Lie's [TAERIN ft BANGCHIN] [End] ✔

Day 31

Jangan sider! Ke colok tar matamu!
Vote dan komen!

.
.
.
.
.
.
.

    "Yerin, kamu jangan gegabah." Taehyung mencoba menenangkan Yerin.

    "Kak, dia hanya menggertak kakak saja, jangan langsung mengambil tindakan." bahkan Umji sampai datang saat Yerin menghubunginya sambil menangis.

    "Tapi bagaimana dengan kak Soojung dan Sinb, aku bingung. Semua karena aku!"

    Yerin menangis di pelukan Taehyung, entah sudah berapa lama dia menangis.

    "Rin dengerin aku, semua pasti ada jalan keluarnya, polisi juga lagi nyari mereka berdua, kamu jangan mau terpengaruh sama ucapan dia."

   Yerin mengeratkan cengkeramannya pada ujung kemeja yang Taehyung kenakan.

    "Apa dia sudah gila? Anak manja seperti dia bisa berbuat seperti ini!" Hayoung memijat dahinya.

    "Aku harus bagaimana?" sambil terus terisak Yerin membenamkan wajahnya pada dada bidang Taehyung.

drrtt~ drrtt~

     "Sebentar, Joy menghubungi aku. Yerin tenangkan diri kamu dulu," ucap Hayoung.

    Lalu gadis itu segera menjauh dari ruang tengah.

   "Kak, tenang saja dulu, dia tidak mungkin berani mengambil langkah sejauh itu hingga bisa menyakiti mereka."

    "Tapi, aku dengar sendiri! Dia menyakiti kakak dan Sinb, aku ... aku takut!"

    Umji menghela napas panjang, karena sekarang belum saatnya dia untuk bergerak dan melakukan sesuatu.

Drap drap drap

    "Gawat! Joy ... dia di culik!"

    Yerin seperti langsung kehilangan seluruh tenaganya, membuat Taehyung semakin mempererat pelukannya.

    "Bagaimana ceritanya? Bukankan tadi dia menghubungi kakak?" Umji berjalan mendekati Hayoung.

    "Bukan Joy yang menghubungi aku, tapi Sungjae, dia datang ke apartemen Joy dan keadaan di sana sangat kacau, semua berantakan, dan saat dia meminta untuk melihat cctv di sana, beberapa orang datang dan membawa Joy dengan keadaan tidak sadarkan diri!"

    "Semua salahku! Semua karena aku! Seharusnya aku tidak pernah dilahirkan saja!"

    "Yerin!"

    "Kak Yerin!"

    Mereka semua panik saat tiba-tiba Yerin berlari keluar dari rumah, membuat keadaan semakin tidak terkendali.

~

    Eunha menatap layar ponselnya dengan frustasi, kenapa tiba-tiba ada kejadian seperti ini?

Ceklek

    Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok laki-laki yang selalu menjadi sumber ancaman untuk dirinya.

    Bahkan dia harus terkurung di dalam kamarnya sendiri karena laki-laki ini.

    "Ayo pergi."

    Eunha menatap tidak percaya kepada Jungkook.

    "Pergi kemana?"

    Jungkook menghela nafas, lalu mengulurkan tangannya, "Aku tahu kamu ingin membantu mereka, jadi sebelum kamu mencoba melarikan dari lagi dan malah terlibat dalam bahaya, lebih baik kamu pergi bersamaku ke sana."