawa kita ketempat terindah, dan membuat kita sadar betapa berharganya sahabat kita.