Day 21

2.9K 448 58
                                    

    Yerin merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya, saat dia sedang memakai cream wajahnya.

    "Ada apa?" tanya Yerin sembari menolehkan kepalanya.

    "Aku dengar dari dari sepupumu, kamu bertengkar dengan kakak mu?"

    "Siapa? Eunha yang bilang?" tanya Yerin bingung.

    "Iya, dia pergi bersama Jeon Jungkook ke kantor tadi," balas Taehyung.

    Yerin mengangguk-anggukan kepalanya, "Ya aku sempat bertengkar dengan kak Soojung, kamu tidak marah kan?"

    "Kenapa bertengkar? Dia bicara apa sama kamu?"

    "Aku sedang menemani temanku tadi, dia baru saja tanda tangan kontrak dengan brand Chanel, aku dan Joy menunggunya, dan kakak tiba-tiba saja datang, dia bilang kalau aku tidak cocok berada di sana, dan merusak pemandangan-"

     "Dia bilang begitu? Aku rasa dia memang benar-benar mencari masalah denganku!" Tiba-tiba Taehyung melepaskan pelukannya, membuat Yerin kaget karena laki-laki itu terlihat sangat marah.

    "Tapi dia kan membicarakan aku, bukan kamu? Kenapa kamu marah?"

    "Tentu saja karena kamu istri aku!" balas Taehyung, "Kalau kamu mau, aku bisa menghentikan semua kontrak kerjasama dengan dia-"

    "Eh, tidak boleh, ini urusan pribadi kami, jangan di campurkan dengan masalah pekerjaan kalian. Kamu harus profesional." Yerin menggelengkan kepalanya, lalu meraih tangan kanan Taehyung dan menggenggamnya, berharap suaminya itu tidak bertindak gegabah.

    Taehyung menghela nafas kesal, "Jangan bertemu dengan kakak mu itu lagi, dia benar-benar keterlaluan."

     "Iya aku tahu, tadi karena tidak sengaja bertemu saja, dan untungnya dia mendapatkan pembalasan yang setimpal karena perkataannya."

    Taehyung mengangkat alisnya seolah bertanya kenapa?

    "Temanku, mungkin aku belum cerita, aku punya teman lain selain Joy, namanya Hayoung, dia wanita kuat, tidak ada anak laki-laki yang berani mencari masalah dengan Hayoung waktu kami masih sekolah, dia dulu selalu membawa tongkat baseball kemana-mana dan tadi dia menyiram kak Soojung dengan minumannya, padahal setelah itu kak Soojung ada pemotretan."

     Taehyung hanya tersenyum mendengar penjelasan Yerin, dia jadi ingin mengetahui lebih tentang istrinya itu.

    "Aku ingin tahu seperti apa kamu di masa sekolah dulu?" ucap  Taehyung tiba-tiba

    "Eh? Tiba-tiba? Kenapa penasaran?"

    Taehyung memeluk Yerin, mencoba merasakan hangat tubuh istrinya, dia tidak bisa menyangkal jika aroma tubuh Yerin seperti candu untuknya.

    "Jangan seperti itu geli!" Yerin menjauhkan lehernya, saat Taehyung menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya.

    Taehyung terkekeh, "Aroma kamu enak, padahal kita pakai sabun yang sama, kenapa bisa gitu ya?"

    "Apa sih kayak orang mesum ih!"

    "Mesum? Kenapa jadi mesum, kan aku suami kamu."

    Yerin mendengus, "Kamu mau apa sih?  Aneh banget!" tanya Yerin karena hati ini sepertinya Taehyung bertingkah aneh.

    "Rin."

    Yerin langsung merinding, "A-Apa?"

    "Kita udah lama menikah, tapi kita nggak pernah bicarain tentang honeymoon , kamu memangnya nggak mau?"

    Yerin menelan saliva nya, tiba-tiba saja tenggorokannya terasa kering, dia tidak pernah berfikir tentang masalah ini, karena dia pikir, Taehyung tidak serius dengan dirinya.

.
.
.
.
.
.

    Tawa membahana terdengar menggema di dalam ruang tamu minimalis itu.

    "Jangan tertawa kamu, nyebelin banget sih!" ucap Yerin dengan nada kesal.

    "Kamu lucu banget sih kak, sudah jelaskan kalau menikah pasti harus melakukan hal itu."

    "Umji, jangan menertawakan Yerin," Sowon menghentikan kedua wanita yang sudah dia anggap adiknya sendiri itu.

    "Tapi kak, kenapa baru mengatakan hal ini sekarang? Aku pikir honeymoon sudah lewat?" Yuju menyilang kan tangannya di depan dada.

    "Aku tidak kepikiran sama sekali, lalu aku harus apa sekarang?"

    "Apa nya? Tinggal pergi saja kan?" ucap Umji.

    "Aku belum siap!" balas Yerin.

    "Tidak akan pernah siap kalau kakak terus menolak, jalankan saja, memangnya kakak tidak kasihan apa? Suami kakak itu pasti menahannya selama ini." jelas Yuju.

    Yerin menyeritkan dahi, "Menahan apa?"

    "Hasrat, dia itu laki-laki dewasa, dia butuh wanita untuk menyalurkan hasrat laki-lakinya," balas Umji.

    "Waduh, anak ini menjadi dewasa sekali setelah menikah dengan laki-laki impiannya," ucap Sowon sambil mengacak-acak rambut Umji.

    "Kamu nggak berniat menambah adik untuk Yeji?" tanya Yuju.

    "Yeji masih kecil, aku juga tidak kepikiran ke sana, mungkin jika Yeji sudah sedikit lebih besar aku akan membicarakan hal ini lagi, tapi aku juga tidak yakin sih," balas Umji.

    Sementara teman-temannya berbicara, Yerin jadi terdiam.

    Dia selama ini lupa bahwa Taehyung adalah laki-laki dewasa seperti kata Umji tadi, dan dia tidak sadar jika mungkin Taehyung membutuhkan dirinya.

    "Kamu omongin lagi aja nanti sama Taehyung, lagian kamu udah punya Yeonjun, dia nggak mungkin di tinggal lama-lama, tau sendiri deh anak kecil kayak gimana?" ucap Sowon sambil menepuk bahu Yerin.

    Yerin hanya menganggukkan kepalanya, masih belum tahu apa yang akan dia lakukan.

    "Ngomong-ngomong soal Yeonjun, sepertinya ada yang tidak beres di sekolah," ucap Umji tiba-tiba.

    Yerin langsung menatap kearah Umji, "Apa, ada apa di sekolah?"

    "Ini masih pendapatku saja setelah mendengar cerita Yeji, kalian tahukan anak itu, pemikirannya tidak seperti anak kecil lainnya, dia bilang ada seorang wanita yang sering datang dan memperhatikan Yeonjun, bahkan saat kakak menjemput Yeonjun wanita itu juga memperhatikan kalian dari jauh."

    "Dari kapan Yeji sadar hal itu?" tanya Yerin agak panik.

    "Yeji bilang, baru dua minggu ini, makanya dia selalu bersama Yeonjun akhir-akhir ini. Kak sebaiknya kamu minta kepada sekolah untuk lebih mengawasi Yeonjun, aku takut terjadi sesuatu, tapi kalau kakak penasaran coba saja kakak lihat dulu di sekolah, aku juga belum memastikan hal ini sih."

    "Sebaiknya aku ke sana sekarang," ucap Yerin.

    "Aku ikut!" sambar Umji yang langsung mengambil kunci mobilnya.

    "Kak Sowon, Yuju, kami berdua pergi dulu ya, sampai bertemu lagi nanti." ucap Yerin.

    "Kak, aku pamit."

    "Tentu, hati-hati di jalan."

    Setelahnya mereka berdua meninggalkan rumah Sowon dan pergi ke sekolah kedua anak mereka.

.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~
Drama di mulai~~~~

  

 

Lie's [TAERIN ft BANGCHIN] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang