Hari ini semua sahabat-sahabatku pulang kerumah mereka masing-masing, rumah ini terasa sepi hanya ada aku, mbak Yanti dan satpam diluar, aku mencoba mengusir sepiku dengan squisy
Dan semua mainanku dikamar, malam ini aku memutuskan untuk keluar naik motor sendiri mengelilingi jakarta, mungkin dengan begitu aku bisa mengalihkan pikiran dan hatiku yang sedang kacau, saat aku sedang pergi ternyata ariesh,vazo,Derry dan Ella sudah kembali lagi kerumah Kebagusan, mereka panik aku tidak dirumah pergi mengendarai motor sendiri, dan ternyata mereka membawa Wildan kerumah Kebagusan, tapi aku tidak mengetahuinya, aryesh menelponku dengan suara panik
"Yun lu dimana? pergi ga bilang-bilang kita kan bisa kita temenin"
"Gua lagi jalan aja keliling Jakarta, kangen gua sama Jakarta"
"Lu bohong kan Yun, kalau sedih dan banyak masalah itu solusinya bukan pergi menyendiri begini, bikin khawatir Yun, sekarang lu bilang lu ada dimana??"
"Gua dipantai ancol"
"Ya udah lu jangan kemana-mana gua sama anak-anak nyusul kesana"
"Iya bang aryesh bawel"
Sambil menunggu mereka, aku mendengar kan musik sambil melihat foto Wildan yang ada diponselku, aku sangat merindukan lelaki ini, sambil ku usap fotonya, sesakit inikah jauh dengannya ya Allah keluhku dalam hati, apalagi harus melihatnya bersanding dengan wanita lain, pasti hatiku akan hancur sangat hancur, tolong aku ya Allah aku harus apa, suara ombak membuat aku semakin terhanyut oleh rasa rinduku, tiba-tiba dari belakang aku mendengar suara seseorang yang sangat aku kenal dan aku rindukan,
"Terlalu gantengkah fotoku sampai membuatmu meneteskan air mata" ledek Wildan,
Aku rindu tapi malu karena Wildan melihatku mengagumi fotonya,dari belakang Wildan memelukku, Wildan berbisik di telingaku,
"I Miss you sayang"
Seketika air mataku mengalir aku sangat merindukan lelaki yang sekarang memelukku dari belakang, aku tak sanggup membalikkan badanku, aku terlalu takut menghadapinya, aku takut menatap matanya, aku takut semakin mencintai nya, aku takut akan semakin merindukannya, Wildan membalikkan badanku, wajahku masih tertunduk Wildan mengusap air mataku
"Jangan pernah ada lagi air mata yang jatuh ke pipimu, kita saling mencintai, kita harus menghadapi masalah bukan menghindari, kita cari jalan keluarnya," aku mengangguk Wildan menggandengku menuju tempat teman-teman ku sedang berkumpul,
"Kenapa Yun cengar cengir?? Hidung merah mata merah habis ngupas bawang??? Ledek ariesh
"Habis dicium Patrik bang" jawabku
Mereka semua tertawa mendengar jawabanku,
Wildan dan teman-teman ku sudah memesan makanan untukku, aku lapar sekali karena seharian ini aku memang baru makan sekali, dengan lahapnya aku makan sampai tersedak, Wildan segera mengambil kan air minum untukku
"Pelan-pelan sayang makannya"
Teman-teman ku meledekku
"Kita pulang aja yuk jadi nyamuk doang kita disini" mereka meledekku diiringi tawa mereka,
Setelah selesai makan mereka pulang terlebih dahulu menggunakan mobil vazo, Wildan mengajakku menaiki perahu di Ancol banyak yang mau dia bicarakan padaku, tapi aku yg memulai pembicaraan terlebih dahulu,
"Kamu yakin Dateng kejakarta buat aku??"
"Buat siapa lagi sayang kalau bukan buat kamu"
"Mau ngapain??"
"Mau minta izin papa buat nikahin kamu"
"jadi gitu mau nemuin papa doang, ga kangen sama aku??"
"Kangen banget ricisku sayang"
"Kamu yakin udah pertimbangan semua, dan segala hal buruk yang akan terjadi??
"Aku mencintaimu aku juga harus menerima segala kekuranganmu, ilmu kedokteran sekarang udah lebih baik, setelah menikah kita bisa program inseminasi atau bayi tabung,semua masalah kita akan bisa lalui jika kita bersama, tanpa kamu aku bukan apa-apa, jadi please jangan tinggalin aku, lusa orang tuaku secara resmi akan kerumah papa memintamu untuk menjadi pendamping hidupku, kamu ga boleh stress, harus bahagia, semua sudah ada yang urus"
"Tapi..."
Aku baru saja mau protes tapi Wildan sudah memberi isyarat agar aku tidak protes,
"Aku hanya ingin bahagia hidup bersamamu selamanya sampai memutih rambut kita, kita pulang yuk ga baik berduaan aja, dosa" ledek Wildan
"Tapi nanti kalau udah nikah mau Deket aku terus 24 jam ga pa2" lagi dan lagi Wildan meledekku, lalu kita pulang kerumah Kebagusan Wildan menginap dirumahku bersama sahabat-sahabat ku dikamar bawah, ini seperti mimpi bagiku lelaki yang aku rindukan kini ada disini, rasanya malam ini aku bisa tertidur pulas, aku sangat bahagia hari ini, semoga pertemuan papahku dan papah Wildan berjalan dengan lancar, entah kami tidak tau masalah apa yg akan menguji cinta kita lagi dikemudian hari, semoga Wildan tetap menjadi Wildan yang sekarang, sampai nanti maut memisahkan kita...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Cintaku
RomanceCerita ini hanya fiktif belaka, karena saya begitu mengidolakan Ria Yunita dan Wildan Alamsyah, maka saya memakai nama mereka dicerita saya, mohon maaf jika ada yg tidak berkenan, Untuk K'k Ria Yunita dan Abang Wildan Alamsyah maaf saya membuat ceri...