~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Sungguh indah namamu. Bolehkah kau mengizinkanku untuk menyelipkan namamu dalam setiap doaku?~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
"Kak.."teriakku.
Dia berhenti "Sebentar Kak maaf."
"Mmm.. Gimana ya dek?" tanya Kak Azan.
"Makasih Kak ini ongkos tadi pagi, tadi saya ingin mengejar kakak tapi tak sempat, karena bel masuk sudah berbunyi." rasanya tak sopan tapi aku tetap merasa punya hutang pada kakak ini.
"Masyaallah... Gak papa dek, sekalian juga." senyumnya.
"Mmm.. Klo gitu makasih banyak ya Kak." ucapku.
"Iya dek sama-sama. Kalau gitu kakak pulang duluan ya dek." pamitnya.
"Oh iya Kak silahkan, hati-hati." ucapku refleks sambil melambaikan tangan dan dia membalasku dengan senyuman khasnya.
Aku meneruskan perjalananku untuk mencari angkutan umum.
Hampir setengah jam aku menunggu, kadang angkotnya penuh atau berjalan begitu saja, sungguh aku sangat lelah.Saat aku menundukan kepala karena lelah menunggu angkot, ada suara langkah kaki seseorang yang berjalan menghampiriku. Aku menoleh ke samping dengan mata malas dan alangkah kagetnya, ternyata yang ada di sampingku adalah Kak azan. Aku membelalakan mata karena saking terkejutnya, segera ku palingkan wajahku kembali melihat ke bawah. Aku segera mengatur detak jantungku.
'Tenang Za, tenang... Gak boleh keliatan terkejut. Biasa saja.'_ku tenangkan diriku.
Sekarang aku tak sendirian lagi menunggu angkutan umum karna sekarang ada kak azan, walau kami bersampingan tapi tetap kak azan menjaga jarak.
Jika harus jujur, aku sangat sangat kagum akan sikap dan sifatnya itu. Sungguh seseorang seperti kak azan itu sudah jarang ku temui. Apalagi disekolahku yang dominan laki - laki, jarang ada seorang laki - laki yang seperti Kakak ini. Menjaga pandangannya, menghargai wanita,suaranya pun sangat merdu. Oiya baru sadar, aku belum tau nama aslinya.
"Ehemm.. Dek afwan kalo boleh tau nama adek siapa?" baru saja aku hendak menanyakan hal itu padanya. Namun niatku keduluan olehnya.
"Oh hehee.. Iya Kak perkenalkan nama saya Reyhana Azzahra putri Kak. Kalo boleh tau juga nama Kakak siapa?" ku rapatkan telapak tanganku, dan ku lipat tanganku di depan dada.
"Oh, Reyhana. Nama saya Muhammad Frisqy al-farizi." jawabnya beserta senyum khasnya.
'Sungguh indah namamu. Bolehkah kau mengizinkanku untuk menyelipkan namamu dalam setiap doaku?.'
Tak lama ada angkutan umum datang. Aku yang dari tadi melamun, tak sadar sudah ada angkutan umum yang berhenti.
"Dek ayo masuk." suara itu membuyarkan lamunanku.
"Oh iya Kak." aku langsung naik kedalam angkutan dan duduk agak di belakang. Kak Frisqy duduk di didekat pintu. Karena hari ini angkutan sedang penuh - penuhnya.
Di pertengahan jalan ada seorang nenek menunggu angkutan yang lewat namun tak ada angkutan yang berhenti.
"Kiri bang!" ucap kak Frisqy pada pak supir. "Tunggu sebentar bang."
Aku melihat Kak Frisqy sedang berbicara sekilas dengan nenek itu.
"Ayo nek naik saja." ucap kak Frisqy.
Kak Frisqy rela duduk dibawah dekat pintu angkot agar nenek itu mendapat tempat duduk yang nyaman. Nenek itu pun berterima kasih pada Kak Frisqy seraya mengusap-ngusap kepalanya, dan dibalas oleh senyumannya.
'Bagaimana bisa aku tak kagum padamu. Malah semakin aku mengenalmu dan melihat sifatmu seperti ini, peduli pada siapapun tanpa melihat siapa orang yang kau tolong. Sungguh aku akan selalu berdoa semoga kelak aku bisa bertemu denganmu lagi, Kak Muhammad Frisqy Al-farizi.'
Tak terasa aku sudah sampai di dekat rumahku.
"Kiri pak." menghentikan laju mobil.Aku izin pamit pada nenek itu dan kak Frisqy.
"Saya duluan ya nek, Kak Frisqy assalamualaikum." ucapku tak lupa seraya menyalami nenek itu, serta kutambahkan senyum pada kedua orang itu, dan dibalas dengan senyuman mereka.
Setelah angkotnya berjalan lagi. Aku segera berjalan dengan cepat, masuk kedalam rumah.
Mungkin moodku sekarang sedang sangat - sangat senang hingga aku tak melihat bahwa lantai rumahku masih basah, yang baru saja di pel oleh umaku. Aku melangkah dengan cepat dan terjadilah suatu tragedi yang terlihat jelas oleh orangtuaku.
'Gubrakkk'
"Astagfirullah.." hampir saja aku terjatuh, untung hanya vas bunga yang jatuh. Namun walau vas bunga tapi aku tau pasti uma akan tetap menasehatiku. Aku menyesal, aku sangat ceroboh.
Author Prov
Azzahra berjalan cepat tanpa mengetahui bahwa lantai rumahnya baru saja selesai di pel oleh ibunya.
Ketika Azzahra berjalan dia hampir terjatuh karena lantai rumahnya yang masih licin. Untung saja Azahra langsung memegang meja dan tak sengaja vas bunga yang berada di atas meja itu pun terjatuh dan pecah.Mohon dukungan dan saran kalian ❤❤
Jangan lupa 🌟 dan komennya
Karena setiap 🌟 dan komen dari kalian sangat berharga😍😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Yang Aku Kagumi
Teen FictionIzinkan aku menyelipkan namamu dalam setiap doaku. Semoga aku dapat bertemu denganmu lagi. Semoga berada dimana pun dirimu, Allah Swt tetap menjaga dirimu disana. Aku yakin jika kamu memang jodohku, Kau akan menemuiku suatu saat nanti. Dimulai ket...