Day 34

1.3K 181 16
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!
Happy Reading!
~~~~~~~~~

    "Aku sudah memberikan peringatan kepada mu bukan? Salahmu sendiri sampai mengabaikan peringatan ku."

   "Lepaskan aku jalang! Kamu selalu berusaha menghancurkan rencana yang aku buat! Seharusnya mereka semua tahu betapa mengerikannya dirimu! Kamu pasti akan dikucilkan!"

    Perempuan itu hanya mengangkat bahu tidak tertarik dengan ucapan kasar dari lawan bicaranya, lagi pula memangnya dia pikir sedang berbicara dengan siapa? Bahkan sekarang, hanya dengan satu kali tembakan, nyawanya akan melayang.

    "Kamu di bantu tapi kamu juga yang di korbankan, benar-benar perempuan menyedihkan, apa yang harus aku lakukan? Kamu lebih suka dihukum oleh pihak berwajib atau menerima hukuman dari penjahat?" tanya Umji sambil memegangi sebuah handgun di tangannya.

    "Kamu tidak akan bisa lepas dari hal ini kalau aku mati! Mereka tidak akan melepaskan kamu!"

    "Mereka? Mereka siapa?" tanya Umji lagi, namun sama sekali tidak ada ketakutan dari raut wajah atau nada bicaranya.

    Umji menjentikkan jarinya, tiba-tiba pintu terbuka lalu menampilkan sosok seorang wanita yang umurnya lebih tua sedikit dari Umji maupun Jennie.

    "Kau … kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    "Kau … kenapa?"

    Umji memberikan senyum seolah mengejek Jennie yang tidak tahu apa-apa. "Kenapa? Maksud kamu kenapa dia bisa di sini? Tentu saja aku yang panggil."

    "Gadis bodoh, aku sudah bilang jangan mencari gara-gara dengan jalang cilik ini."

    "Stt! Mulut kalian sama kotornya, ucap Umji."

    Jennie masih tidak percaya, apakah dia sedang di khianati atau apa, kenapa semuanya menjadi runyam seperti ini?

    "Sepertinya kamu belum paham situasinya, laki-laki itu hanya memanfaatkan kamu, dari awal dia tidak berniat bekerja sama atau apalah yang ada di kepalamu itu, dia sengaja membuat kamu terjerumus ke dalam dunia gelap ini, karena tidak ingin mengotori tangannya sendiri."

    Pikiran Jennie melayang jauh saat mendengar perkataan Umji, jadi Hanbin hanya memanfaatkan dirinya? Dari awal Jennie adalah pion yang dimainkan oleh Hanbin.

    "Lalu kenapa dia bisa di sini?"

    "Dia?" Umji tertawa mendengar pertanyaan Jennie. "Dia dan aku punya hubungan yang tidak bisa di jelaskan, tapi kamu harus tahu kamu hanya di permainkan."

    "Sudahlah bawa saja dia, aku masih banyak urusan klien ku masih banyak." ucap Perempuan itu. "Non, lain kali semoga kamu lebih beruntung, jangan terlibat dengan orang-orang seperti kami, harusnya kamu senang bisa hidup normal."

   "Cukup kak CL, lebih baik kamu pergi sekarang."

    "Jangan memerintah aku jalang kecil, kamu jangan mengganggu klien ku yang lain."

Lie's [TAERIN ft BANGCHIN] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang