Kompol Misbach terdiam, mencoba mencerna informasi yang seakan datang bertubi-tubi. Dahinya berkerut dalam, tangannya tak berhenti mencorat-coret buku yang ada di depannya sebelum akhirnya sebuah senyuman menghiasi wajah nan penuh wibawa, menampakankan sederetan gigi putih nan begitu terawat.
"Analisa Kamu masuk akal juga Don. Artinya kita cukup fokus ke pengungkapan pembunuhan Damin, maka besar kemungkinan kita akan bisa mengungkap misteri yang menyelimuti kasus Suciwati?" ujar Kompol Misbach lebih lanjut.
"Betul Ndan!" rasa optimis yang cukup besar dapat dirasakan dari tegasnya suara AKP Donny Setiawan.
"Terus bagaimana untuk perkembangan pemeriksaan saksi-saksi kasus Damin?" tanya Kompol Misbach.
"Berdasarkan keterangan beberapa orang saksi, Damin sebenarnya tinggal bersama dengan beberapa orang temannya namun saat ini seluruh teman Damin tersebut menghilang tanpa jejak. Sedangkan ketua RT tidak memiliki data mereka, karena yang terdata dalam catatan RT hanya Damin saja. Saksi hanya tahu nama orang-orang tersebut dan wajahnya, tanpa pernah tahu detail data dirinya." Terang AKP Donny Setiawan.
"Terus apa rencana penanganan selanjutnya?" cecar Kompol Misbach.
"Kami akan berkoordinasi dengan Pusinafis Mabes Polri Ndan, untuk bantuan pembuatan sketsa wajah terduga pelaku dari keterangan para saksi. Sehingga bisa dicari data terduga melalui aplikasi face searching yang telah tergelar sampai ke Unit Identifikasi Polres." Terang AKP Donny Setiawan.
"Bagus, lakukan upaya apa saja yang dapat dilakukan." Tegas Kompol Misbach sebelum akhirnya mengakhiri giat anev yang dipimpinnya. "Oia, jangan lupa segera siapkan segala administrasi yang dibutuhkan!" imbuh Kompol Misbach.
"Siap Ndan!"
Layaknya NOS yang mampu memacu laju kendaraan, maka bukti petunjuk yang baru ditemukan ini mampu memacu adrenalin AKP Donny Setiawwan untuk berpacu dengan waktu mencari dan melengkapi keping-keping puzzle pengungkapan kasus yang sedang ditanganinya.
Berkat kerja keras dan doa dari semua orang, Tuhan mendengar doa-doa yang terpanjat dan titik terang pengungkapan kasus mulai terlihat. Satu per satu keping puzzle itu dapat ditemukan dan dirangkai menjadi sebuah frame yang lengkap.
Setidaknya dari keterangan saksi yang kemudian dibuatkan sketsa wajahnya untuk disebar luaskan ke Polsek-Polsek jajaran Polresta Depok ada orang-orang yang bisa mengenali terduga pelaku. Dari pencarian data ke dalam database e-KTP, setidaknya penyidik telah mengantongi alamat lengkap para terduga pelaku yang keseluruhannya berasal dari luar daerah.
Bekerjasama dengan Resmob Polresta Depok, Penyidik segera berkoordinasi untuk melakukan upaya pengejaran dan penangkapan para terduga pelaku. Meski telah ada alamat lengkap sesuai dengan data yang terdapat di dalam database e-KTP, namun ternyata upaya penangkapan itu tak semudah yang diperkirakan.
Para terduga pelaku belum juga ditemukan, pada alamat yang dituju penyidik hanya mampu menemukan keluarga yang tak tahu menahu tentang keberadaan para terduga. Keluarga terduga tentu merasa kaget begitu mendengar keterangan yang diberikan oleh beberapa orang anggota kepolisian yang menemui mereka.
Bermodalkan nomor telepon yang diberikan oleh pihak keluarga, Penyidik segera berkoordinasi dengan Cyber guna mengetahui posisi para terduga pelaku melalui nomor telepon mereka. Cukup merepotkan, entah karena sudah mengetahui sedang menjadi DPO polisi atau karena ada alasan lainnya, yang pasti para terduga pelaku selalu berpindah tempat. Disamping itu mereka juga tampak terpencar satu dengan yang lainnya, seolah benar-benar ingin menghapuskan jejaknya.
Tak ada sebuah kejahatan yang tak meninggalkan jejak, serapih apapun sebuah rencana yang telah disiapkan oleh seorang pelaku. Dari serangkaian pengolahan TKP dan pengembangan barang bukti yang telah dilakukan, didapatkan bahwa sidik jari yang terdapat pada gagang pisau serta botol minuman keras yang berada di samping korban dinyatakan identik dengan sidik jari terduga yang diperoleh dari dalam database e-KTP.
Meski saat ini penyidik belum bisa menangkap para terduga, setidaknya bisa bernapas cukup lega bisa memiliki peluang yang cukup besar untuk mengungkap misteri yang selama ini menyelimuti kasus Suciwati. Hanya masalah waktu, kapan penyidik bisa menangkap dan mengakhiri pelarian para terduga, maka berkas pemeriksaan bisa segera dilimpahkan ke Kejaksaan untuk proses lebih lanjut.
YOU ARE READING
Siapa Pembunuh Itu?
Mystery / ThrillerSuciwati seorang perempuan berumur 31 tahun, pernah menjadi korban pemerkosaan dan nyaris terbunuh seandainya pisau yang masih tertancap di tubuh lemahnya tidak tersangkut di Sungai Ciliwung dan berhasil diselamatkan warga beberapa tahun silam. Sed...