#Malu!!!

309 16 0
                                    

~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Tak bisa ku rangkai kata dengan sebaik mungkin untuk mengatakannya langsung padamu. Namun banyak sekali yang ingin kukatakan padamu yang hanya bisa ku ungkapkan di dalam hatiku.
~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~


"Ehemmm..!!!"

Azzahra tersadar dari lamunannya. Ia segera menengok ke belakang dengan perlahan, mencari ke sumber suara. Baru saja Azza menengok, hingga ia hanya bisa mematung dan tersenyum kikuk.

"Ehh, udah ada ibu assalamualaikum ibu." mencium tangan ibu guru.

"Waalaikumsalam. Fokus sekali yah liat Frisqy, pelajaran aja kalah?!" dengan nada canda memojokkan.

"Eheehee nggak juga ko bu, biasa aja." elak Azza. "O iya, ini bu buku yang tadi ibu suruh ambil." mengalihkan pembicaraan, sambil menunjukkan buku yang ia bawa.

" Yaudah tolong langsung bagiin ya Za." titah ibu guru yang langsung di angguki Azzahra.

*****


Azzahra Prov

Aku segera membagikan buku yang ku bawa pada masing - masing meja teman-temanku, jika aku lebih lama berbicara dengan bu Indah, Wahh gawat!! Bisa-bisa pelajaran hari ini langsung ganti topik pembahasan. Mana objeknya pasti mojokin kita. Ahh parah sih kalo memang kenyataan.! Mana hari ini bu Indah ngajar 4 jam lagi.

"Zaa..." seperti suara angin yang berbicara samar - samar padaku ataukah hanya perasaanku saja.

"Azza!" kali ini agak jelas. Saat ku tengok ke belakang. Tepat di belakangku "Astagfirullah!" Refleks aku memukul wajah Desi dengan buku yang ku bawa, tapi sepertinya tidak akan terlalu sakit deh hee..

"Aduhhh!!" Desi mengelus-ngelus mukanya. "Reyhana Azzahra Putri serefleks-refleksnya orang, gak usah mukul ke muka juga kali. Pasti tuh di dalam hatinya bilang 'kayanya gak bakal sakit deh soalnya pelan!' Nih ya Za biar gue kasih tau. Ini tu sakit! lo aja yang gak ngerasain, soalnya disini gue yang jadi korban!!" lanjutnya dengan muka kesal + muka yang dibuat-buat sedemikian rupa.

"Hehheee.. Oh gitu ya?." tanyaku sembari tersenyum lebar memperlihatkan deret gigiku.

"Hehee..hehee.. Oh gitu ya? Doang??! Gue udah buat pidato sepanjang itu cuman di jawab 'oh gitu ya' ditambah senyum tak berdosa itu?!" ucap Desi padaku dengan nada ketus.

"Maafin aku ya, aku gak sengaja." pintaku tulus pada Desi.

"Kurang lengkap!!" sahut Desi ketus sembari melipatkan kedua tangannya.

"Maafin aku ya Desi yang imut." ucapku "Kaya Mimi Peri." sungguh itu bukan aku yang bilang.

"Kalo ngomong suka bener deh Vin! Hahahhaa.." lanjut Angel menambahkan.

"Hey udah jangan gitu gak baik." ucapku pada mereka.

"Apaan sih kalian ngikut-ngikut mulu?!" ketus Desi pada Vina dan Angel, dan dibalas gelak tawa oleh mereka berdua.

Desi kembali duduk kebangkunya dengan wajah yang kesal. Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka, ini bukan pertama kali mereka seperti ini malahan mungkin satu sama lain saling mengejek. Hanya saja becanda mereka memang seperti itu. Aku langsung melanjutkan kembali membagikan buku paket pada teman-temanku yang lainnya.

Ibu Indah mulai membahas materi. Aku memperhatikan apa yang Ibu Indah ucapkan tapi sungguh aku berusaha mengingat-ngingat apa yang aku lupakan sejak tadi. Hingga suara bu Indah mengagetkanku.

"Reyhana Azzahra Putri, jangan ngelamun! Fokus dulu, tadi aja pas liat doi pergi sampe fokus liat kepergianya. Gak ngedip lagi." ucap bu Indah.

"Ehh.. Azza fokus ko bu." sahutku.

"Fokus liat tulisan ibunya doang. Kalo pikirannya ya sama Al-Farizi." sahut bu Indah yang disambut dengan deheman teman-teman sekelasku.

"Eheumm.. Aduh keselek Za," ucap Angel di sampingku.

"Apaan sih Ngel jangan ikut-ikutan deh." sahutku. Ntah kenapa mukaku mendadak panas, pasti orang melihat wajahku merah seperti tomat. Tapi bentar deh ngomong-ngomong Kak Frisqy,, Aku baru ingat!! Aku belum minta maaf dan terimakasih sama Kak Frisqy. Sungguh mengingatnya saja aku sudah tak sanggup menahan malu akan kejadian sore itu.

*****

Bel pun berbunyi menandakan jam terakhir telah usai, semua siswa siswi boleh pulang.
Tapi hari ini aku tak langsung pulang karena harus menemui Kak Frisqy dulu untuk mengambil data rohis yang ada pada Kak Frisqy. Plus minta maaf atas kejadian kemarin sore.

Kulihat jam, sekarang jam 15.15 aku langsung melangkah menuju depan masjid sekolah. Di setiap langkahku, jantungku mulai aneh berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku malu hingga ingin hilang jika mengingat kejadian tadi sore. Bisa-bisanya aku seceroboh itu didepan Kak Frisqy!!

Ketika aku sampai didepan masjid kulihat belum ada tanda-tanda Kak Frisqy sudah ada disini.
Aku duduk di pinggiran masjid. Sambil merangkai kata untuk minta maaf pada Kak Frisqy.

"Huaaaa... Gak bisa!!" keluhku.

Frisqy Prov

Hari ini walau bel sudah berbunyi tapi untuk kelas XII kami diberi jam tambahan walau tak lama hanya 20/30menitan. Sebentar lagi Azan, aku harus segera pergi ke masjid.

Setengah berlari akhirnya sampai juga di depan masjid ku lihat ada satu siswi seperti sedang menghafal, tapi serasa tak asing lagi. Ku lihat sekilas wajahnya. 'Astagfirullah aku lupa kan hari ini ada janji, aku akan memberikan data-data rohis pada Azzahra.'
Aku hendak menghampirinya dan aku pun terkejut dengan suaranya.

"Huaaaa... Gak bisa!!" teriak Azzahra.

'Astagfirullah' Sembari mengelus-ngelus dadaku. Untung aku tak jantungan.

"Bilang gimana ya sama Kak Frisqy. Kak Azza minta maaf yah soal kemarin sore. Ahh nggak deh, Kak Maafin kecerobohan Azza ya Kak, Azza menyesal." ucap Azzahra yang sedari tadi tak sadar bahwa aku sudah berada di belakangnya. "Gak bisa bilang gitu. Hiks.!" lanjutnya lagi.

"Iya de gak papa saya udah maafin, lagian itu emang bukan salah ade ko, ade gak sadar juga." Ucapku pada Azzahra.

"Aamiin semoga Kak Frisqy bilang seperti itu ya Kak, Aamiin yarab" mengamini do'anya.

"Aamiin, Yaudah yu dek kita shalat Ashar dulu." Ajakku.

Azzahra Prov

"Aamiin, Yaudah yu dek kita shalat Ashar dulu." Ajak seseorang itu.

"Yaudah yu Kak kita shalat Ashar dulu. Heheee" ku keluarkan mukena putih milikku yang terdapat hiasan pink dibagian ujung mukenanya. Lalu dengan segera beranjak dari tempatku. Saatku berbalik dan melihat siapa seseorang yang tadi berbicara padaku.

Saat aku menyadari siapa dia."Ka...Kak...K..A..K...Kak...Frisqy?" ucapku terbata - bata mendadak sulit untuk berbicara normal.

Yeeay akhirnya bisa update lagi...

Dan jangan lupa  vote 🌟 , komennya ya...
Karena setiap 🌟 dari kalian sangat berharga bagi saya, hehee..

Kau Yang Aku KagumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang