Day 36

1K 143 11
                                    

Budayakan VOTE Sebelum Membaca!
Happy Reading!
~~~~~~~~~~

    "Maafkan aku kak, mama sama papa, Yerin juga minta maaf sama kalian karena sudah buat kalian kesusahan."

    "Untuk apa minta maaf Rin? Ini juga bukan perbuatan kamu, yang salah orang lain kamu tidak perlu minta maaf."

    Yerin menundukkan kepalanya. "Tapi kalau bukan karena Yerin, kakak nggak mungkin sampai di sandra sama Hanbin, kakak juga sampai harus dirawat di rumah sakit."

    Nyonya Jung menepuk-nepuk bahu Yerin. "Jangan membebankan semuanya kepada diri kamu sendiri, selama ini mama yang sering membuat kamu kecewa, bahkan saat sekarang kamu dalam masalah mama nggak bisa berbuat apa-apa, padahal kita keluarga."

    "Yerin, kami bertiga pasti sering membuat kamu kecewa dan sakit hati, papa bahkan nggak akan bisa marah kalau kamu membenci kami."

    "Rin, aku minta maaf atas segala sikapku yang sebelumnya, aku terlalu egois dan kekanakan, aku harap kita bisa memulai lembaran baru sebagai keluarga sesungguhnya."

    Yerin terisak, membuat nyonya Jung memeluk anak bungsunya itu. "Mama minta maaf ya Rin."

    "Y-Yerin juga minta maaf … pernah membentak mama atau papa, Yerin hanya kecewa karena selama ini kalian nggak pernah melihat usaha Yerin."

    "Mama tidak pernah marah, harusnya mama sadar dengan hal itu."

    Soojung yang masih terbaring di ranjang rumah sakit tersenyum saat melihat mama dan adiknya berpelukan, setelah bertahun-tahun akhirnya dia sadar bahwa semua mungkin hanya karena dia iri dengan Yerin, tapi sekarang dia benar-benar berharap bisa memulai lembaran baru dengan adiknya itu.

    "Tapi Yerin kemarin untuk mengatakan sesuatu."

    "Mengatakan apa Rin?"

    "Yerin boleh kan kembali ke rumah?"

    Tuan Jung terlihat kebingungan. "Kenapa Rin?"

    "Apa Taehyung meminta kalian untuk bercerai? Apa karena masalah ini? Mama akan membujuk dia."

    Yerin menggelengkan kepalanya, "Bukan Taehyung, tapi Yerin. Aku meminta untuk berpisah dengan dia, aku hanya akan membahayakan Taehyung dan Yeonjun."

    "Lalu apa yang Taehyung katakan? Aku rasa dia tidak akan setuju, kalian berdua bukan terikat hanya karena pernikahan, tapi dengan hati, Taehyung mencintai kamu," ucap Soojung agak kecewa dengan keputusan Yerin.

    "Aku tahu, tapi kalau aku membahayakan mereka …."

    "Kamu tidak membahayakan Yerin, aku tidak setuju kalau kamu bercerai."

    "Soojung!" Nyonya Jung memperingatkan anaknya itu. "Yerin, rumah akan terus terbuka untuk kamu, tapi kamu harus memikirkannya dengan matang, apa kamu siap menjauh dari kehidupan suami dan anak kamu?"

    Perempuan itu menghela napas. "Yerin nggak tahu, Yerin sayang sama mereka berdua."

    "Kalau begitu mereka berdua juga sama sayang sama kamu, mereka nggak akan pernah menganggap kamu sebagai beban."

~

    "Sudahlah aku serius saat bilang akan membawa kalian berdua untuk kembali bersamaku, ayo kita pergi saja."

    "Hei, dia ini istri orang, kamu tidak bisa seenaknya begitu, dasar tidak punya perasaan."

    "Loh katanya mau bercerai?"

    "Aduh Hayong, ya jangan sampai cerai lah, kamu emang mau Yerin menyandang status janda di usia kayak gini?"

    Hayoung langsung menggelengkan kepalanya, padahal yang mau cerai Yerin, tapi dia yang jadi kepikiran.

    "Jangan cerai Rin, aku tidak setuju!"

    "Kalau kamu mau istirahat dan menjauh sebentar aku bisa mengerti, tapi tidak jika bercerai, kamu nggak kasihan sama Yeonjun? Kamu udah janji kan sama dia nggak akan pergi."

    Hayoung akhirnya ikut menganggukkan kepalanya, "jangan bercerai pokoknya."

    "Kenapa semua orang melarang aku?"

    "Karena itu pilihan paling konyol Yerin."

    "Tapi ini demi kebaikan kita semua."

    "Kebaikan semua? Atau agar kamu tidak perlu lagi merasa bersalah karena kejadian ini?"

    Yerin terus terfikirkan dengan apa yang Joy ucapkan, apa dia melarikan diri hanya untuk ketenangan hatinya sendiri? Setengah hatinya berkata dia harus pergi agar tidak membahayakan orang lain, namun sebagian lagi mengatakan bahwa dia harus tinggal bersama Taehyung dan Yeonjun yang adalah keluarganya.

    "Mama?"

    Wanita itu menoleh. "Yeonjun? Kenapa kamu bisa di sini? Kamu harusnya masih di rumah kakek dan nenek."

    Anak laki-lakinya itu terlihat sedih. "Mama nggak mau ketemu Yeonjun? Aku kangen sama mama, semalam aku mimpi buruk, aku mimpi mama pergi, aku takut."

    Yerin terdiam, setakut itukah Yeonjun kalau Yerin pergi? Entah kenapa rasa bersalah menyelimuti Yerin, ada apa dengan semua keyakinannya untuk pergi, semua perasaan itu seperti menghilang saat melihat wajah Yeonjun.

   "Yerin, Yeonjun?" Taehyung datang dengan wajah kebingungan.

    "Maaf." hanya itu itu keluar dari bibir Yerin.

~

    "Sinb, lihat ini."

    Wanita itu melebarkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dia lihat, Umji datang dengan seorang laki-laki yang sudah agak babak belur, dengan kedua tangan di borgol, para rekan Sinb langsung mendekat ke arah Umji dan mengambil alih laki-laki itu.

    Mereka tengah melakukan penggeledahan kedua, dan Umji turun tangan dengan mengatakan dia teman Sinb dan ingin membantu, sebenarnya dengan sedikit ancaman yang perempuan itu berikan.

    "Di mana dia?"

    "Dia benar-benar seperti penjahat sungguhan, ada sebuah ruangan di balik dinding kamarnya, di sana lah dia bersembunyi, aku rasa keluarganya juga tidak tahu kalau dia ada di sana, aku sedikit mengancam salah satu dari keluarga itu, tapi dia benar-benar tidak tahu."

    "Kamu mengancam? Jangan bertindak aneh-aneh, nanti aku yang kesulitan."

    "Yang penting kerjaku lebih baik dari pada kalian, oh iya jangan lupa hari cuti mu, untuk mengurus anakku, aku pergi dulu."

    Sinb lagi-lagi hanya bisa menggelengkan kepalanya, lalu mengarahkan rekan-rekannya untuk segera membawa laki-laki bernama Hanbin itu menuju kantor polisi.

.
.
.
.
.
~~~~~~
Hm iya in aja ya hehehe

Lie's [TAERIN ft BANGCHIN] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang