34

78 5 0
                                    

Tanpa perlu membuang waktu, Bobby Permana segera mencari informasi-informasi berita terkait. Napas Bobby Permana semakin tersengal, di satu sisi Bobby Permana begitu yakin bahwa itu adalah Suciwati, namun di satu sisi yang lain setelah membaca isi beritanya seketika Bobby Permana sangat berharap sosok tersebut bukanlah Suciwati.

"Ya Tuhan ... betapa bersalahnya Aku, jika Suciwati mengalami semua kejadian tragis ini hanya karena Suciwati ingin menghindariku!" pekik Bobby Permana sambil menutup mulutnya saat membaca berita-berita terkait lainnya.

Air mata tampak bergelayut di kedua peluk mata Bobby Permana seolah tak sabar ingin berloncatan keluar. Andaikan saja waktu dapat diputar kembali, ingin rasanya Bobby Permana ada di samping Suciwati kala itu untuk menghabisi orang-orang bejad yang sudah berlaku sangat keji kepada Suciwati.

Setelah menelurusi beberapa artikel terkait tentang penemuan sosok perempuan yang nyaris terbunuh beberapa hari lalu, akhirnya Bobby Permana menemukan sebuah alamat yang menurut informasi menjadi rumah penampungan sementara bagi Suciwati.

Bergegas Bobby Permana mengambil pena dan kertas, untuk mencatat sebaris alamat rumah singgah Kasih. Jika melihat dari alamat yang tertera di media daring tersebut, setidaknya rumah singgah Kasih ini berada tidak jauh dari rumah yang selama ini ditempati Bobby Permana.

Rumah yang sangat besar, namun terasa begitu kosong. Tak ada canda tawa antara para penghuninya, karena para penghuni rumah tersebut selalu sibuk dengan urusan masing-masing. Papa Bobby Permana adalah seorang pengusaha yang telah sukses dan kaya raya sedangkan sang ibu sendiri lebih memilih jalan-jalan dan berbelanja ke negara manapun kakinya ingin melangkah dibandingkan tinggal di rumah.

Minimnya kasih sayang yang diperoleh, membuat jiwa Bobby Permana begitu gersang. Sedikit saja ada hal yang tidak disukai, hal itu cukup membuat Bobby Permana marah yang teramat sangat.

Waktu yang bergulir terasa begitu sangat lambat, padahal Bobby Permana sudah tak sabar ingin segera mendatangi rumah singgah Kasih untuk membuktikan keberadaan Suciwati setelah keluar dari rumah sakit. Sejak satu jam yang lalu, Bobby Permana telah selesai mandi dan bersiap untuk pergi, namun jarum pada jam yang tergantung di dinding kamar seolah tak bergeser dari pukul 05.00 WIB.

Beruntung masih ada sedikit akal sehat pada diri Bobby Permana, sehingga merasa sangat tidak pantas andaikan bertandang ke rumah orang saat pagi-pagi buta seperti saat ini. Gawai yang sedari tadi dimainkan, tak mampu meredakan segala kegelisahan itu.

"Sialan ... kenapa di saat seperti ini waktu begitu lambat bergulir!" umpat Bobby Permana tertahan.

Merasa sudah tidak sabar lagi Bobby Permana pun bergegas untuk mengambil kunci mobil mewah yang selama ini dikendarainya. Selama ini Bobby Permana tak ingin Suciwati tahu tentang diri Bobby Permana yang sesungguhnya, maka Bobby Permana selalu menggunakan angkutan atau ojek saat ingin menemui Suciwati. Maka tidak kali ini, Bobby Permana telah lupa dengan penyamarannya karena hanya ada satu tujuan bagaimana bisa menemui Suciwati secepat mungkin.

Jalan Margonda masih sangat lengang, mungkin karena memang belum banyak warga Depok dan sekitarnya yang berlalu lalang untuk mencoba mengais rejeki. Sebagai kota pendukung Ibu Kota, wajar apabila setiap hari Depok selalu dipadati orang yang bermaksud menuju ke Jakarta begitupun sebaliknya.

Tak perlu membuang waktu yang cukup lama, Bobby Permana sudah sampai di depan sebuah rumah yang tampak begitu tenang, nyaman dan asri. Baru saja Bobby Permana akan menghentikan laju kendaraannya, namun kesadaran Bobby Permana melarang untuk melakukannya. Tak pantas rasanya bertandang pagi-pagi, karena bisa saja si pemilik rumah sedang repot bebenah.

Bobby Permana kembali menekan gas dan mobil yang dikendarai Bobby Permana pun lambat laun menjauh sampai akhirnya menghilang di tikungan gang. Bobby Permana nampak berputar-putar Depok dan kampus UI tanpa arah yang pasti, karena hanya untuk sekedar menghabiskan waktu.

Siapa Pembunuh Itu?Where stories live. Discover now