Pagi hari aku terbangun, melihat jam pukul 04.00 pagi ketika tanganku ingin menggapai suamiku yang tidur disampingku betapa terkejut aku, dia tak disampingku, aku langsung bangkit dari tempat tidurku mencari suamiku,aku bernafas lega karena ternyata dia sudah berada di dapur sedang memasak sarapan untukku
"Sayang kamu ngapain?? Harusnya aku yang siapin sarapan buat kamu, lagian ini juga masih kepagian sayang masaknya"
"Aku masak sayang buat sarapan, dirumah ini tidak ada tugas suami tidak ada tugas suami, kita kerjakan sama-sama"
Sambil memeluk Wildan dari belakang aku bergelayut manja dipunggungnya
"Kamu curang udah ganteng udah mandi,aku masih bau masih jelek"
"Istriku ini tidak pernah tidak cantik, tidak pernah tidak wangi"
Spontan Wildan menghadap kebelakang mukanya tepat ada didepan mukaku,dan dia langsung mengecup bibirku membuatku salah tingkah dan mukaku memerah.
"Selalu suka dengan ekspresi muka merah dan muka salah tingkahmu sayang, menggemaskan dan rasanya selalu jatuh cinta lagi dan lagi setiap dekatmu"
"Masih pagi tolong gombalnya dikurangin pak, masakannya gosong loh nanti"
Sambil meledek Wildan dan mengecup pipinya
"Aku mandi dulu ya sayang nanti setelah ini kita sholat shubuh berjamaah"
"Iya cintaku, mau dimandiin ga??"
"Wildan Alamsyah genit"
"Genit sama istri sendiri dapat pahala loh sayang"
"Ga aku mau mandi sendiri,masak yang enak chef gantengku"Wildan tersenyum melihat tingkahku dan melanjutkan masaknya, setelah itu kami sholat shubuh berjamaah dilanjutkan membaca Alquran bersama setelah selesai kami sarapan, saat sarapan ada obrolan ringan antara aku dan Wildan
"Sayang nanti kita kerumah tante ya?? Tapi sebelumnya kita belikan Maryam,Khodijah, Ibrahim dan yusuf mainan dan boneka dulu"
"Iya sayang"
Setelah makan selesai, aku membereskan meja makan dan mencuci piring, aku meminta Wildan menungguku diruang tv, setelah selasai aku menghampirinya, memeluknya dari belakang,Wildan membalikkan badannya dan memelukku, nyaman sekali berada dipelukan lelakiku ini, mendengar detak jantungnya membuatku tenang,
"Jadi ke mall ga sayang?? Apa mau dipeluk terus?
"Ga mau ke mall, maunya begini aja"
Tiba-tiba Wildan mengangkat daguku keatas menghadap mukanya, dan mukanya semakin mendekat kepadaku aku langsung reflek berdiri menjulurkan lidahku meledek Wildan dan berlari kekamar mengganti baju untuk bersiap ke mall.."Awas ya sayang ngeledek nanti kalau dapat ga akan aku lepas"
Wildan mengejarku kekamar, dan dia dapat menggapai tubuhku"Ampun sayang aku ga akan ngeledek lagi,kita mau pergi ke mall, nanti kesiangan panas males keluar aku"
"Cium sekali dulu sebagai hukuman kamu ledek aku tadi"
Wildan mencium pipiku gemas
"Cepet ya sayang ganti bajunya aku tunggu dibawah"
"Siapppp sayang"
Aku turun menuju garasi mobil, menemui suamiku yang sudah menunggu"Sayang aku sudah siap"
"Masha Allah istrinya siapa ini cantiknya, nanti dimall kamu harus selalu pegang tanganku, supaya semua orang tau kalau wanita cantik ini sudah punya suami"
"Mulai posesifnya"Sesampainya kami dimall,Wildan tak sedetikpun melepas tanganku,
"Kita langsung ketempat mainan atau kamu mau beli sesuatu dulu disini sayang??"
"Langsung beli mainan aja ya, setelah itu kita langsung kerumah tanteku"
"Yakin ga mau belanja kebutuhan kamu dulu sayang, beli baju atau yang lainnya?"
"Ga sayang,bajuku udah banyak, kalau beli lagi nanti mubazir, sebenarnya mainan itu duniaku, aku suka sekali mainan, terutama LOL surprise dan squisi"
"Ya udah nanti aku beliin buat kamu,tinggal pilih yang mana yang kamu suka"
"Tapi harganya mahal sayang"
"Berapapun aku beli untuk kamu,aku akan bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan kamu"
"Gimana kalau pakai uang aku aja belinya"
"No,mulai aku mengucapkan akad nikah, kamu sudah tanggung jawabku,uang kamu simpan untuk kamu"
"Makasih ya sayang"
"Sama-sama sayang, boleh ga mulai hari ini aku panggil kamu bie??"
"Kenapa?? Itu panggilan sayang kamu buat mantan ya??"
"Astaghfirullah sayang ga, bie itu baby, kalau aku panggil beb kan terlalu banyak yang pakai, jadi aku pakai belakangnya aja bie, kamu terlihat imut sekali sayang kalau tidur seperti baby" *bie pengucapannya bi buat pembaca*
"Asal panggilannya ga buat kamu ingat siapa-siapa selain aku"
"Ga ada orang lain, dihati dan pikiran aku cuma kamu"
"Hayuk kita pilih mainan"
Aku jalan mendahului Wildan aku sudah tidak sabar memilih mainan,Wildan geleng-geleng kepala gemas melihatku,
Setelah selesai memelih mainan untukku dan untuk keponakanku kami menuju rumah tanteku yang kebetulan semua keluargaku sudah berkumpul disana untuk acara unduh mantuku besok,sesampainya aku dirumah tanteku Wildan membukakan pintu mobil untukku dan menggandeng tanganku menuju rumah tanteku, "Assalamualaikum"
Keponakanku langsung berlari menuju ku dan Wildan karena mereka tau aku membawakan mainan untuk mereka
"Siapa yang mau unboxing mainan sama aku??"
Maryam dan Khodijah kompak menjawab
"Aku ICIS"
Aku mulai membuka kardus boneka yang tadi aku beli bersama Wildan tiba-tiba Ibrahim berjalan kearahku dan Wildan sambil mendorong motor-motoran yang dia miliki
"Icis,om motor-motoran aku ga bisa jalan bisa jalan"
"Coba om lihat,kita benerin ya"
"Iya om''
Mba OKI dan suaminya tersenyum melihatku dan Wildan sabar dan telaten menghadapi anak-anak
"Sepertinya akinya harus diganti Ibrahim,nanti om sama ICIS beliin yang baru ya??"
"Sekarang om"
"Bie kita ketoko mainan lagi sebentar yuk beliin motor-motoran Ibrahim"
"Aku masih main sama maryam Khodijah"
"Aku minta tolong mas Anggi supir aku untuk beliin motor-motorannya gimana bie??"
"Boleh sayang,kirim aja fotonya ke mas Anggi,supaya ga salah mas Anggi belinya"
Wildan menelpon mas Anggi
"Assalamualaikum mas Anggi lagi dimana??"
"Lagi dipos mas"
"Minta tolong bisa mas?? Lagi ga sibuk kan??
"Ga mas ada apa??"
"Tolong beliin motor-motoran nanti gambarnya saya kirim nanti tolong anterin kerumah tantenya mba icis ya mas,makasih sebelumnya assalamualaikum
"Siap mas, sama-sama mas waalaikumsalam"
Wildan menutup telponnya
"Tunggu sebentar ya Ibrahim motor-motorannya lagi dibeliin Ibrahim duduk diatas motor ini dulu om dorong ya"
"Iya om Ibrahim suka"
Aku tersenyum senang melihat lelaki begitu menyayangi anak-anak semoga kelak KAU izinkan aku ya Allah mempunyai anak dari rahimku sendiri, mba OKI menghampiri kami
"Kamu sudah makan de??"
"Belum mba"
"Kita makan dulu yuk nanti lanjut lagi mainnya"
"Umma Khadijah lagi main sama ICIS"
"Biar icisnya makan dulu sebentar anak umma sayang"
Wildan dan Ibrahim menghampiri kami
"Khadijah Maryam sama Ibrahim main sama om Wildan dulu ya? Icis biar makan dulu supaya ada tenaga main lagi"
"Iya om" jawab mereka serentak
Aku terharu melihat Wildan yang begitu sayangnya sama keponakan-keponakan ku, hari ini kami bermain mengurus mereka,memandikan mereka dan membacakan cerita nabi sebelum mereka tidur sampai terlelap, aku lihat wajah lelakiku begitu bahagia bersama keponakan-keponakanku..

KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Cintaku
RomanceCerita ini hanya fiktif belaka, karena saya begitu mengidolakan Ria Yunita dan Wildan Alamsyah, maka saya memakai nama mereka dicerita saya, mohon maaf jika ada yg tidak berkenan, Untuk K'k Ria Yunita dan Abang Wildan Alamsyah maaf saya membuat ceri...