7 🔴Gladys

3.5K 160 17
                                    

Malamnya, gue udah bersiap-siap mau keluar. Males di rumah lama-lama. Bosen terus yang ada.

"Mas Vano mau makan apa?" tanya Hana pas gue mau keluar rumah.

"Gue mau makan di luar," jawab gue singkat.

"Di luar?"

"Hm."

Hana keliatan kayak celingak-celinguk ngeliat ke arah luar.
"Di luar gak ada meja sama kursinya Mas,"

"Sok tau lo!" cibir gue sambil nutup resleting jaket.

"Hana tau kok, di luar rumah kita emang gak ada kursi sama mejanya. Cuma ada teras sama pot bunga. Mas mau makan disana? Dingin lho, udah gitu disam---"

"CUPU! BISA GAK SIH OTAK LO DIPAKE DIKIT?! GREGETAN LAMA-LAMA!"

"Otak Hana udah di pake Mas, gak pernah lepas dari lahir."

Gue menghela napas kasar. Lagian malem-malem bikin emosi aja. Huhh, sabar Van. Tahan emosi. Jangan gampang marah, nanti lo cepet tua.

"Mas, Hana ikut ya?" pinta Hana memohon ke gue.

"Gak."

"Hana juga laper. Mas sih gak stok makanan di kulkas. Jadi gk ada yang bisa Hana makan."

"Terus gue peduli?"

"Pliss Mas." Hana masang muka melas nya di depan gue. Etdah, jatuhnya jadi kayak anak babi tau gak.

"Gak."

"Yaudah deh, kalo gitu Hana pamit ke rumah Papa buat makan sama Ibu. Boleh kan Mas?"

Gue mikir sejenak. Kalo dia ke rumah Papa terus minta makan disana, itu artinya Papa bakal mikir kalo gue gak ngasih makan si cupu. Waduh bahaya ini mah.

"Hufftt terpaksa gue ngajak lo. Ayo!"

"Serius Mas?"

"Hm."

"Yeayyyy!"

"Gosah lebay -___- "

***

Daritadi gue sama cupu cuma muter-muter gak jelas. Kita bingung mau makan apa. Si cupu juga dari tadi cuma plonga-plongo gak jelas.

"Lo mau makan apa?" tanya gue sambil ngeliat sekeliling.

"Terserah Mas," jawab Hana.

Kan kan, gue paling males sama cewek yang kalo ditanya, jawabnya 'terserah'.

"Kok terserah sih?"

"Ya Hana mah ngikut aja."

"Yang bener anj!"

"Mas, Kenapa Hana bilang terserah? Karena terakhir kali cewek bilang mau makan apa, umat manusia terusir dari surga."

Gue diem. Iya juga sih. Dulu, Siti Hawa minta makan buah Khuldi, eh malah diusir dari surga. Eh kok gue jadi merasa oon sih. Lagian ini kan di bumi, bukan di surga. Emangnya kalo Hana bilang mau makan apa, kita bakal di usir kemana lagi? Ke alam barzah? Itu mah makanannya diracunin.

Setelah perdebatan unfaedah tadi, gue milih buat berhenti di warung kopi yang jual mi instan. Gue sebagai holkay gak masalah makan di tempat beginian. Orangtua gue bilang gue harus hidup sederhana, hemat dan pastinya gak sombong. Boleh makan di pinggir jalan, asalkan sehat. Dan gue liat-liat tuh warung kopi bersih. Udah lah, gue berhenti disitu aja.

Gue pesen dua mi instan seduh. Lumayan lah, duit lima belas ribu masih ada kembaliannya.

Setelah pesanan datang, gue langsung makan tuh mi.

My Wife Is CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang