kondisi badanku drop

3.2K 125 5
                                    

Entah ada apa denganku hari ini, kakiku lemas sekali, perutku terasa sakit sekali, ketika sarapan Tanteku merasa ada yang aneh denganku,
"Kamu kenapa cis??"
"Ga pa2 Tante cuma agak lemas"
"Serius kamu ga pa2 muka kamu pucet banget lho"
aku pamit bekerja pada tanteku, sebenarnya tanteku menyarankan untuk aku izin tidak masuk kerja hari ini, tapi aku menyakinkan tanteku bahwa aku baik-baik saja,Aku berjalan menuju ruang tamu karena Wildan sudah menungguku, tapi tiba-tiba tubuhku terasa lemas, pandanganku mulai buram, Wildan menangkap tubuhku yang hampir jatuh seketika aku tidak sadarkan diri, Wildan panik memanggil tanteku, Wildan menggendongku menuju mobilnya dan bergegas kerumah sakit, sesampainya dirumah sakit Wildan sendiri yg langsung menanganiku, dia memasangkan infus ditanganku sambil meneteskan air matanya, karena wanita yg sangat di cintainya terbaring sangat lemah dirumah sakit karena penyakit lambungnya sudah sangat parah, Wildan mengabari tanteku bahwa aku sudah baik-baik saja tinggal menunggu aku sadarkan diri, air mata Wildan terus menetes melihat wanitanya belum juga sadarkan diri, Wildan menggemgam tanganku dan menciumi tanganku
"Buka matamu sayang"
Dengan kepala yang masih terasa pusing aku mulai membuka mataku, Wildan segera menghapus air matanya, tapi matanya masih terlihat sangat sembab,
"Apa yang masih terasa sakit cis??"
"Tidak ada hanya sedikit pusing, tidak usah menangis kamu dokter, kamu tau kondisiku tak begitu mengkhawatirkan" jawabku,
"Aku memang terbiasa menangani pasien, tapi tidak dengan kamu, kamu membuatku hampir saja kehilangan separuh nyawaku, melihatmu terbaring lemah membuatku sangat hancur,jangan pernah seperti ini lagi, jika badanmu terasa tidak enak langsung hubungi aku atau beritahu tantemu, agar segera kami bisa membawamu berobat,jangan sampai menunggu separah ini"
"Iya bawel aku ga sakit lho, aku cuma kecapean" jawabku
Wildan tersenyum gemas melihat tingkahku, yg masih bisa bercanda dalam keadaan lemah, Wildan tak beranjak sedikit pun dari sisiku, tiba-tiba ada seseorang yg mengetuk kamar pasienku betapa terkejutnya aku, ternyata yang datang kekamarku adalah orang yang selama ini aku sangat hormati dan segani yaitu pemilik rumah sakit tempatku bekerja dan mereka adalah orang tua dari Wildan, Wildan segera menghampiri orang tuanya dan mempersilahkan masuk, betapa gugupnya aku saat itu, dengan badan yang masih lemas aku usahakan untuk duduk menyalami mereka, tapi ibu Wildan langsung menghampiri ku,
"Jangan dipaksakan untuk duduk nak, mama hanya ingin menjenguk calon menantu mama,Wildan sudah banyak cerita tentang kamu, mama harap kamu lekas sembuh mama tunggu kamu berkunjung kerumah mama"
Seketika mukaku memerah malu, Wildan hanya melihatku gemas karena pipiku memerah, dan kami berbincang sangat akrab sekali seperti sudah lama bertemu, lalu mereka pamit dan meninggalkan kami berdua diruang kamar inapku, karena tanteku mengambil baju salinku dirumah, aku gugup sekali hanya berdua didalam satu ruangan dengan Wildan,
"Ga usah gugup satu ruangan sama orang ganteng" Wildan meledekku
Aku reflek ingin memukul Wildan tapi Wildan menghindar, dan membuat badanku hampir jatuh, Wildan dengan reflek memeluk badanku agar tidak jatuh, dan kami saling menatap, aku tersadar saat Wildan bicara
"Sudah mulai nyaman aku peluk ya sayang??"
Aku melepas pegangan tanganku, dan Wildan meledekku,
"Nikah yuk biar bisa pelukan setiap hari"
Aku mengambil bantal di belakangku dan melemparnya kewildan, Wildan tertawa puas karena berhasil meledekku, lalu wildan duduk disamping tempat tidur, dan berbisik padaku
"Cepet sembuh sayang, kalau sembuh aku janji akan aku belikan mainan kesukaanmu"
Aku menjadi bersemangat untuk sembuh, Wildan tau betul sifat kekanak-kanakanku walaupun umurku lebih tua darinya, dia lebih bisa mengalah dan dewasa saat menghadapi ku,dia paham bagaimana membuatku senang,tenang dan nyaman, aku selalu berdoa semoga lelaki ini tidak mematahkan hatiku, hari semakin larut malam aku tertidur, Wildan tetap terjaga untuk memastikan aku baik-baik saja, kesokan harinya betapa bahagianya aku, sahabat-sahabat ku tersayang datang dengan mainan kesukaanku

Mereka memang obat paling mujarab bagiku, kebahagiaanku adalah mereka, aku beruntung Allah mempertemukan kita sebagai sahabat, sahabat-sahabat ku semoga persahabatan kita sampai tua ya, aku sayang kalian semua.

Dokter CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang