#13 Dari Arga & Kayla : Reuni

1.5K 208 20
                                    

"Kay, dateng dong."

Kayla menghentikan tangannya yang sedang melipat pakaian setelah teringat perkataan Dina, sahabatnya sejak SMA. Jika dihitung-hitung, mungkin sudah berkali-kali perkataan Dina lewat telepon itu datang ke benaknya.

Dua minggu yang lalu, Kayla mendapatkan sebuah undangan untuk menghadiri reunian SMAnya yang akan diadakan sabtu sore ini. Setelah dipikir-pikir, Kayla memang merindukan masa sekolahnya itu. Merindukan teman-temannya yang memang sudah lama tidak ia temui. Tapi, Kayla ragu untuk datang.

Di saat teman-teman SMAnya sekarang sedang melanjutkan ke jenjang perkuliahan, Kayla lebih memilih untuk menikah dengan Arga. Dan Kayla yakin, jika ia datang ke acara itu, mereka pasti akan melemparkan pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan pernikahannya bersama Arga.

Kayla sudah pasti akan bingung menjawab apa jika pertanyaan itu benar-benar diucapkan. Kayla tidak pintar berbohong. Ketika ia berbohong, orang-orang akan langsung bisa menebaknya. Lagipula, tidak ada yang benar-benar bisa Kayla ceritakan perihal kehidupan pernikahannya bersama Arga.

Saat sedang asik larut dengan pikirannya, ponselnya berdenting. Sebuah notifikasi pesan masuk dari Arga.

"Aku lagi di jalan pulang."

Sebuah senyuman merekah di wajah Kayla. Dengan cepat, ia membalas pesan itu lalu melanjutkan kegiatannya yang sempat terhenti. Pesan singkat dari Arga justru membuat Kayla lupa dengan acara itu.

Arga tidak pernah lagi menginap di rumah teman-temannya. Arga tidak lagi tidur di sofa. Arga mau memakan makanan yang dimasak oleh Kayla. Arga sering menghabiskan waktu liburnya di rumah dan lumayan sering merespon perkataan Kayla.

Bahkan, Arga juga kadang-kadang tertawa.

Hal-hal sederhana yang Arga lakukan itu sudah sangat membuat Kayla bahagia. Kayla harap, seterusnya Arga akan seperti itu. Kayla sama sekali tidak masalah, jika mereka harus tidur di kamar yang terpisah. Biarlah seperti ini, pikir Kayla setiap malamnya. Sedikit demi sedikit, Kayla yakin, suatu hati nanti ia dapat melunakkan hati Arga.

Setelah beberapa menit sibuk dengan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga, Arga tiba di rumah dengan wajah yang lelah.

"Capek ya, Kak?" tanya Kayla saat melihat Arga langsung menjatuhkan dirinya ke atas sofa.

"Banget, Kay." gumam Arga.

Kayla tersenyum kecil. "Kak Arga mau aku buatin teh hangat?"

"Boleh," balas Arga sambil menatap Kayla. "Tapi, aku tidur dulu ya lima belas menit. Jadi buatinnya ntaran aja pas aku udah bangun."

Kayla kemudian menganggukkan kepalanya dan pergi ke dapur untuk mengecek apakah persediaan teh mereka masih ada atau tidak. Setelah selesai mengecek, Kayla kembali lagi untuk mendapati Arga yang benar-benar tertidur pulas. Kayla melunakkan pandangannya lalu berjongkok untuk menyamakan pandangannya dengan Arga yang sedang tertidur.

Arga yang tengah tertidur benar-benar terlihat polos. Tidurnya bahkan mendengkur dan Kayla jadi tidak tega untuk membiarkan Arga tidur hanya dalam waktu lima belas menit saja. Kayla menoleh untuk menatap jam yang ada di dinding. Sudah pukul lima sore dan sebentar lagi magrib. Pantas saja, Arga hanya minta waktu lima belas menit.

Kayla mengarahkan tangannya ke arah kepala Arga, bermaksud untuk mengusap rambut pria itu. Tapi niatnya terurung karena takut membuat Arga bangun dari tidurnya atau setelah itu, Arga akan marah karena Kayla bertingkah seenaknya. Kayla mendesah lalu pergi untuk meninggalkan Arga yang masih tertidur dengan pulasnya.

-US-

"Kay, maaf, kayaknya kamu malem ini sendirian dulu. Aku baru bisa pulang pagi." ujar Arga yang sedang sibuk memasukkan barang-barang yang ia butuhkan untuk manggung hari ini.

From Us To UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang