#Ujian Hidup

389 18 0
                                        

~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Karena setiap ujian/cobaan pasti akan ada jalan keluarnya. Sesulit apapun itu, Allah Swt. Tidak akan memberikan ujian/cobaan melebihi batas kemampuan kita.
~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~

"Treeettt...."
(Bunyi bel sekolah)

"Nah sampai disini dulu materi yang ibu sampaikan, sekarang silahkan kalian istirahat dulu." Sahut Ibu Guru sambil berjalan ke luar kelas, dibarengi oleh anak-anak kelas yang jalan di belakang ibu guru.

"Yeeee akhirnyaaa gue bisa istirahat juga..." teriak Desi, sambil berdiri dan mengangkat kedua tangannya.

"Woyy berisik tau. Suara lo masuk semua ke kuping gue!!." bentak Angel.

"Biasa aja kali gak usah ngegas gitu!!" ucap Desi.

"Udah lahh jangan berantem mulu, cape nih liat kalian kaya gini mulu. Lama-lama gue siram pake air bekas pel an ya kalian berdua biar tau rasa." Ucap Vina.

"Ehh buset, takut gua." Desi melihat ngeri pada Vina.

"Makanya maafan gih. Gak lucu tau kalian slalu bertengkar, gk baik tau." nasihat Vina pada mereka berdua.

Setelah aku dan Vina memberikan nasihat pada mereka. Mereka langsung menjadi akur kembali.

Aku berjalan berempat menuju kantin. Setelah sampai aku langsung memesan makanan untuk kami berempat. Kami membagi tugas, Desi dan Angel memesan Baso, Vina dan aku memesan Minuman.
Ketika kami sedang menyantap makanan kami. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dan memanggil namaku. Ketika kulihat ternyata kakak yang tadi pagi yang tak sengaja makanannya tersegol olehku.

Aku hendak berdiri dan meminta maaf sekalian mengganti rugi pada kakak itu tapi, ketika aku baru saja hendak berdiri.

'Byurrrr' Kakak itu menumpahkan air mineral tepat diatas kepalaku. Hingga kerudungku habis basah tersiram air itu.

"Upss.. Sengajaa.. Hahahaaaa.." tertawa mengolok-olok tepat di depanku. Kakak itu mendekatiku "Makanya kalo cari gara - gara liat dulu dong harus berurusan sama siapa!!"

Aku hanya bisa menunduk dan menahan air mataku yang tak kuat harus ku bendung. Angel, Desi, dan Vina langsung pindah mendekatiku. Mereka langsung membersihkan bajuku yang terkena tumpahan air. Semua orang yang berada di sekitar kantin melihat kami.

Hingga datang Kak Rafa yang langsung menarik tangan Kakak itu.

"Rafa.." Sahut Kakak itu terkejut.

"Iya ini gue. Sekarang lo ikut gue." ucap kak Rafa masih memegang pergelangan tangan kakak itu dan menariknya.

Angel, Desi, dan Vina segera membawaku untuk pergi ke kelas. Di kelas aku hanya diam membisu, aku terlalu shock untuk kejadian tadi di kantin.

"Zaa ceritain gimana awal kejadiannya sampe kamu begini?" sahut Vina.

"Kamu gak usah khawatir lagi ada kami sekarang disini siapa tau kami bisa bantu kamu kan." sahut Angel.

"Iya tuh bener banget. Lo gak usah takut masih ada kami." sahut Desi.

Setelah semua tenang aku menceritakan awal aku bertemu kakak itu hingga berakhir seperti ini.

"Yaa ampun itu kakak-kakak kejem banget napa. Orang gak sengaja juga." ocehan - ocehan teman-temanku mulai memanas.

"Udah gak papa. Aku ikhlas ko sama kejadian sekarang." ucapku pelan. Mereka hanya memandangku sambil memelukku.

"Aku bersyukur memiliki sahabat seperti kalian."ucapku lembut pada mereka.

"Kami pun beruntung mempunyai sahabat selembut kamu Za."ucap mereka.

~dibagian lain..

"Raf kamu mau bawa aku kemana?" tanya Bella pada Rafa.

"Ngapain lo tadi numpahin air sama adek kelas lo?!!" bentak Rafa sambil melepaskan genggamannya dengan kasar.

"Salah dia lah berani banget bikin masalah sama aku." ucap Bella.

"Denger baik-baik ucapan gue. Sekali lagi gue ngeliat atau ngedenger lo kaya tadi lagi, gue gak akan diem aja. Lo ngerti sekarang Bell?!!!" tegas Rafa pada Bella. Sembari pergi meninggalkan Bella sendiri.

"Rafaaaaa tunggu dulu..!!!" teriak Bella yang tak di hiraukan oleh Rafa.

"Siall.." gerutu Bella.

*****

"Zaa kami pulang duluan yah, assalamualaikum" pamit Vina dan Desi sambil melambaikan tangannya.

"Iya, hati-hati di jalannya ya." sahutku pada mereka berdua dan dibalas lambaian tangan olehku. "Ayo Ngel kita ke masjid, mungkin yang lainnya udah kumpul." ajakku.

"Ayo Za kita otw ke masjid." sahut Angel. Kami langsung berjalan menuju masjid untuk mengikuti kegiatan rohis.

Diperjalanan aku berpapasan dengan Kak Rafa. Kak Rafa hanya melontarkan senyuman singkat padaku. Dan ketika ia berjalan sejajaran denganku, Kak Rafa mengatakan sesuatu dengan pelan padaku 'jangan sedih' sembari melewatiku. Aku tertegun atas ucapan ka Rafa padaku tadi.

"Zaa,, ko bengong sih? Kenapa?" tanya Angel sambil menepuk pundakku.

"Astagfirullah nggak papa Ngel cuman ngelamun sebentar hehee." alibiku. "Yo Ngel kita lanjutin lagi jalannya." lanjutku sembari menarik tangan Angel.

Sesampai di masjid banyak teman-teman sudah hadir disana, mereka sedang berbincang ringan dengan teman-teman yang lainnya. Aku selalu nyaman jika sudah dengan teman-teman rohisku. Mereka sangat ramah dan menyenangkan saling sharing, memotivasi, membagi pengalaman mereka yang bisa menginspirasi kami.

"Assalamualaikum, udah pada kumpul kah?" ucap seseorang. Semua langsung mengalihkan pandangan melihat ke arah siapa yang berbicara.

Nahkan pendek ceritanya...
Sebenernya aku tu udah nulis panjang banget.. Nah sebab panjang aku jadi bagi ni jadi 2part hehee... Jadi updatenya langsung 2 deh..

Tiati nih mau ngingetin jangan lupa Vote 🌟 + commen yaa..
Karna tiap vote dan commen kalian sangat berarti❤❤
Makasihh...

Kau Yang Aku KagumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang