"Sial ... sudah tiga hari lembur, belum juga menemukan titik terang pengungkapan kasus ini!" AKP Dony Setiawan mendengkus kesal.
Andai saja kasus penemuan sosok perempuan di Sungai Ciliwung tempo hari tidak menjadi atensi langsung Kapolres, tentu AKP Donny Setiawan tidak harus serepot kali ini. Informasi ke Polsek di jajaran Polresta Depok telah disebarkan, namun sampai saat ini belum ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Petugas rumah sakit juga sudah coba dihubungi berkali-kali, namun belum ada satupun kabar yang menyatakan pasien telah siuman. Entahlah waktu terasa begitu lambat, di satu sisi hasil pemeriksaan selalu diminta progresnya namun di sisi yang lain jalannya pemeriksaan masih jalan di tempat.
"Alfin, apa sudah ada hasil pemeriksaan sample DNA dari DVI?" tanya AKP Donny Setiawan ke salah satu staff nya.
"Siap sudah Ndan, baru saja kami dihubungi anggota DVI untuk mengambil berita acara pemeriksaan." Jawab Alfin singkat.
"Bagus, segera ambil untuk kelengkapan berkas pemeriksaannya. Tetapi sebelum pergi mengambil hasilnya, jangan lupa Kamu membuat laporan di Bid Humas untuk dibuatkan pengumuman penemuan sosok perempuan tanpa identitas!" tegas AKP Dony Setiawan memberikan perintah.
"Siap!"
Sudah hampir dua tahun Brigadir Alfin menjadi anggota AKP Dony Setiawan, namun rasanya baru kali ini Brigadir Alfin melihat komandannya terlihat begitu tertekan menangani sebuah kasus.
**
Pengumuman penemuan sosok perempuan misterius sudah disebarkan, baik melalui selebaran foto yang dibagikan kepada para Bimmas setiap desa termasuk sosial media Polresta Depok, namun petunjuk terkait siapa sosok perempuan tersebut tak kunjung menemukan titik terangnya.
Bermodalkan hasil pemeriksaan DNA pada sample yang menempel di bagian tubuh korban, Kasatreskrim Polresta Depok Kompol Misbach memimpin jalannya gelar perkara pengungkapan dugaan tindak pidana yang terjadi di wilayah hukumnya.
Gelar perkara merupakan kegiatan untuk mendengarkan pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten untuk memutuskan apakah unsur-unsur sebuah tindak pidana dapat terpenuhi. Disamping itu juga digunakan untuk membuat sebuah kriminal profiling terkait pihak-pihak yang patut dijadikan sebagai terduga pelaku. Selain Penyidik, pihak-pihak yang berkaitan seperti Unit Identifikasi Polres dan DVI turut diundang untuk dimintai keterangan dan analisa terhadap barang bukti yang ditemukan dari TKP.
Dari serangkaian diskusi panjang, berdasarkan fakta dan hasil analisa laboratorium disimpulkan bahwa sosok perempuan yang ditemukan di Sungai Ciliwung itu benar telah diperkosa sebelum ditusuk dengan sebilah pisau pada perutnya. Hail analisa sample DNA, telah mengerucut kepada empat DNA yang berbeda dan dominan pada area vital korban, sehingga bisa disimpulkan bahwa terduga pelaku berjumlah empat orang.
Permasalahan baru timbul ketika Penyidik masih kesulitan untuk mendapatkan data pembanding untuk kepentingan identifikasi. Tanpa adanya data pembanding, maka sample tersebut tidak akan pernah dapat diketahui siapa orang yang telah berbuat keji.
"Bagaimana cara agar kami bisa mendapatkan DNA pembanding untuk mengungkap kasus ini Dok?" tanya Kompol Misbach kepada salah seorang dokter forensik yang mengikuti jalannya gelar perkara dengan muka yang semakin tertekuk.
"Kita harus bisa mengambil sample cairan tubuh atau swabbing pada pipi bagian dalam orang-orang yang dicurigai sebagai pelaku!" jawab dokter forensic tersebut lugas.
"Yang benar saja ... jelas-jelas saat ini Kita tak punya satupun petunjuk!" pekik Kompol Misbach geram.
Napasnya tersengal menahan rasa kesal dan putus asa yang begitu kuat menyelimuti hati Kompol Misbach. Tangannya pun terkepal erat, rahang yang terkatup erat dengan jelas mampu menunjukkan gigi-gigi yang saling beradu mengeluarkan suara yang begitu ngilu bagi siapa pun yang mengdengarnya.
Semua orang pastiakan sepakat, hanya orang yang sudah tak lagi memiliki hati nurani yang mampumemperkosa sosok lemah perempuan itu dengan sangat brutal. Robekan pada vaginadan anus sangat lebar. Suasana di ruang gelar perkara seketika menjadi lengang,masing-masing orang sibuk dengan pikiran sendiri-sendiri. Wajar saja jikatrauma fisik yang dialamin sosok perempuan itu sangat berat.
YOU ARE READING
Siapa Pembunuh Itu?
Mystery / ThrillerSuciwati seorang perempuan berumur 31 tahun, pernah menjadi korban pemerkosaan dan nyaris terbunuh seandainya pisau yang masih tertancap di tubuh lemahnya tidak tersangkut di Sungai Ciliwung dan berhasil diselamatkan warga beberapa tahun silam. Sed...