#5 Dari Fares : Still

1.5K 236 12
                                    

Agustus, 2019

"Argh!"

Fares menatap tangannya yang tadi sedang memegang drum stick dan sekarang kosong setelah benda itu terlepas dari tangannya saat ia sedang menabuh drum.

"Res! Santai dong!"

Fares mengangkat wajahnya dan menatap Riyan yang sekarang sedang mengusap kepalanya sambil sesekali mengaduh kesakitan. Fares menyengir, Ia sama sekali tidak tahu bahwa benda itu akan melayang tepat ke Riyan.

"Nih," Arga datang menghampirinya sambil memberikan kembali sticknya. "Makanya tangan tuh jangan sampai keringetan, Res."

Fares menyengir lagi.

"Mikirin apaan sih lo, Res? Cal lagi?" tanya Wira yang membuat Fares menutup mulutnya rapat-rapat. Yang lain tak perlu lagi repot-repot bertanya karena mereka yakin bahwa tebakan Wira itu benar.

"Emang Calista kenapa, Res?" tanya Juan. Hanya Juan yang masih suka memanggil nama Calista lengkap-lengkap.

Fares terdiam sejenak lalu akhirnya menjawab, "Nggak kenapa-napa kok, Bang."

"Alah, bohong lo, Res." sahut Riyan tak percaya.

Fares lalu tersenyum tipis. Dia memang tidak bisa berbohong di depan anak-anak sweetchaos. Lagi pula, dia memang tidak berbakat berbohong.

Fares terdiam lagi. Isi chat dari Darren, salah satu temannya di kampus lah yang membuat Fares tidak berkonsentrasi dalam latihannya.

"Gue boleh izin pulang?" tanya Fares akhirnya.

"Mau kemana, Res?" tanya Arga.

"Mau samperin Cal, Bang."

Arga lalu menganggukkan kepalanya, "Ya udah. Kita udahan dulu deh."

"Beneran enggak apa, Bang?" tanya Fares sekali lagi. Merasa bahwa latihan itu terpaksa selesai dengan cepat karenanya.

"Nggak apa-apa, Res. Kita latihan dari tadi juga." Juan menimpali.

"Pergi sana." sahut Riyan.

Fares tersenyum lalu berjalan keluar dari studio. Anak-anak sweetchaos selalu saja begitu. Seolah-olah tahu apa yang membuat Fares tak berkonsentrasi dan cemas.

Tentu saja.

Calista lah alasannya.

-US-

Dari studio, Fares segera pergi dengan mobilnya menuju ke salah satu Mall yang disebutkan oleh Darren.

"Res, gue lihat Cal sama Risa. Terus ada cowok. Kayaknya temen Risa kalo enggak temen Amel."

Isi chat itu sukses membuat Fares tak berkonsentrasi dan malah sampai hampir melukai kepala Riyan. Fares sudah tahu, bertemu dengan lelaki itu pasti bukanlah keinginan Calista. Fares sudah tahu bahwa itu ulah teman-temannya, Risa atau Amel yang ingin mendekatkan Calista dengan pria itu. Padahal, Fares masih berstatus sebagai pacarnya.

Fares tiba di foodcourt Mall itu dan benar saja. Calista ada di sana. Sedang duduk berhadapan dengan seorang lelaki. Cal dan senyuman gelisahnya. Fares mendengus, kalau tidak suka, kenapa harus mau? Tapi, ini Calista yang sedang ia bicarakan. Calista yang tidak tahu bagaimana cara harus menolak permintaan seseorang.

Fares menghela napasnya lalu berjalan menghampiri meja yang berisikan empat orang itu.

"Cal,"

Calista langsung beranjak dari duduknya begitu melihat kedatangan Fares. Wajahnya tentu terlihat bingung sekaligus kaget karena Fares tiba-tiba muncul di tempat itu.

From Us To UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang