#45 Dari Arga & Kayla : Jealous

1.4K 203 32
                                    

"Bagi Kak Arga, aku ini apa sih? Teman? Adik? Atau apa?"

Perkataan Kayla setengah jam yang lalu itu kerap menghantui pikiran Arga. Padahal Kayla sendiri sudah terlihat bersenang-senang di tepian laut sana.

Arga menatap perempuan itu dari tempatnya duduk. Arga tak ikut dengan Kayla dan Kayla pun tak keberatan. Yang Arga lakukan sejak tadi hanya mengawasi Kayla dari tempat duduknya.

Kayla terlihat begitu antusias. Ia berlari-lari kecil saat ombak kecil mendekati bibir pantai, atau kewalahan saat topinya terbawa angin. Arga terkekeh pelan melihat pemandangan itu.

Atau ketika Kayla dengan sok akrabnya menyapa anak-anak kecil yang datang bersama orang tua mereka. Kayla terlihat senang dan Arga tidak kuat untuk menahan senyumnya.

Sejujurnya, Arga tidak tahu apa yang ia rasakan.

Arga bahkan tak ingat bagaimana ia mendekati seorang perempuan. Beberapa tahun yang lalu, Arga pernah menjalin suatu hubungan dengan seseorang. Mereka berdua saling menyayangi. Namun ayahnya tak pernah suka dengan perempuan itu. Banyak hal yang sudah terjadi sehingga akhirnya Arga menerima permintaan ayahnya untuk menikahi Kayla.

Arga lupa perasaan itu. Ia lupa bagaimana ia memulai dan menyayangi seseorang. Sampai Kayla tiba-tiba hadir di hadapannya. Mereka berkenalan secara singkat dan bertemu beberapa kali. Lalu dengan tiba-tiba, ayahnya memberi tahu bahwa ia harus menikahi Kayla.

Arga tentunya tidak punya pilihan. Kala itu, ibunya sampai jatuh sakit karena Arga sempat beberapa kali bersiteru dengan ayahnya. Arga terpaksa menerima perjodohan itu.

Arga pikir, Kayla akan menyerah dalam pernikahan mereka karena perlakuan dingin Arga kepadanya. Tapi ternyata tidak. Kayla setangguh itu. Bahkan ketika hubungan mereka membaik namun tanpa ada rasa cinta dari Arga, Kayla tetap tinggal.

Arga tidak menyangka, kalau ternyata Kayla adalah perempuan yang luar biasa.

"Arga!"

Arga langsung menolehkan kepalanya saat merasa seseorang meneriaki namanya. Arga membuka kacamata hitamnya dan memperhatikan pria yang barusan memanggilnya tadi.

"Woi! Beneran lo ternyata!" seru pria itu lagi yang datang menghampirinya bersama seorang perempuan.

Arga memandangi mereka secara bergantian lalu senyumnya mengembang. "Ben?! Apa kabar?!"

Arga langsung memeluk Ben erat dan saling tertawa. "Udah lama banget ya, Ga?! Terakhir pas buka bersama 4 tahun yang lalu enggak sih?!" ujar Ben dan Arga terkekeh pelan. "Kayaknya sih gitu. Anjir, udah lama banget ya, Ben."

"Hai, Ga. Apa kabar?"

Arga langsung menoleh untuk menatap Sarah. Arga tidak mungkin lupa pada mereka, Ben, yang pernah menghabiskan waktu bersama di dalam sebuah band sejak SMA. Dan Sarah, perempuan yang selalu menemani Ben sejak masa itu.

"Baik, Sar. Gila, lucu banget ketemu di sini." ujar Arga lagi.

"Lo sama siapa? Sendirian?" tanya Ben.

"Sama Kayla,"

"Oh iya? Mana?"

Arga langsung menolehkan kepalanya untuk menemukan Kayla yang masih sibuk mengambil gambar.

"Itu, di sana. Lagi sibuk sendiri." jawab Arga akhirnya. "Lo berdua ngapain? Liburan?"

"Kita mau prawed, Ga." jawab Sarah.

Arga menganggukkan kepalanya dengan paham. Arga baru ingat, kalau dulu ia dan Kayla tidak pernah melakukan hal seperti itu. Arga juga ingat, ia tidak pernah menemani Kayla untuk mengcicipi makanan katering, mencari gedung dan sebagainya. Arga lalu tersadar, dulu, Kayla melakukan hal-hal itu dengan siapa?

From Us To UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang