#Malu-maluin

350 18 0
                                    

~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~
Di perjalanan hanya hening, kulihat keluar dari kaca jendela, ku rasakan angin yang masuk lewat celah jendela.
~~•~~•~~•~~•~~•~~•••~~•~~•~~•~~•~~•~~

"Assalamualaikum, udah pada kumpul kah?" ucap seseorang. Semua langsung mengalihkan pandangan melihat ke arah siapa yang berbicara.

"Kak Frisqy!!" ucap kami serempak.

"Jawab dulu loh salamnya." ucap Kak Frisqy mengingatkan.

"Ehh,, Waalaikumsalam." ucap kami serempak.

"Yaudah yu kita mulai aja." sahut Kak Frisqy.

Kami mendengarkan materi yang di sampaikan oleh guru Agama kami di sekolah, lalu dilanjuti tanya jawab, dan berakhir dengan bershalawat bersama - sama.

"Zaa duluan yah." pamit Angel sembari menaiki motor Kakaknya.

"Iyaa ati-ati di jalannya. Jan ngebut-ngebut. " sahutku pada Angel.

"Tuh kak dengerin jangan ngebut-ngebut!!" ucap Angel pada Kak Anggun dilengkapi wajah betenya yang ditunjukkan kepada kakaknya sendiri.

"Cerewet deh Ngel. Biasanya juga diem aja lo mau d ajak ngebut apa kagak juga!" sahut Kak Anggun pada Anggel dengan wajah kesalnya. Sedangkan Angel yang sedari tadi hanya meledek di belakang Kakaknya.

"Angel gak boleh gtu." tegurku.

" Hehee siap bu ustazah, maafin muridmu ini." sambil melipat tangannya yang didekatkan pada halisnya.

"Iss apaan sih pake hormat-hormat segala."sahutku pada Angel.

"Maafin ade kakak ya Za, emang kalo abis obatnya kaya gini nih kelakuannya. Kalo gitu Kakak sma Angel pamit ya Za takut keburu sore. Assalamualaikum Za." pamit Kak Anggun padaku.

"Dihh... Jangan di dengerin Za ucapan kak Anggun suka ngaur ni orang." ucap Angel.

"Waalaikumsalam." jawabku sembari tersenyum pada mereka.

"Dahhhh Zaaa duluannn.. " teriak Angel yang semakin menjauh.

"Maaf hahahaaa ini bukan adek saya ko, saya gak kenal." ucap kak anggun samar - samar sembari melajukan motornya.

Aku hanya bisa menepuk kening melihat mereka berdua. Kulihat jam, masih pukul 17:28 Wib. masih keburu sih pulang sebelum mangrib, itu pun kalau angkotnya langsung ada. Nahh kan Allhamdulilah ada. Aku langsung menaiki angkot tersebut.

"Neng di sekolah neng masih ada orang gak?" tanya abang angkot.

"Udah pada pulang bang mungkin." jawabku. Tak lama abang angkot hendak jalan tetapi ada seseorang yang lari-lari dan langsung masuk ke dalam angkot. Kulihat seorang laki-laki yang tampak ngos-ngosan karena kelelahan berlari. Saat aku amati sepertinya aku mengenal siapa dia, untuk memastikan aku melihatnya lekat - lekat. Saat dia berbalik,

"Kakak!! " kagetku.

Ia pun berbalik padaku. "Eh ada Azzahra?." sahutnya tak lupa dibarengi senyum khasnya.

"Kakak belum pulang? Kenapa kakak naik angkot? Gak bawa motor emang kak? Motor kakak kenapa?" tanpa kusadari aku menanyakan hal yang tak penting seperti itu pada kak Frisqy. Dan kak Frisqy hanya tersenyum sambil mengerutkan keningnya. Mungkin Kak Frisqy bingung untuk menjawab semua pertanyaanku.

"Hehee iya dek, saya gak bawa motor. Motor saya lagi di pinjem sama sodara saya, nah sebab itu saya naik angkot." jelas kak Frisqy dengan menjawab semua pertanyaan tanpa terkecuali.

"Oh gitu ya Kak." sahutku yang dibalas anggukan dan senyumannya.

Di perjalanan hanya hening, kulihat keluar dari kaca jendela, ku rasakan angin yang masuk lewat celah jendela itu. Aku melamun, hingga aku tersadar ketika seseorang yang terus menerus memanggil namaku.

Frisqy Prov

Kulihat sebentar lagi sampai di depan rumah Azzahra, tapi kenapa Azzahra belum menghentikan angkotnya. Kulihat Azzahra yang duduk di belakang yang sedang memandangi ke arah luar dan tampaknya ia sedang melamun. Segera aku hentikan angkotnya sebelum rumah Azzahra terlewat.

"Bang kiri bang. Dek.. dek udah nyampe depan rumah nih. Dek.. Azzahra..." Masyaallah ni orang satu ngelamunnya kebangetan dah. Aku pindah tempat duduk kebelakang dan sedikit ku tarik tasnya agar dia segera sadar.

"Astagfirullah siapa sih!!" tersadar dari lamunnanya, mungkin dia ingin membentak orang yang berani menarik tasnya. Tetapi saat dia melihatku. "Ehh,, maaafff kak Azza tadi melamun." sahutnya padaku.

"Iya tak apa, udah sampe ini dek depan rumah kamu."

"Oh iya Kak, makasih ya kak. Azza pamit duluan, assalamualaikum." sahutnya padaku.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawabku. Saat ku lihat dia mungkin malu, hingga ia tak sadar begitu saja berlari masuk ke halaman rumahnya.

"Neng ongkosnya belum?!! " teriak abang angkot.

"Gak papa pa, biar saya saja nanti yang bayar sekalian." sahutku pada abang angkot. Yang langsung melajukan mobilnya kembali.

'Azza, Azza lucu banget sih saking malunya hingga dia gak sadar.'_batin Frisqy.

Azzahra Prov

'Astagfirullah maluu, maluu bangett kenapa aku malah ngelamun sih?! Sampei mau ngebentak Kak Frisqy lagi.' "huaaaa maluuu." langsung aku berlari kearah kamar.

'Degg.. ' Aku baru sadar "Akukan belum bayar abang angkotnya. Astagfirullah." tanpa menunda lagi aku langsung bergegas lari keluar. Sesampai di luar aku menengok ke kanan dan kiri tetapi, kok angkotnya udah gak ada sih?! Astagfirullah saking malunya sampai lupa. Makin tambah malu nih, pasti Kak Frisqy mikirinnya aku aneh...

"Astagfirullah Reyhana Azzahra Putri kamu malu-maluin sih di depan orang." aku langsung menutupi wajahku dengan kedua tanganku mengingat kejadian tadi.

Maafin yaa kalo cerita kurang seru, karena aku tu butuh inspirasi buat ceritain tiap alurnya huhuuuu...

Jan lupa nih vote 🌟 sama komen yaa, Terima kasih ❤❤

Kau Yang Aku KagumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang