#Hari Berikutnya

897 26 2
                                    

~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Saat kami sedang berjalan, terdengar suara yang sedang mengumandangkan azan. Sungguh yang mengumandangkan azan saat ini sangatlah merdu hingga hatiku tersentuh oleh suara azannya.
~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~

Sekarang telah tiba hari ketiga MPLS. Seperti biasanya, yang selalu harus kedepan pasti aku, mau gak mau pasti Kak Daffin memaksaku.

"Ayoo perwakilan gugus kedepan lagi." Kak Daffin yang langsung menghampiriku.

"Nggak, nggak... Masa Azza lagi kak, kan waktu itu udah." bantahku. Langsung aku peluk tangan Angel.

"Yaudah Coba kamu.. Kamu.." menunjuk + memaksa yang lainnya.

"Azza aja Kak.. Kalo gak mau paksa aja Kak paksa. Udah sering juga dia kedepan, jadi pasti udah biasa kak." serempak ucap teman satu gugusku.
Kak Daffin berjalan menghampiriku kembali, tanpa aba - aba langsung menarik lenganku yang tertutupi baju seragam.

"Huuh.." mendengus kesal.

'Kenapa selalu harus aku, harusnyakan yang lainnya juga harus kebagian:('_batinku

Author Prov

Azzahra mau tak mau dia tetap harus ke depan.
Di belakangnya tak disangka ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya. Siapa lagi jika bukan Kakak Osis yang dikagumi oleh banyak siswi itu. Yang sering mereka sebut namanya, yaitu Rafa.

Dia terus memperhatikan Azzahra yang sedang memainkan games dari pemateri. Senyum yang tak luntur sangat tampak jelas di bibirnya. Namun ketika Azahra menoleh ke arahnya, senyum itu langsung ia sembunyikan begitu saja dengan ekspresi wajah datarnya itu.

Mungkin Rafa malu jika Azahra tau dia sedang memperhatikannya.
Hingga saat Azzahra telah selesai bermain games, lalu beranjak pergi, Azzahra tak luput dari penglihatannya.

Dan yaa.. Di satu sisi sedari tadi semua siswi memperhatikan Rafa yang sedang tersenyum, mereka melihatnya dengan mata yang menggebu - gebu menurut mereka Rafa bertambah tingkat ketampannya saat dia tersenyum. Membuat hati para siswi senam berjamaah.

*****


Azan pun berkumandang, menandakan waktu zuhur telah datang.

Dengan sigap para Osis memerintahkan agar siswa - siswi, segera pergi menuju masjid sekolah untuk melaksanakan ibadah shalat zuhur berjamaah.

Azahra Prov

Azan zuhur berkumandang dan Kakak Osis menyuruh kami untuk segera mengerjakan shalat zuhur berjamaah kecuali untuk siswi yang sedang berhalangan.

Kami segera menuju masjid sekolah. Saat kami sedang berjalan, terdengar suara yang sedang mengumandangkan azan. Sungguh yang mengumandangkan azan saat ini sangatlah merdu hingga hatiku tersentuh oleh suara azannya.

"Siapa ya yang azan?" gumamku pelan, sambil mempercepat langkah kakiku.

Setelah aku sampai masjid aku bergegas ke tempat wudhu khusus akhwat. Tak sengaja aku melihat sekilas seseorang di dalam masjid yang sedang mengumandangkan azan tadi mungkin ia sedang membaca do'a setelah azan.

Dia bertubuh tinggi, berkulit sawo matang, berhalis tebal namun sangat rapih, mempunyai hidung mancung, tampan dan terlihat berwibawa.

Jika dilihat sekilas juga dia seperti orang yang cuek terlihat dari wajahnya. Namun percayalah terkadang apa yang kita lihat tidak sama dengan apa yang sebenarnya.

Kau Yang Aku KagumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang