Day 6

3.8K 495 10
                                    

    Yerin ssedang bersiap untuk menghadiri acara reuni SMA nya, tapi entah kenapa perasaanya tidak nyaman.

    "Mau diantar?" tawar Taehyung.

    Yerin menggeleng sambil tersenyum, "Taehyung-ssi, kamu benar-benar bisa menghangatkan makanan, untuk makan siang kalian kan?" tanya Yerin dengan sedikit cemas.

    "Tenang aja, hanya menghangatkan, aku bisa melakukannya," balas Taehyung.

    "Yeonjun di mana?" Tanya Yerin lagi.

    "Sedang bermain game, di kamarnya." balas laki-laki itu lagi.

    "Tolong awasi dia, aku banyak membiarkan dia bermain 2 jam paling lama, nanti matanya bisa sakit."

    Taehyung berdeham, "Sudah pukul 10, kamu bisa telat nanti."

    Yerin masih tidak beranjak dari tempatnya, dia benar-benar ragu untuk pergi, apa lagi meninggalkan Yeonjun, entah kenapa insting ke ibuannya mulai keluar.

    "Apa aku tidak jadi pergi saja ya?" ucap Yerin dengan ragu.

    "Kenapa? Aku dan Yeonjun sudah terbiasa berdua saja kok di rumah. Kamu jangan khawatir." Taehyung mencoba menenangkan Yerin.

    "Atau kalian ikut saja? Bagimana?" tawar Yerin.

    "Apa? Jangan kamu pasti perlu waktu untuk berkumpul bersama teman-temanmu."

    "Tidak apa-apa! Ayo pergi ke sana bersama-sama, aku akan membujuk Yeonjun." Yerin kembali melepas sepatunya dan berlari kecil menuju kamar Yeonjun, "Taehyung-ssi ganti bajumu."

    Taehyung hanya bisa menghela nafas, sepertinya semua berjalan berbeda dari apa yang dia inginkan, padahal seharusnya dia dan Yerin sama-sama tidak boleh ikut campur dalam kehidupan pribadi mereka.

~

    "Apa ini? Kamu membawa suami dan anakmu?" Joy mendengus tidak percaya, padahal Yerin melarang Joy membawa Sungjae.

    "Maaf ada perubahan rencana, aku tidak bisa meninggalkan mereka berdua saja, aku khawatir," ucap Yerin dengan wajah bersalah.

    "Auntie Joy malah ya?" tanya Yeonjun sambil menarik-narik tangan Joy.

    Wajah sebal Joy langsung berubah menjadi senyuman hangat, dia membawa Yeonjun dalam gendongannya.

    "Enggak donk, auntie seneng banget ketemu kamu, cium dulu dong, " Joy menyodorkan pipinya.

    Dengan malu-malu Yeonjun mengecup pipi Joy, lalu dia langsung memeluk leher Joy menyembunyikan Wajahnya.

    "Duh manis banget sih kamu," Ucap Joy lagi karena gemas dengan tingkah Yeonjun.

    "Jadi ini teman yang sering kamu ajak ke rumah, lalu bermain dnegan Yeonjun?" tanya Taehyung sambil menoleh kearah Yerin.

    "Iya ini temanku, nama aslinya Park Sooyoung, tapi dia di panggil dnegan Joy saat SMA, jadi keterusan sampai sekarang," Yerin memperkenalkan Joy kepada Taehyung.

    "Hai, Mr.Kim, saya Park Sooyoung, sahabat baik Yerin, senang bertemu dengan anda," ucap Joy sambil mengulurkan tangannya.

    "Ini pertama kalinya kita bertemu, terimakasih sudah menemani Yerin dan Yeonjun." Taehyung menjabat tangan Joy.

    Joy terseyum menanggapi sikap ramah Taehyung, walau nyatanya dia sudah mendengar cerita Yerin.

    "Yeonjun, turun dong jangan manja gitu, kamu berat." Taehyung mengusap lembut pucuk kepala Yeonjun.

    "Auntie turun kan," pinta Yeonjun.

    "Baik-baik," Joy menurunkan Yeonjun hingga menapak tanah, "Yeonjun suka ice cream kan? Kesana yuk? Ada stan ice cream di sana," ajak Joy.

    "Mau! Mama, Yeonjun boleh ke sana?" tanya Yeonjun.

    "Boleh, tapi jangan banyak-banyak makan ice creamnya nanti kamu sakit perut. Mengerti?"

    Yeonjun menganggukkan kepala, lalu menarik tangan Joy dan berlari kecil menuju stand ice cream.

    "Mereka sepertinya akrab sekali ya?"

    Yerin menoleh kearah Taehyung, "Kenapa? Apa tidak boleh?" tanya Yerin panik.

    Taehyung menggeleng, "Tidak apa-apa, hanya saja Yeonjun itu pemalu, dia biasanya tidak mau berinteraksi dengan orang yang jarang dia temui," balas Taehyung.

    "Eh? Tapi guru Yeonjun bilang, dia sangat aktif jika di taman kanak-kanak."

    Taehyung juga sepertinya kaget dengan pernyataan Yerin, "Mungkin karena ada kamu yang mengajari dia, dulu dia benar-benar pendiam di sekolahnya, bahkan tidak jarang dia meminta pulang."

    Yerin kembali menatap ke arah Yeonjun yang sedang memilih ice cream dengan Joy, wajah Yeonjun tampak ceria, rasanya beda sekali dengan saat pertama mereka bertemu.

    "Terimakasih karena sudah menjaga Yeonjun dengan baik."

.
.
.
.
.
.

    Yerin termenung di dalam kamarnya, dia memikirkan kembali perjanjian itu, entah kenapa hatinya tidak terima.

    "Apa Yeonjun akan baik-baik saja? Mungkin dia memang akan mengerti saat itu, tapi apa dia akan baik-baik saja tanpa aku?"

    Jika saat ini mereka berdua sangat bergantung kepada Yerin, siapa yang akan tahu tentang kedepannya?

    Mungkin akan lebih baik Jika Taehyung menikah lagi setelah bercerai dengan dirinya, tapi ada perasaan tidak terima jiak memikirkan Taehyung akan menikah lagi, dan Yeonjun akan memiliki orang lain yang bisa dia andalkan.

    "Aduh ada apa dengan aku sih? Sadar lah Jung Yerin! Kamu hanya pengganti ibu untuk Yeonjun, jangan berharap lebih!" Yerin menepuk-nepuk pipinya untuk menyadarkan dirinya.

    Yerin mencoba menenangkan dirinya, lalu menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya.

    Tapi tiba-tiba saja , lampu kamarnya padam, tidak bukan hanya kamar Yerin saja,  tapi semua lampu di rumah itu padam.

    Yerin menelan ludah, dia benci kegelapan, rasa takut menyerang diri Yerin.

    Dia bisa mendengar rengekan Yeonjun, tapi tubuhnya sama sekali tidak bisa bergerak.

Tok tok tok

    "Yerin? Kamu baik-baik saja?" Yerin bisa mendengar suara laki-laki itu dari luar kamarnya.

    "Mama Yelin!" panggil Yeonjun.

    Yerin bisa mendengar suara Taehyung juga Yeonjun, tapi suaranya tidak bisa keluar, dia tidak bisa menjawab mereka berdua.

Cklek

    "Yerin kamu nggak apa-apa kan?"

    Langkah kaki itu mendekat, bahkan sampai selimut nya sudah turun Yerin masih sangat terkejut.

    Tiba-tiba Taehyung menarik Yerin hingga terduduk dan bersandar pada Taehyung.

    "Maaf kamu takut ya? Aku tau kamu takut gelap." Taehyung mencoba mengusap bagian belakang kepala Yerin dengan lembut, mencoba menenangkan Yerin.

    "Mama nggak apa-apa kan? Mama takut ya?" Yeonjun ikut memeluk Yerin yang ketakutan.

    "Jangan takut, kami ada disini." ucap Taehyung.

    Entah kenapa saat itu juga tangisan Yerin pecah, dia merasakan ketakutan lain di dalam hatinya.

    Yerin takut untuk meninggalkan mereka berdua, keluarganya sekarang.

.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~
Hai gaes
Maaf banget
Aku anggurin beberapa bulan
Aku sibuk di sebelah
Huhuhu jadi jarang buka akun ini
Maaf yaaaa pasti di lanjut kok jangan khawatir wkwkwkw
Bubay!

Lie's [TAERIN ft BANGCHIN] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang