Day 27

2.9K 402 23
                                    

    Hayoung memijat dahinya kasar, lalu tiba-tiba saja memukul dinding ruang rawat Eunha. Membuat orang-orang yang ada di sana jadi terkejut karena kelakuan wanita itu.

    "Hei Young, tenang sedikit, ini rumah sakit." Joy mencoba menghentikan Hayoung, walau nyatanya dia juga sama kesalnya dengan temannya itu.

   "Maaf." Yerin hanya bisa mengatakan hal yang sama sedari tadi.

    Dia akhirnya memutuskan mengatakan semuanya, kepada teman-temannya itu.

   "Kenapa sih Rin? Kenapa kamu bisa sebodoh itu? Aku nyesel karena hari itu nggak benar-benar pulang kesini!" ucap Hayoung menghempaskan bokongnya di atas sofa.

    "Aku juga baru tahu beberapa bulan lalu, tapi dia bilang akan berusaha mencintaiku, lalu aku bisa apa? Dia sekarang suamiku Young."

    "Tapi nyatanya dia tidak bisa kan? Untuk apa dia menyimpan foto wanita lain? Bahkan sampai menjadikannya wallpaper ponselnya?"

    "Mau bagaimana lagi? Kak Jisoo adalah Cinta pertamanya, juga ibu dari Yeonjun."

     Joy menyugar rambutnya, "Aku paham, tapi apa kamu yakin dia benar-benar sanggup membahagiakan kamu, sementara dia masih mencintai mendiang istrinya?"

    Yerin terdiam, dia tidak tahu harus membalas apa.

    "Hentikan saja semuanya Rin, dan kalian berdua ikut aku ke US! Aku bisa jadi menua jika terus menghadapi sikap kekanak-kanakkan kalian!" ucap Hayoung dengan nada kesal.

    Sementara Eunha hanya bisa menatap ketiganya secara bergantian dan yang paling menyakitkan untuk dirinya adalah saat mengetahu bahwa sepupunya juga memiliki rahasia menyedihkan seperti itu.

    Sementara dia dengan tidak tahu dirinya, menambah beban sepupunya itu.

    "Na? Maaf ganggu kamu, mereka berdua memang berisik."

    "Tidak apa-apa," balas Eunha saat mendengar permintaan maaf dari Joy.

    Yerin menghela nafas panjang, "Maaf Na, aku mencoba menasihati kamu, padahal keadaanku tidak beda jauh dari kamu," ucap Yerin.

    "Ayolah kak, jangan mengatakan hal seperti itu, kita sedang berada di situasi yang sama, jadi aku paham kenapa kakak bisa memberi nasihat kepadaku." ucap Eunha.

    "Tenang saja Na, kita berbeda. Karena aku tahu bahwa tunangan mu itu sangat mencintai dirimu."

    "Semoga saja kak."

~~~~~~~~~~~~~~~~

    Eunha menghembuskan nafas panjang saat ruangannya yang tadi ramai sekarang menjadi kosong, hanya dirinya sendiri yang berada di sana.

Tring~tring~

    Ponsel miliknya tiba-tiba berdering, sebuah nomor tidak di kenal muncul di layar ponsel Eunha.

    Dengan ragu dia mengangkat panggilan masuk itu.

    "Hei, aku sudah bilang jauhi Jungkook, kamu masih tidak paham juga ya?"

    Eunha mengusap wajahnya kasar, "Lisa, tolong berhenti melakukan ini, kita sama-sama tahu kalau aku juga tidak menginginkan pertunangan ini, kenapa kamu masih saja menjadikan aku pelampiasan karena kamu tidak bisa mendapat Jungkook?"

    "Jalang ini masih saja menjawab! Aku katakan sekali lagi! Lebih baik kamu mati saja! Dengan begitu Jungkook akan kembali kepadaku!"

    "Ya begitu juga yang aku mau, tapi mantan kekasihmu mu itu sangat menginginkan aku, jadi aku bisa apa?" balas Eunha dengan nada sinis.

Lie's [TAERIN ft BANGCHIN] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang