aku kembali kekota ini bersama suamiku

3.5K 138 9
                                    

Setelah acara resepsi dijakarta selesai mama, papa beserta keluarga besar Wildan pamit karena harus menyiapkan acara ngunduh mantu dirumah mama papa Wildan, aku dan Wildan diberi waktu 1 Minggu untuk istirahat setelah resepsi yang melelahkan kemarin karena rencana bulan madu kami rencanakan 1 bulan setelah pernikahan, kami mengantar mama papa dan keluarga besar Wildan menuju bandara, mama mencium dan memelukku dan berbicara

Mama : mama pamit ya sayang, kalau Wildan nakal sama kamu jewer aja kupingnya, kalau kamu ga berani bilang mama, mama yang akan bawelin wildan.

Aku tersenyum dan mencium mama

"Insya Allah Wildan ga akan nakal apalagi menyakitiku ma, mama papa hati-hati dijalan kami akan segera menyusul"

"Iya sayang mama papa pamit ya, Wildan jaga istri kamu dengan baik"

"Iya mama bawel" Wildan meledek mamanya
Seketika jeweran mamanya mendarat di kuping Wildan, aku hanya tertawa melihat tingkah suamiku, setelah mengantar mama papa dan keluarga besar Wildan kami pulang ke rumahku dikebagusan, dirumah ini sepi sekali karena teman-teman ku pulang kerumah mereka masing-masing setelah menjadi seksi sibuk diacara resepsi pernikahanku kemarin, Wildan menangkap kesedihan dimataku,sifatnya yang jahil dia mengagetkan aku dan tertawa, Wildan mengajakku berbicara

"Sayang gimana kalau kita kasih kejutan keteman-teman kamu kita buat konten untuk channel YouTube mereka, kan biasanya kalau ada aku pasti trending" Wildan berbicara dengan wajah yang tengil, aku melempar bantal sofa kearah mukanya yang menyebalkan itu, tapi aku setuju dengan idenya

"Kamu mau buat konten apa sayang??" Tanyaku

"Gimana kalau buat konten kamu diborgol sama aku 24 jam, gimana??" Tanya Wildan

"Ide bagus, suamiku sepertinya berbakat jadi YouTubers" aku menggodanya dan menciumnya karena sudah memberi ide yang sangat bagus, aku langsung bergegas kekamar mengambil kamera tapi Wildan berlari dan berteriak mengejar ku kekamar

"Sayang ciumnya kurang lama, cium lagi" dengan ekspresi manjanya, aku meledeknya tidak mau menciumnya sebelum kita buat video bagus untuk teman-teman ku,

"Siap tuan putri kita berangkat bikin konten"

Teman-temanku kaget karena channel YouTube mereka ada video terupload, padahal mereka tidak membuat konten hari ini, mereka langsung menelponku

"Yun lu mah kebangetan bukannya bulan madu malah bikin konten, kasian Wildan Yun"

"Itu kita buat untuk ungkapan terimakasih kita karena kalian kemarin sudah mau rela sibuk dan cape untuk mengatur semua sampai acara resepsi pernikahan kita berjalan dengan sangat baik"

"Ya ampun yun, itu udah kewajiban kita bantu lu kita sahabatan udah lama, tidak ada lelah sama sekali, kita bahagia, sangat bahagia lihat lu bahagia, semoga persahabatan kita sampai tua ya Yun"

"Aamiin, oh iya seminggu lagi gua mau ngadain resepsi lagi dirumah Wildan, gua harap lu semua Dateng lagi ya, soalnya rencananya gua mau ngajak kalian juga buat ikut bulan madu, sekalian liburan"

"Emang ga ganggu lu Yun??"

"Ganggu apaan sih, gua kan bulan madu mau liburan ga asyik berdua doang, kalau ada kalian kan jadi lebih rame dan seru"

"Siaaaplah kita ikut asal ga ganggu kalian"

"Sekali lagi bilang ganggu gua ga mau ketemu kalian"

"Kebiasaan cewe mah gitu cepet ngambek, iya kita ikut"

"Iya udah gua mau istirahat dulu cape habis bikin konten, hehehe"

"Makasih ya Yun buat kontennya bagus banget, iya udah Yun istirahat salam buat Wildan ya, assalamualaikum

"Ok lain kali kita akan buat konten yang lebih bagus lagi, waalaikumsalam"
Setelah menutup telpon aku kaget karena sudah ada Wildan dibelakang ku, aku masih saja belum terbiasa ada orang lain di kamarku, Wildan tersenyum melihat tingkahku

"Masih belum terbiasa juga sayang ada aku dikamar ya??"

"Hehehe iya sayang maaf ya aku kaget kamu tiba-tiba dibelakang aku"

"Ga pa2 sayang, besok kita berangkat menuju rumahku ya sayang??"
Aku terdiam sejenak, aku membayangkan aku harus menginjakkan lagi dikota itu, karena sejak kasus penculikan ku yang dilakukan oleh kakak sepupuku sendiri, itu membuat aku trauma, aku takut bertemu dengannya dia sudah bebas karena aku mencabut gugatanku karena tanteku memohon padaku untuk tidak melanjutkan kasus ini, suara Wildan menyadarkan aku,

"Kenapa sayang?? Kok malah diam??"
"Aku takut, disana pasti ada kakak sepupuku"
Wildan menggemgam tanganku matanya menatap ku

"Tidak akan aku biarkan siapapun menyakitimu sayang, aku akan selalu melindungi dan menjagamu"

Aku tersenyum, aku yakin Wildan bisa menjagaku,

"Makasih ya sayang, kamu selalu bisa buat aku tenang"
Wildan memelukku, mengusap lembut kepalaku, itu membuatku sangat nyaman,

"Mau nyender sampai kapan sayang pegel nih??"
Aku segera melepaskan pelukanku, melempar bantal kewajah Wildan,

"Kamu itu ya selalu nyebelin, merusak suasana"
Kami seperti anak kecil saling bercanda melempar ledekan, keesokan paginya kami beserta keluarga besarku berangkat kerumah Wildan, sesampainya kami disana keluarga besarku dijemput oleh tanteku untuk menginap dirumah mereka, aku dan Wildan dijemput supir Wildan menuju rumah kami yang sudah Wildan persiapkan untukku, dalam perjalanan menuju rumah aku hanya terdiam dikota ini hatiku pernah hancur sehancur-hancurnya, tapi disini juga aku menemukan cinta sejatiku yang kini sudah menjadi suamiku, semoga aku bisa berdamai dengan kota yang penuh dengan kenangan menyakitkan, semoga aku bisa membuat cerita yang indah dikota ini bersama suamiku, dikota ini tempat dimana aku dan suamiku dilahirkan, dikota ini juga aku dan suamiku dipertemukan, apapun keadaannya nanti semoga aku dan Wildan bisa terus saling mencintai dan saling support, dengan segala rasa dan kejadian yang pernah terjadi dikota ini baik atau buruk, aku tetap mencintai kota ini tanah kelahiranku...

Dokter CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang