#56 Dari Arga & Kayla : Lean on me

2.1K 197 38
                                    

Sudah pukul delapan malam.

Arga melirik kotak berwarna merah muda yang berisikan red velvet cake, yang tadi sore dibelinya sepulang dari studio. Kue itu ia beli tentu untuk Kayla, mengingat bagaimana perempuan itu sangat menyukai makanan manis.

Arga kembali melirik ponsel yang sedari tadi ia pandang. Hanya ada tanda centang satu saat ia berusaha menghubungi Kayla.

Tadi siang, Kayla berkata bahwa ia akan makan siang bersama Kelvin. Arga tahu sesibuk apa Kelvin di kantornya sehingga pria itu hanya punya waktu di jam makan siang. Jadi tidak mungkin Kayla menghabiskan waktu selarut ini bersama kakak laki-lakinya itu.

Lantas, Kayla ada di mana?

Saat jemarinya bermaksud untuk mencari tahu posisi perempuan itu, suara pintu yang baru saja dibuka terdengar di depan sana. Arga segera beranjak dari sofa dan pergi ke depan-untuk melihat Kayla melangkahkan kakinya masuk dengan wajah yang kusut.

"Kayla," tegur Arga membuat Kayla mendongakkan wajah. Arga memperhatikannya dengan seksama. "Kamu dari mana? Kenapa baru pulang?"

"Tadi kan udah izin, makan siang sama Kak Kelvin." jawab Kayla sembari berjalan melewati Arga untuk ke ruang keluarga.

Arga mengikutinya dari belakang, masih belum cukup puas dengan jawabannya barusan. "Sekarang udah bukan siang lagi, Kay. Kamu ke mana?"

Kayla menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamarnya. Kayla bahkan tidak tahu kenapa mereka masih saja tidur di kamar terpisah terlepas apa yang terjadi malam itu di Bali.

"Aku capek, Kak. Mau tidur." ujar Kayla lalu masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu.

Arga tak bergeming sedikit pun. Arga jelas tahu bahwa ada yang salah dengan Kayla. Sesuatu terjadi, tapi Arga tidak tahu tentang apa. Sudah setengah tahun mereka menikah, Arga belum pernah melihat sikap Kayla yang seperti itu.

Arga lalu mendekati kamar Kayla dan mengetok pintu itu sekali, "Aku tadi beli cake buat kamu, Kay. Dimakan ya?"

Tidak ada balasan apa pun yang terdengar dari dalam sana. Arga menempelkan dahinya di pintu dengan waktu yang cukup lama. Sebenarnya, Kayla kenapa?

-US-

Arga tidak bisa tidur. Saat ia kembali mencoba memejamkan mata, tahu-tahu azan subuh sudah terdengar. Setelah selesai sholat, Arga membuka pintu kamarnya dan tidak melihat sosok Kayla berada di dapur.

Biasanya, perempuan itu sudah bangun dan sudah sibuk sendiri di tempat itu. Tapi subuh kali ini beda. Tidak ada Kayla di sana.

Arga mengangkat wajahnya, menatap ke arah kamar Kayla-yang entah kenapa terlihat begitu sepi. Sangat sepi dan tidak biasa. Arga kemudian mendekati kamar itu dan mengetuknya beberapa kali.

"Kayla?"

Sepi.

Arga tidak mendengar suara apa pun dari dalam sana. Dahinya mengernyit, perasaan cemas bertumpuk menjadi takut. Arga berusaha membuka pintu yang masih terkunci itu dan berkali-kali mengetuknya.

"Kayla?! Kayla!"

Atas teriakannya itu, tiba-tiba pintu kamar Kayla terbuka dan memperlihatkan wajah Kayla yang sembab.

"Kenapa, Kak?" tanya Kayla sambil mengerjap bingung.

Arga tertegun dan menatap Kayla nanar, "Kamu kenapa?"

"Aku kenapa?"

"Kamu ada masalah?" tanya Arga.

Kayla tersenyum kecil lalu berjalan melewati Arga dan menuju dapur. "Aku enggak apa-apa. Kak Arga kenapa sih? Udah laper banget emangnya? Masih subuh gini,"

From Us To UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang