cerita ini pendek gaes. mau tunda besok, tapi tanggung. ya udah up aja.
Seohyun kaget tak menemukan Jisoo saat bangun. Ponsel, tas, dan jaket pun tidak di tempat seharusnya. Dia lekas bangun mengecek ke kamar Yoona. Kosong. Hanya ada suara shower. Pasti Yoona yang di dalam karena tak mungkin sang adik menumpang mandi di kamar orang yang menyakitinya tadi malam. Di dapur pun hening. Makanan masih menguap tak tampak usai tersentuh.
"Jisoo shi pergi pagi-pagi, Seohyun shi. Dia bilang ada urusan penting tapi tidak mengatakan apa dan di mana."
"Tidak makan?"
"Tidak, Seohyun Shi."
"Baiklah, gomawo." Seohyun beranjak ke kamar Jisoo mengambil ponselnya. Dia ingin menghubungi di pemilik kamar.
Tuuttt! Tuutttt!
"Unnie?"
"Chuchu, kau di mana?"
"Hanya jalan-jalan di taman bersama teman."
"Teman?"
"Ne."
"Rose?"
Sunyi sesaat. Seohyun tersenyum karena sudah mendapat jawaban. Jisoo bersama Rose di taman. Dia bisa bernapas lega sekarang.
"Unnie tidak khawatir lagi selama kalian bersama. Baik-baik di sana!"
"Ne, Unnie. Mungkin aku baru pulang sore nanti."
Seohyun mengiyakan karena Jisoo sudah dewasa dan tahu harus berbuat apa. Dia bisa mudah mempercayai serta melepaskan Jisoo karena yakin sang adik tidak akan melakukan hal buruk-buruk di luaran. Ditambah pula Jisoo lebih bisa mengontrol emosi dibanding Yoona.
"Yoong," sapa Seohyun masuk ke kamar mandi. Terlihat Yoona masih berendam. "Jisoo sedang pergi."
"Tahu."
"Aku ingin kau meminta maaf padanya setelah...,"
"Seohyunnie, masih pagi. Bisakah kau membiarkanku tenang?"
"Baiklah." Putus Seohyun memutar knop, tapi Yoona lagi-lagi bersuara.
"Kemarilah!"
Lagi, Seohyun tak bisa membantah. Ditanggalkan seluruh pakaian dan masuk ke bathup duduk di sandaran menghadap Yoona. Namun, hal itu justru memberi jarak. Yoona menarik kedua pergelangan Seohyun agar menekuk dan menghabiskan jarak mereka. Tepat badan saling mengimpit, Yoona memeluk tubuh istrinya. Terasa lebih hangat dan tenang.
*
"Selamat pagi, Sajangnim. Menurut salah satu ART, Yoona shi dan Jisoo shi bertengkar tadi malam."
Im ahjussi terus mengunyah karena sudah biasa kalau kakak-beradik berdebat mulai dari hal ringan sampai berat. Kendati menginjak usia dewasa, kedua putri masih menyimpan jiwa kanak-kanak. Yoona kadang suka menggoda atau tidak mau mengalah dan Jisoo cenderung manja.
"Sajangnim, tampaknya ini benar-benar serius. Seohyun shi sampai kualahan menghadapi emosi Yoona shi. Dengar-dengar, Yoona shi tidak menyukai kekasih Jisoo shi bernama Roseanne Park. Dilansir wanita bernama panggilan Rose adalah anak Park Yoochun, seorang pengedar narkoba yang ditembak mati karena berusaha kabur."
Barulah Im ahjussi menghentikan makan dan menatap ajudan di sisinya. Si ajudan pun diminta duduk dan menceritakan kronologi kejadian tadi malam di rumah. Sambil mendengar beliau mengingat-ngingat nama Park Yoochun. Sangat tidak asing karena nama tersebut berkali-kali muncul di layar televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny (YoonHyun + ChaeSoo)
FanfictionPolemik cinta empat wanita terhalang status sosial.