~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Dahulukan dan selalu ingatlah kepada-Nya dari apapun. Karena hanya Allah Swt. tempat kita meminta pertolongan dan petunjuk.
~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~"Dek ko jadi diem sih? Kenapa, apa ada yang salah sama ucapan saya tadi?" tanya Kak Frisqy.
"Hmm,, gak ada yang salah ko Kak." jawabku.
"Nah gitu dong. Muka ade sekarang jadi cerah lagi. Tapi sayang.." ucapnya menggantung.
"Sayang apa Kak?" tanyaku.
"Sayang.."ucapnya lagi.
Denger Kak Frisqy bilang sayang ni fikiran sama hati jadi ribut gini. Ya Allah maafkan aku, yang gampang baper ini Hiks...
"Sayang langitnya masih mendung." lanjutnya lagi.
"Iss Kakak." ucapku.
"Kenapa salah ya?" tanyanya.
"Nggak ko. Eh itu Kak angkotnya." sembari melambaikan tanganku pada abang angkot.
Ehhh... Loh,loh ko mobil angkotnya kaya yang mau nabrak aku sih!. Seketika itu juga aku merasa ada yang menarik tas ranselku kebelakang.
Frisqy Prov
Ketika Azza melambaikan tangan untuk memberhentikan mobil angkot, kulihat ia semakin melangkah maju, dan mobil angkotnya pun hampir menyerempetnya. Dengan segera aku menarik tas ransel milik Azzahra kebelakang.
"Astagfirullah!! Azzahra." Panik. Mungkin Azza lebih terkejut dariku. Ku lihat wajahnya menjadi pucat, mungkin akibat syok dengan apa yang baru saja terjadi.
"Dek kamu gak papakan?" tanyaku memastikan.
"I..iya kak gak papa." sahutnya lemah.
"Yaudah kita naik angkotnya ya, biar kamu bisa langsung istirahat, kamu keliatan pucet." Dia hanya mengangguk dan masuk kedalam angkot yang diikutiku.
"Bang lain kali hati-hati ya, bahaya." ucapku sopan pada supir angkot.
"Iya dek, maafin saya ya. Tadi saya kaget soalnya si enengnya maju ke deket jalan." sahut supir angkot.
"Iya bang gak papa. Maafin dia juga ya bang, tapi lain kali lebih hati-hati lagi." tambahku dan diangguki oleh supir angkot.
Kulihat Azza seperti masih syok. Di perjalanan pun dia lebih banyak diam, ku hentikan angkot tepat di depan rumahnya.
"Bang tunggu sebentar ya." pintaku pada supir angkot. "Dek kita udah sampe di depan rumah kamu." ia mengangguk pelan, lalu Azza segera turun, dan hendak membayar ongkos pada supir angkot. Azza meyerahkan uang selembar pada supir angkot.
"Aduh maaf neng, ada uang kecil gak?" tanya supir angkot. Azza mencari uang didalam tas ranselnya.
"Gak papa dek biar saya saja yang bayar, sekarang masuk ke rumah aja, tenangin dulu kamu pasti masih syok." pintaku.
"Tapi kak.." sahutnya.
"Gak papa udah sana masuk de." titahku.
"Terimakasih Kak, Azza duluan ya Kak Assalamualaikum." sembari pergi menuju rumahnya.
"Waalaikumussalam." segera aku masuk kembali kedalam angkot untuk melanjutkan perjalanan pulang.
*****
"Assalamualaikum, Azza pulang.""Waalaikumussalam." jawab umaku.
Aku menghampiri uma dan mencium tangannya. Aku sangat lelah apalagi sampai sekarang aku masih syok atas apa yang terjadi tadi. Sedikit saja Kak Frisqy tak menarik tas ranselku mungkin sekarang aku ntah sudah bagaimana.
Uma mengamatiku "Anak uma ko keliatan pucet kenapa? Azza sakit?" sembari meletakkan tangannya di keningku.
"Nggak papa ma, cuman Azza masih syok aja atas kejadian tadi."
"Kejadian apa? Coba cerita sama uma." Uma membawaku untuk duduk di sofa. Lalu uma segera mengambilkan air minum untukku.
"Nih minum dulu Za, tenangin dulu. Coba cerita pelan-pelan sama uma, anak uma kenapa?" sembari mengelus pucuk kepalaku.
"Tadi pas Azza nunggu angkot mau pulang Azza gak sadar kalo Azza makin melangkah maju ......... " jelasku pada uma.
"Alhamdulilah uma bersyukur, anak uma gak papa. Udah jangan dipikirin, kan sekarang anak uma udah sampe rumah dengan selamat. Nah sekarang sana Azza ke kamar dulu buat mandi lalu habis itu langsung istirahat ya." titah uma, mengelus kepalaku.
Uma adalah wanita terbaik dalam hidupku. Uma adalah tempat keluh kesahku, bahagiaku, serta seseorang paling baik di seluruh dunia ini. Aku beruntung memiliki ibu seperti umaku. Terimakasih ya Allah telah memberi malaikat paling berharga padaku. Aku sayang uma.
Segera ku benahi diriku. Lalu aku beristirahat, sekarang alhamdulilah aku sedikit merasa tenang.
'tring' bunyi dari ponselku. Segera aku ambil dan kulihat ada beberapa pesan dan salah satunya, ada pesan dari Kak Frisqy.
•Kak M Frisqy Al-Farizi
"Assalamualaikum, ade sekarang gimana keadaannya?""Masih syok kah?"
"Waalaikumsalam, Allhamdulilah udah agak membaik kak.
Oh iya Kak, Terimakasih ya Kak tadi udah nolongin Azza. Maafin kecerobohan Azza lagi ya Kak.🙏"
"Iya dek sama-sama. Allhamdulilah kalo ade udah merasa baikkan saya jadi lega.""Jaga kesehatan ya dek."
"Iya Kak terimakasih."
"Sama - sama."
"Langsung istirahatin ya dek biar besok bisa semangat lagi."
"Iya Kak, Azza juga sekarang lagi istirahat."
•Kak M Frisqy Al-Farizi
"Nah Allhamdulilah, yaudah takut saya ganggu waktu istirahat adek. Assalamaualaikum.""Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
Itulah isi pesan dari Kak Frisqy. Masyaallah aku selalu tambah kagum pada sosok kak Frisqy. Bukan hanya baik, dia seseorang yang ramah, sopan, peduli pada siapapun dan dimana pun, tanggungjawab, amanah, bahkan orang - orang senang jika berinteraksi dengan kak Frisqy. Tapi aku selalu merasa takut. Takut jika aku memiliki perasaan lebih akannya, dan berakhir dengan harapan yang tak pasti akan akhirnya.
Aku hanya bisa, menceritakan dia pada Rabku. Setiap sujud terakhirku selalu aku selipkan namanya dalam do'aku. Karena takdirku ada pada-Nya. Aku hanya bisa meminta bahwa semoga suatu hari nanti aku bisa berdampingan dengannya dan menggapai ridho-Nya bersama.
Ku matikan data ponselku. Dan kembali berbaring sejenak untuk istirahat. Hari ini penuh dengan macam-macam kejadian yang terjadi dari sedih, malu, senang, sampai syok seperti ini.
Buat temen² yang suka akan ceritanya yu pencet 🌟 dan untuk masukannya, silahkan tinggalkan sarannya di kolom komentar❤❤
Syukron❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Yang Aku Kagumi
Teen FictionIzinkan aku menyelipkan namamu dalam setiap doaku. Semoga aku dapat bertemu denganmu lagi. Semoga berada dimana pun dirimu, Allah Swt tetap menjaga dirimu disana. Aku yakin jika kamu memang jodohku, Kau akan menemuiku suatu saat nanti. Dimulai ket...