Song : Paul Kim - Lean On Me
Dengerin lagunya yaa
A
uthor POV
Setelah lama berjalan-jalan, Vano kembali ke rumah persinggahannya yaitu rumah Pak RT. Ia tinggal dengan disana untuk sementara selama melakukan survei.
"Gimana pendapat kamu tentang desa ini?" tanya Pak RT sambil menyuguhkan beberapa cemilan kecil di atas meja.
"Desanya sejuk, bagus dan asri. Saya suka." jawab Vano seadanya.
Pak RT tersenyum puas. "Pak, ada baiknya juga, Bapak membicarakan ini kepada kepala desa." ucapnya.
"Jangan panggil saya Bapak. Panggil saja Vano. Saya tidak setua itu." elak Vano saat dirinya dipanggil 'Pak' oleh RT.
"Waduh, saya gak enak nih. Nak Vano saja ya."
"Terserah Pak RT."
"Oh iya, kalau mau ke rumah Pak Kades, bilang ya nak, nanti saya antar." ucap RT.
"Iya Pak. saya ijin ke kamar dulu."
"Iya."
Vano masuk ke kamar. Disana ia melamun lagi. Entah sudah berapa kali ia melamun hari ini. Kepergian istrinya merubah semua kehidupannya.
"Sabar ya sayang, aku akan terus cari kamu." lirihnya sambil mencium foto istrinya.
Saat sedang mencium foto tersebut, dari jendela, ia seperti melihat wanita yang perawakannya sangat mirip dengan Hana. Dengan cepat, ia berlari keluar dan menghampiri orang itu.
"HANA!"
Wanita itu menoleh. Tapi sayang, yang dilihat Vano adalah orang lain. Bukan istrinya.
"Ma-maaf."
Wanita itu mengangguk lalu pergi.
Hati Vano benar-benar kacau. Ia sering berhalusinasi. Pernah suatu hari, semua orang yang dilihatnya adalah Hana. Bahkan ketiga teman kampretnya juga dikira Hana. Dirinya pernah hampir mencium Regan karena melihat wajah sahabatnya itu sebagai wajah Hana. Parah :((
Semenjak itu, Regan lebih was-was kepada Vano selama Hana belum di temukan. Bisa-bisa ia diperkosa pria itu suatu saat nanti.
Oke, lupakan Regan. Eakk, jangan dong, kasian. Inget selalu di hati yakk:v
Sorenya ...
Vano dan Pak RT menaiki sepeda menuju rumah Pak Kades. Warga di desa ini jarang menggunakan motor. Kalau ingin memakai motor pun hanya saat mereka ke kota. Jadi tak heran jika udara disini masih sangat asri dan terawat.
Vano pun sangat menikmati udara sore itu. Rasanya sangat nyaman dan sejuk.
Saat asik mengayuh sepeda, pandangan pria itu teralihkan ke sebuah sungai yang sangat bening airnya. Rasanya ingin sekali mandi atau sekedar cuci muka disana.
"Pak, saya ingin ke sungai itu. Boleh?" pamit Vano.
"Tapi katanya mau ke rumah Pak Kades?"
"Nanti saya menyusul. Orang sini tau kan dimana rumah Pak Kades? Nanti saya tanya sama orang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is Cupu
RomanceDalam dunia yang dipenuhi harapan dan ambisi, Elvano Dirgantara terjebak dalam situasi yang tak terduga. Ketika kesalahpahaman mengubah hidupnya selamanya, dia terpaksa menikahi 'dia', anak pembantu di rumahnya yang tak pernah dia anggap lebih dari...