rumah kita

3.3K 147 17
                                    

Beberapa menit sebelum sampai dirumah kita Wildan menutup mataku, Wildan memberikan rumah ini sebagai kado pernikahan kita, sesampainya dirumah aku dituntun wildan dan Wildan membuka penutup mataku,

"Selamat datang dirumah kita sayang"
Aku membuka mataku perlahan, ini semua membuatku bahagia,haru, dan bangga sama suamiku walaupun orang tuanya mampu membelikannya rumah tapi dia membeli rumah ini hasil dari kerja kerasnya, kami mulai memasuki rumah kami,

Wildan merangkul ku
"Maaf ya sayang untuk sementara memang belum ada asisten rumah tangga karena rumah ini baru saja selesai, dan aku memang sengaja belum mempekerjakan asisten rumah tangga karena aku mau terus berduaan sama kamu dirumah ini tanpa orang lain sampai kita berangkat bulan madu, dan kamu jangan khawatir aku akan membantu kamu selama belum ada asisten rumah tangga"

"Ga ada asisten rumah tangga ga masalah buat aku, aku terbiasa melakukan semua pekerjaan rumah sendiri"

Wildan memencet hidungku gemas

"Aku percaya kamu bisa melakukan semua pekerjaan rumah, tapi aku ga mau kamu kelelahan melakukan semua pekerjaan rumah sendirian, kalau kamu lelah siapa yang layani aku??" Dengan nada meledekku

"Wildan Alamsyah genit" sambil aku pukul lengannya

"Genit sama istri kan dapet pahala sayang"
Wildan mengejarku, memelukku dan mencium keningku

"Terimakasih ya sayang sudah mau menjadi suamiku, menerima segala kekurangan ku"

Sambil menatap mata wildan

"Aku yang harus berterima kasih sayang, dari kamu aku belajar arti kehidupan dan kesabaran,apapun yaang terjadi nanti tetap pegang tanganku, kita hadapi bersama-sama"

Aku mengangguk dan tersenyum

"Kita lihat kamar kita yuk sayang, semoga kamu suka dengan kamar yang sudah aku design sendiri"

Kami berjalan menuju kamar, aku dibuat tak berhenti tersenyum karena keindahan rumah ini, lagi dan lagi Wildan membuatku takjub dia mendesign kamar ini sesuai seleraku, accessories dan furniture berwarna soft pink,aku berjalan menuju wardrobe semua baju lengkap dengan accessories sepatu dan tas yang bahkan wildan semua yang membelikan untuk ku,

"Sayang apa ini ga berlebihan?? Baju-bajuku masih banyak dirumah ibu dan tanteku"

"Tidak ada yang berlebihan sayang ini semua aku belikan sesuai dengan kebutuhan kamu"

Lagi dan lagi Wildan membuatku merasa sangat bahagia, aku memandangi matanya dan tersenyum, betapa beruntungnya aku memiliki dia, aku terus memandangi matanya aku seperti terhipnotis setiap memandang matanya yang indah, petikan jari Wildan dihadapan mukaku membuatku sadar dari lamunanku

"Setampan itukah aku sampai tak berkedip matamu memandangku???"

Wildan membuatku kesal karena mengagetkan aku dari lamunanku, aku mengejar Wildan memukul-mukul nya, Wildan tertawa puas memelukku dan mencium bibirku, ini yang tak bisa aku tolak darinya, ciuman ini membuatku melayang tinggi kelangit, Wildan menggendong ku menuju tempat tidur, kami menikmati betapa indah dan nikmatnya pacaran halal...

Dokter CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang