#30 Dari Calista : Sia-sia

977 153 28
                                    

Halooo! Biar lebih dapet feelsnya, bacanya sambil dengerin Day6 - Not Fine yah!^^


----


Saat SMA, Calista sempat salah mengira kalau Rindu adalah pacar Fares. Kala itu, Calista selalu saja mendapati Rindu ada di antara Fares dan teman-temannya. Padahal Rindu bukan satu-satunya perempuan yang ada di kawanan itu. Tapi tetap saja, Calista merasa Fares memiliki hubungan yang lebih dari seorang teman dengan Rindu.

Membicarakan Rindu, membuat Calista teringat akan konversasi yang pernah ia buat bersama Rindu di perpustakaan sekolah.

"Bu, buku yang waktu itu saya pengen pinjem kira-kira udah dibalikin belum ya?"

Karena akhir-akhir ini Calista lagi penasaran dengan sosok Rindu Mentari Pagi, dia sampai hafal suara kakak kelasnya itu. Saat mendengar suara Rindu, Calista yang sedang mencari buku di rak pun langsung menoleh. Dari tempatnya, ia dapat melihat Rindu sedang mengobrol dengan penjaga perpustakaan.

Saat itu pula, Bu Lani-penjaga perpustakaan tiba-tiba menunjuk ke arah rak tempat Calista berdiri. Karena suruhan Bu Lani, Rindu mengucapkan terima kasih lalu menghampiri rak tersebut dan bertemu dengan Calista.

"Eh," gumam Rindu saat ia melihat Calista. Ia perhatikan wajah Calista lekat-lekat lalu tersenyum saat mengenali wajah Calista. "Lo Calista yang lagi deket sama Fares bukan sih?"

"E-eh? De-deket?" balas Calista gugup. "Enggak deket, Kak... Cuma kenal aja."

"Itu mah deket namanya!" kata Rindu lagi sambil memperhatikan isi rak buku. "Lo lumayan terkenal tahu di kelas atas."

"Terkenal?" tanya Calista sambil membayangkan kelas atas yang isinya anak kelas 12 IPS semua.

Rindu terkekeh pelan, "Fares tuh jarang banget tahu deket sama cewek. Malah enggak pernah deh kayaknya. Temen-temen ceweknya tuh cuma gue, Nisa, sama Ori doang."

Calista mengangguk pelan sambil mendengarkan cerita Rindu. Lalu menerka-nerka yang mana Nisa dan Ori yang Rindu maksud.

"Inget enggak beberapa hari yang lalu waktu Fares teriakin nama lo dari atas tiba-tiba?" tanya Rindu lagi membuat Calista memikirkan saat Fares memang melakukan itu dan membuatnya tersenyum kecil.

"Abis Fares teriakin nama lo, anak kelas langsung keluar buat ngelihatin Calista itu yang mana. But luckily, lo langsung ngilang masuk ke koridor!"

Calista memperhatikan Rindu yang tertawa sambil menceritakan itu. Melihat bagaimana Rindu menceritakannya seolah sedang menggoda Fares, Calista jadi merubah asumsinya dan yakin kalau Rindu memang bukan pacarnya Fares.

"Aku pikir Kakak pacarnya Kak Fares..." ujar Calista membuat Rindu tiba-tiba tertawa lalu segera menutup mulutnya karena sadar bahwa ia sedang di perpustakaan.

"Gue?!" bisik Rindu dan Calista mengangguk dengan lugu. "Hahahahaha! Ya enggak mungkin lah gue sama Fares! Gue sama dia tuh udah sekelas dari kelas sepuluh! Sampai bosen gue lihat muka dia mulu."

"Kok bisa bosen lihat muka Kak Fares, sih... kalau aku pasti enggak bosen... eh, anu, maaf, Kak..."

"Hahahahahaha!" Rindu tertawa lagi setelah melihat wajah merahnya Calista. "Aduh gemesin banget deh lo. Pantesan aja Fares bisa suka. Langgeng ya sama Fares."

"H-hah? Langgeng? Ki-kita enggak pacaran tahu, Kak!"

"Udah, bentar lagi pasti jadian deh. Percaya sama gue."

Calista tidak memperdulikan ucapan Rindu kala itu. Ia hanya menanggapi sambil tersenyum canggung. Calista tentu akan sangat senang jika ucapan Rindu menjadi kenyataan. Sembari memikirkan dan diam-diam menanti ucapan Rindu, Fares pun mengungkapkan perasaannya kepada Calista. Dan sejak saat itu, mereka memulai hubungan yang baru.

From Us To UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang